Share

Bab 33

"Tidak bisa! Ayo, aku antar!" kata anak itu dengan arogan, tangannya mengulur menjangkau tanganku.

"Dimas! Lepaskan!" Aku berteriak.

Anak ini bukan sedikit gila, tapi memang benar-benar gila. Di mana etika dan sopan santunnya, jelas-jelas aku akan pergi dengan orang lain dia malah memaksaku.

"Sandi, kau berangkat sendiri. Aina biar bersamaku."

"Aku tidak mau!"

Aku menepis tangannya dan segera menarik tangan Sandi menuju angkot yang berhenti karena kuhentikan.

"Aina! Aina!"

Tak kuhiraukan teriakan anak itu memanggil namaku seperti orang gila, ya dia memang benar-benar gila.

Untung anak sekolah yang menunggu di pintu gerbang tinggal sedikit, kalau tidak kami akan menjadi tontonan yang memalukan, walaupun aku tidak menggoda Dimas sama sekali, tapi berita gosipnya tetap berkesimpulan, gadis jelek gak tahu malu, berani-beraninya menggoda Dimas, cowok paling kece seantero SMA 2, huh!

Aku duduk bersebelahan dengan Sandi, anak itu dari tadi hanya diam saja tanpa mengeluarkan sepatah kata, se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status