Share

Keributan di Rumah

Author: yourbby
last update Huling Na-update: 2025-07-17 23:27:54

“Mau apa kamu?” tanya Isabelle ketika baru saja menginjak kaki di lantai dua mansion Dario.

“Saya ingin membersihkan kamar Anda, Nona,” jawab Sera, sang asisten rumah tangga barunya dengan gelagapan.

“Apakah kepala maid tidak memberitahu tentang peraturan rumah ini? Jangan masuk ke kamar kami ketika Tuan ada di rumah, apapun itu alasannya,” ujar Isabelle dengan tegas.

“Suami saya sedang ada di dalam kamar,” lanjut Isabelle

“Maaf, Nona. Saya tidak tahu kalau Tuan Dario sedang ada di kamar,” jawab sang asisten rumah tangga gugup.

Ceklek

Suara gagang pintu itu membuat Isabelle dan asisten rumah tangganya serempak menoleh. Dari balik pintu muncul sosok Dario yang mengenakan kaos hitam polos.

“Ada apa ini?” Dario mengernyitkan dahinya.

“Tidak ada apa-apa, Kak,” Isabelle meyakinkan suaminya dengan sebuah senyuman di bibirnya.

“Jangan ulangi lagi,” Isabelle memberi peringatan kepada sang asisten rumah tangga.

“Baik, Nona. Permisi, Nona, Tuan,” gadis bernama Sera itu beranjak pergi dari hadap
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Di Bawah Kekuasaan sang Mafia   Dario Sedang Tidak Baik-Baik Saja

    Isabelle sedang menikmati waktunya dengan membaca buku di ruang tengah. Kegiatan itu sengaja dipilih untuk mengisi waktu luang.“Saras,” suara yang sangat familiar terdengar di telinga Isabelle.Panggilan itu membuat Isabelle menoleh. Wanita itu cukup terkejut melihat suaminya sudah kembali ke rumah. Padahal hari masih siang, jarum pendek jam dindingnya baru menunjuk ke angka 11.“Kak, tumben udah pulang?” tanya Isabelle penasaran.Dario tidak menjawab. Pria itu berjalan menuju ke arah Isabelle. Lalu merebahkan diri di sofa yang sedang diduduki istrinya itu. Dario mendaratkan kepalanya di pangkuan Isabelle dan memejamkan kedua matanya.Isabelle heran melihat tingkah suaminya tersebut.“Kamu kenapa, Kak?” tanya Isabelle sembari membelai rambut Dario dengan jemarinya.Isabelle tersentak kaget ketika tangannya tak sengaja menyentuh kulit wajah Dario.“Kamu demam, Kak,” seru Isabelle khawatir.“Cuma agak pusing aja,” jawab Dario pelan.“Ayo pindah ke kamar, Kak. Istirahat di kamar,” Isabe

  • Di Bawah Kekuasaan sang Mafia   Berkumpul Bersama

    “Kak, hari ini aku boleh pergi jalan-jalan ngga?” tanya Isabelle pada Dario ketika mereka berdua tengah menikmati sarapan di ruang makan.“Pergi kemana, Saras?” tanya Dario.“Ke mall, Kak. Rencana sama Kak Nindya. Tapi ga tau anak keuangan lainnya nyusul atau ga,” jelas Isabelle.“Leon?” tanya Dario.“Ga tau, Kak,” Isabelle mengedikkan bahu.“Aku hubungi dia dulu. Setidaknya ada yang jaga kamu,” ucap Dario.“Pengawal pribadi kamu juga harus tetap ikut,” lanjut lelaki itu.“Boleh, Kak?” tanya Isabelle antusias.“Iya, tapi dengan pengawal dan Leon,” jawab Dario.“Ada satu syarat,” laki-laki dengan kaos biru itu memandang Isabelle.“Apa syaratnya, Kak?” tanya Isabelle penasaran.“Harus sampai rumah sebelum jam makan malam. Aku tunggu kamu di rumah,” ucap lelaki itu tegas.“Oke, Kak. Syarat diterima,” jawab Isabelle dengan senyum merekah di bibirnya.Selanjutnya, Dario merogoh dompet yang ada di sakunya. Ia menyerahkan sebuah kartu berwarna hitam kepada Isabelle.“Untuk belanja nanti,” uc

  • Di Bawah Kekuasaan sang Mafia   Mulai Waspada

    [Beritahu Dario untuk lebih waspada Belle]Isabelle membaca sebuah pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Keningnya berkerut karena penasaran dengan maksud pesan tersebut. Tanpa berpikir panjang, Isabelle langsung memencet logo telepon berwarna hijau untuk menghubungi si pengirim pesan.“Halo, maksudnya gimana, Kak Leon?” tanya Isabelle langsung pada inti pembicaraan ketika sudah terhubung dengan Leon, sepupunya.“Kacau, Belle,” suara Leon yang berada di sambungan telepon lebih mirip seperti orang yang sedang berbisik.“Apanya yang kacau, Kak?” Isabelle mulai penasaran.“Ada yang mencurangi penggunaan dana proyek pengadaan gedung. Dario bisa rugi jika ini dibiarkan,” Leon menjelaskan dengan serius.“Siapa pelakunya, Kak?” Isabelle mulai penasaran.“Belum tahu, Belle. Aku masih coba bantu selidiki diam-diam. Yang penting kamu peringatkan Dario untuk waspada,” jelas Leon.“Oke, Kak Leon. Makasih infonya,” ujar Isabelle.“Aku tutup dulu telponnya,” setelah itu Leon mematikan sambungan

  • Di Bawah Kekuasaan sang Mafia   Kembali ke Kantor

    “Apakah hari ini kita bisa ketemu, Belle?” suara seseorang di seberang sana dari sambungan Isabelle.“Ada apa, Kak Nindya?” tanya Isabelle khawatir.“Ada yang mau aku ceritain, masalah kantor,” jawab Kak Nindya.“Oke, Kak. Nanti kita ketemu di kantor aja, ya. Aku ke sana hari ini,” ujar Isabelle, lalu menutup sambungan teleponnya.“Ada apa, Saras?” tanya Dario sembari memeluk Isabelle dari belakang.Isabelle membalikkan badannya, sehingga posisinya berhadapan dengan Dario. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang sang suami.“Aku hari ini boleh ikut ke kantor ngga, Kak?” izin Isabelle.“Sure, Saras,” jawab Dario tersenyum tipis.“Kenapa?” tanya lelaki itu masih penasaran.“Kak Nindya mau cerita sesuatu katanya. Mungkin aku bisa bantu kamu ungkap yang masalah kantor itu, Kak,” jelas Isabelle.Dario mengangguk mengerti. Ia mengelus rambut Isabelle dengan lembut.“Pakai ruanganku aja, supaya lebih aman. Aku nanti ada rapat, jadi kalian bisa leluasa berbicara berdua” ucap Dario dan dia

  • Di Bawah Kekuasaan sang Mafia   Isabelle yang Menenangkan

    Dario memasuki mansion mewahnya setelah menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Lelaki itu masih lengkap mengenakan setelan jasnya yang berwarna abu-abu. Ia sengaja pulang lebih cepat hari ini karena merasa lelah di kantor. Dario bahkan tidak mengabari Isabelle kalau ia akan pulang lebih cepat.Lelaki itu memilih untuk langsung memasuki ruang kerjanya. Ia memutuskan untuk mengecek berbagai dokumen proyek di rumah saja. Dario duduk di kursi kerjanya dan mulai menyalakan komputer yang ada di hadapannya.Ia meraih remot yang terletak di samping komputer dan menekan salah satu tombol. Hal itu membuat sebuah tirai terbuka dan menampilkan ruang lukis Isabelle. Dario sebenarnya bermaksud untuk bekerja sembari melihat karya seni istrinya yang cukup menenangkan. Tapi ternyata, Isabelle juga sedang berada di ruangan lukis itu.“Kak,” Dario bisa menangkap panggilan yang terlihat dari gerak bibir Isabelle itu.Isabelle yang sedang melukis segera menyadari keberadaan Dario yang ada di ruang kerjanya

  • Di Bawah Kekuasaan sang Mafia   Keributan di Rumah

    “Mau apa kamu?” tanya Isabelle ketika baru saja menginjak kaki di lantai dua mansion Dario.“Saya ingin membersihkan kamar Anda, Nona,” jawab Sera, sang asisten rumah tangga barunya dengan gelagapan.“Apakah kepala maid tidak memberitahu tentang peraturan rumah ini? Jangan masuk ke kamar kami ketika Tuan ada di rumah, apapun itu alasannya,” ujar Isabelle dengan tegas.“Suami saya sedang ada di dalam kamar,” lanjut Isabelle“Maaf, Nona. Saya tidak tahu kalau Tuan Dario sedang ada di kamar,” jawab sang asisten rumah tangga gugup.CeklekSuara gagang pintu itu membuat Isabelle dan asisten rumah tangganya serempak menoleh. Dari balik pintu muncul sosok Dario yang mengenakan kaos hitam polos.“Ada apa ini?” Dario mengernyitkan dahinya.“Tidak ada apa-apa, Kak,” Isabelle meyakinkan suaminya dengan sebuah senyuman di bibirnya.“Jangan ulangi lagi,” Isabelle memberi peringatan kepada sang asisten rumah tangga.“Baik, Nona. Permisi, Nona, Tuan,” gadis bernama Sera itu beranjak pergi dari hadap

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status