Home / Young Adult / Di Balik Tirai / Bab 3 Wajah di Balik Jendela

Share

Bab 3 Wajah di Balik Jendela

Author: A. Rani
last update Last Updated: 2025-08-31 11:37:37

Maria mendekati jendela ruang tamu, mengintip keluar. Tidak ada tanda-tanda mobil Rizal, tidak ada bayangan di antara pohon-pohon di pinggir jalan. Tetapi ia tahu ia sedang diawasi. Setiap langkahnya, setiap gerakannya, Rizal selalu tahu.

Maria kembali ke kamar anak-anaknya, menemukan Putri dan Arif memeluk satu sama lain. Ia menarik mereka ke dalam pelukannya, mencoba memberi rasa aman meski ia sendiri hampir tidak memiliki kekuatan untuk bertahan.

“Ibu, siapa itu tadi?” bisik Arif, suaranya serak.

Maria menggeleng pelan, mencium kening putranya. “Tidak apa-apa, sayang. Ibu akan menjaga kalian. Tidak ada yang akan menyakiti kalian.”

Tetapi di dalam hatinya, Maria tahu ia tidak bisa terus seperti ini. Ia harus menemukan cara untuk melawan, untuk melindungi anak-anaknya. M

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Di Balik Tirai    Bab 13 Lebih Dekat dari yang Kau Kira

    Saat malam semakin larut, suara langkah kaki terdengar dari luar rumah. Maria mematikan lampu ruang tamu, berdiri di belakang tirai dengan napas tertahan. Bayangan seseorang bergerak perlahan di depan jendela, berhenti sejenak, lalu menghilang ke dalam kegelapan.Maria berdiri diam di balik tirai yang tipis, pisau dapur masih tergenggam erat di tangannya. Nafasnya terdengar pendek-pendek, seperti sedang melawan detak jantungnya yang memompa terlalu keras. Matanya tidak lepas dari bayangan samar di luar, seseorang yang bergerak perlahan di sepanjang jendela rumahnya. Bayangan itu berhenti sejenak, lalu menghilang ke dalam gelap. Namun, keheningan yang tertinggal setelah itu justru lebih mencekam daripada kehadiran siapa pun.Ia menahan napas, mendekatkan tubuhnya ke dinding, mencoba menangkap suara langkah atau gerakan lain yang mungkin terdengar. Tetapi yang ia temukan hanya suara deda

  • Di Balik Tirai    Bab 12 Mereka Sedang Mengawasi

    Malam semakin larut, dan setelah Dewi kembali ke rumahnya, Maria tetap terjaga, duduk di ruang tamu dengan pisau di pangkuannya. Fajar mulai menyingsing ketika ia akhirnya berdiri, mengambil jaketnya, dan bersiap untuk bertemu Eko. Pesan pria itu terus terngiang di kepalanya, memicu rasa penasaran yang bercampur dengan kecemasan.Ketika ia sampai di bengkel kecil Eko, pria itu sudah menunggunya dengan wajah serius. Di layar komputernya, data-data yang rumit memenuhi tampilan, tetapi Eko tidak membuang waktu untuk menjelaskan.“Maria,” katanya pelan, suaranya mengandung kepedihan, “aku menemukan sesuatu. Ada akun-akun anonim yang mendanai aktivitas Rizal. Orang-orang ini bukan hanya bekerja dengannya. Mereka adalah bagian dari jaringan yang lebih besar.”Maria menatap layar itu dengan mata terb

  • Di Balik Tirai    Bab 11 Bayangan Tak Pernah Tidur

    Polisi membantu Maria dan anak-anaknya masuk ke mobil patroli yang menunggu di tepi hutan. Di dalam mobil, Maria memeluk Putri dan Arif di kedua sisinya, tidak membiarkan mereka berpisah sedikit pun. Anak-anaknya perlahan mulai tertidur, kelelahan setelah melalui malam yang begitu menegangkan. Tetapi Maria tetap terjaga, matanya terpaku pada jendela, melihat pemandangan yang berlalu dengan perasaan yang bercampur aduk.Di kantor polisi, Inspektur Farhan menunggu mereka dengan ekspresi serius. Ia menyambut Maria dengan anggukan singkat sebelum mengarahkannya ke ruang wawancara yang kecil dan sederhana. Di meja, terdapat tumpukan kertas dan beberapa foto barang bukti yang telah diamankan dari Rizal dan anak buahnya.“Bu Maria,” kata Farhan, suaranya tenang tetapi tegas. “Anda sudah melalui banyak hal malam ini. Tapi kami perlu informasi lengkap dari Anda untuk memastika

  • Di Balik Tirai    Bab 10 Bayangan Itu Masih Hidup

    Maria tidak menjawab. Ia tahu Rizal sedang mencoba menghancurkan ketenangan kecil yang ia miliki. Tetapi sesuatu dalam dirinya memberontak, menolak untuk menyerah pada permainan pikiran pria itu lagi. Ia menatap Rizal, bukan dengan ketakutan, tetapi dengan tekad yang mendidih di dalam dirinya.“Aku tidak takut padamu lagi, Rizal,” katanya pelan, tetapi suaranya tegas. “Kau bisa mencoba segalanya, tapi kau tidak akan menang. Tidak kali ini.”Rizal tampak terkejut sesaat, tetapi ia segera menutupi ekspresinya dengan senyum sinis. “Kau benar-benar berubah, Maria. Tapi itu tidak akan cukup.”Maria melihat sirine semakin mendekat, cahayanya yang berkedip-kedip mulai terlihat dari kejauhan. Ia tahu bahwa Rizal hanya memiliki beberapa detik sebelum ia harus memutuskan—melarikan diri atau menghadapi risiko

  • Di Balik Tirai    Bab 9 Pertemuan Terakhir

    Maria berdiri di tengah ruang tamu, pikirannya berpacu mencari jalan keluar. Ia tidak bisa melibatkan polisi—Rizal akan tahu dan mungkin langsung melukai anak-anaknya. Ia tidak bisa meminta bantuan Dewi, yang mungkin juga telah menjadi korban.Tapi ia tidak akan datang tanpa rencana. Ia akan menghadapi Rizal, tetapi kali ini ia akan memastikan bahwa ini adalah akhir dari permainan kotor pria itu.Maria memasukkan pisau ke dalam tasnya, bersama dengan salinan bukti dari Eko. Ia kemudian menghubungi Eko, memberitahunya apa yang terjadi. Suara Eko terdengar panik di telepon, tetapi ia berjanji akan mencoba melacak lokasi Rizal melalui ponsel yang Maria temukan sebelumnya.“Aku akan melakukannya secepat mungkin, Bu Maria,” kata Eko. “Tapi tolong, jangan bertindak gegabah. Beri aku waktu.”

  • Di Balik Tirai    Bab 8 Anak-Anakku Telah Diambil

    Maria menatap ponselnya untuk beberapa detik, pikirannya penuh dengan kemungkinan-kemungkinan buruk. Ia melirik ke arah Putri dan Arif yang sedang bermain di ruang tengah denganboneka-boneka mereka. Kedua anak itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status