Di Bawah Kekuasaan sang Mafia

Di Bawah Kekuasaan sang Mafia

last updateLast Updated : 2025-06-28
By:  yourbbyUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
12views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ketika seorang pegawai keuangan idealis terjebak dalam pusaran keuangan gelap milik seorang bos mafia elegan, yang membuatnya dilema untuk memilih putih dan hitam. Isabelle Sarasvati, seorang akuntan muda, menemukan kejanggalan dalam laporan keuangan perusahaan tambang milik konglomerat Dario Lucas Muller. Namun, ia berada dalam kebimbangan karena perusahaan tersebut merupakan tempat kerjanya. Hingga akhirnya, suatu persimpangan mempertemukan Isabelle dan Dario dalam satu takdir lingkaran percintaan. Isabelle harus menerima ajakan Dario untuk menikah dan hidup bersama pria dingin itu. Cinta tumbuh di tengah manipulasi, ancaman, dan darah. Tapi saat kebenaran keluarga terungkap dan ketika cinta tumbuh di antara keduanya, ada harga yang harus dipertaruhkan untuk hal tersebut. Akankah keduanya akan bertahan hingga akhir? Atau akankah ada sebuah tembok menghadang yang membuat cinta keduanya berbalik arah? Kisah cinta keduanya penuh intrik, tantangan, dan seperti rollercoaster.

View More

Chapter 1

Satu Kesalahan Fatal

Brak

Suara dokumen yang dilempar di atas meja membuat wanita berkemeja biru salur itu terkejut. Semua berkas yang sudah dikerjakan berserakan begitu saja. Sementara ia hanya bisa menunduk.

“Kau bisa bekerja atau tidak, Nona?” pria berkemeja hitam di hadapan gadis itu menatapnya tajam.

“Mohon maaf, Pak. Akan segera saya perbaiki,” gadis itu berkata pelan dan menatap lelaki di hadapannya itu dengan takut.

“Bereskan semua kekacauan ini,” ucap Dario tegas.

Dario bangkit dari duduknya dan membenarkan kancing jasnya yang terbuka. Ia melangkah ke samping Isabelle yang masih berdiri di depan mejanya. Pria itu mengamati Isabelle dari samping.

“Kalau tidak selesai, maka kau harus mengganti semua kerugiannya,” bisiknya dan beranjak pergi.

Isabelle segera membereskan berkas yang berserakan di atas meja. Ia segera keluar dari ruangan atasannya itu. Gadis itu harus merevisi pekerjaannya dalam beberapa hari ke depan.

Isabelle termasuk karyawan baru di kantor utama Dynamics Group, namun tugasnya sudah cukup berat. Gadis berusia 25 tahun itu ditempatkan di departemen keuangan, sesuai dengan background pendidikannya.

Baru saja tiga bulan Isabelle bekerja di perusahaan itu. Akan tetapi, ia harus sudah mengerjakan laporan keuangan untuk rapat direksi. Dan tentu saja, membuatnya harus berhadapan langsung dengan sang CEO.

Ia mencoba mengerjakan semuanya sebaik mungkin. Gadis itu terbiasa menyelesaikan tugasnya secara murni dan jujur. Tanpa sadar kejujuran itu membuatnya terjerumus dalam sesuatu yang gelap.

Atasannya di departemen keuangan memarahinya pagi ini. Sebab, ia merasa pekerjaan Isabelle gagal total. Sementara teman-teman satu departemennya tidak bisa membantu sama sekali.

Akibat hal itu, Isabelle harus langsung berhadapan dengan CEO perusahaannya. Membawa setumpuk berkas itu. Dan benar, Isabelle terkena damprat sekali lagi.

***

“Nih, kopi dulu. Biar ga pusing,” ucap lelaki di hadapan Isabelle sembari menyodorkan satu gelas kopi panas.

“Pusing banget Ren, mepet banget ini. Apa coba yang salah?” keluh Isabelle sembari menerima satu gelas kopi panas itu dan meletakkannya di atas meja.

“Coba tanya Kak Nindya sama Kak Jordan, gih. Gimana nih, kak? Laporan nih bocah salah fatal, kah?” ucap pemuda bernama Rendra tersebut kepada dua orang lain di hadapannya.

“Kamu terlalu jujur, Belle,” Jordan mengambil dokumen yang ada di meja Isabelle.

“Iya, harusnya dokumennya sesuai sama persentase mark up yang udah ditentuin aja biar ga ribet,” ucap Nindya sembari ikut melihat dokumen yang dipegang oleh Jordan.

“Tapi, Kak. Kalo ga sesuai nominal aslinya apa ga jadi masalah nanti pas audit eksternal?” Isabelle menyandarkan punggungnya ke kursi.

“Urusan itu mah bisa diatur nanti menjelang audit. Yang penting laporan keuangannya sesuaiin sama aturan yang udah berlaku selama ini aja,” Jordan mengembalikan dokumen tersebut ke meja Isabelle.

Ketiga karyawan departemen keuangan itu mencoba mencari solusi untuk juniornya. Antisipasi sebelum semuanya mendapatkan masalah.

Saat sedang fokus mengerjakan tugasnya, tiba-tiba Nikki yang merupakan kepala departemen keuangan mendatangi Isabelle. Wanita itu meletakkan tumpukan dokumen di atas meja Isabelle.

“Minta tanda tangan Pak Dario. Harus dapat hari ini,” Nikki memerintah dan melenggang pergi begitu saja.

Isabelle menghela nafas panjang. Gadis itu merasa lelah sekali. Belum juga tugasnya selesai, namun harus ada pekerjaan lain lagi.

Gadis itu meraih tumpukan dokumen itu dan melangkah pergi. Ia berjalan menuju lift dan menekan lantai 9.

Sesampainya di depan ruangan yang menjadi tujuannya, Isabelle lantas mengetuk pintu. Jantung gadis itu berdebar ketika pintu di hadapannya terbuka otomatis. Ia mempersiapkan diri untuk masuk.

“Permisi, Pak Dario. Saya ingin meminta tanda tangan,” ucap Isabelle setelah berdiri di hadapan Dario.

“Saya masih sibuk,” ucap Dario dengan pandangan fokus ke laptopnya.

“Saya bisa menunggu, Pak,” Isabelle menjawab.

Dario menatap gadis di hadapannya itu dan tersenyum miring. Pandangannya beralih ke sofa yang ada di ruangannya. Pria itu menunjuk sofa itu dengan dagunya.

Sudah 2 jam lamanya Isabelle menunggu di ruangan CEO-nya itu. Namun, Dario tidak juga menandatangani dokumennya. Hal tersebut membuat gadis itu merasa bosan dan khawatir.

Dario berdiri dan melangkahkan kaki mendekati Isabelle. Lelaki itu berdiri tepat di hadapan Isabelle. Matanya kemudian memandangi gadis di hadapannya itu dengan intens. Ia mendengkus melihat gadis itu tersenyum lebar ke arahnya.

“Apakah bisa ditandatangani sekarang, Pak?” ucap Isabelle sembari tersenyum ramah.

“Temani saya ke cafe samping perusahaan,” perintah Dario.

“Tapi, Pak. Tolong tandangani dokumen ini dulu,” Isabelle memohon.

Dario mendengus dan duduk di sofa yang ada di hadapan gadis itu. Pria itu meraih dokumen yang disodorkan oleh Isabelle. Dario menandatanganinya secepat kilat. Selanjutnya, pria itu langsung meraih tangan Isabelle dan menariknya.

“Saya harus mengembalikan dokumen ini, Pak,” ucap Isabelle mencoba melepaskan tangannya.

“Biar diantar asisten saya,” tegas Dario masih terus menarik tangan gadis itu.

***

Di sinilah Isabelle berada. Di sebuah ruangan privat di cafe samping perusahaannya. Tentu saja berdua dengan Dario di hadapannya. Jantung Isabelle merasa tidak aman.

Isabelle menatap Dario yang menyesap americano pesanannya.

“Bapak sudah makan?” entah keberanian dari mana Isabelle menanyakan hal itu.

Dario mengernyitkan dahinya, lalu mengangguk.

“Kenapa?” pria itu balik bertanya.

“Takut asam lambungnya naik, Pak,” jawab Isabelle gugup.

Gadis itu menyembunyikan kegugupannya dengan meneguk matcha kesukaannya. Sedangkan pria di hadapannya itu hanya terkekeh.

“Kau keponakan Ferdy, bukan?” Dario membuka percakapan.

“Benar, Pak,” jawab Isabelle.

“Tapi bapak tidak perlu khawatir. Saya tidak akan memanfaatkan nama paman saya ketika bekerja. Saya akan menggunakan kemampuan saya sendiri,” lanjutnya menjelaskan.

“Kita lihat saja nanti,” jawab Dario.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status