Share

Kurang Perkasa

“Kamu ini benar-benar payah!” ejek Bambang yang berdiri di belakang Dara.

Setelah mendapatkan telepon dari rekan kerja Aksa, Dara segera berangkat. Melihat putrinya yang sedang terburu-buru, Bambang akhirnya mengantarkan Dara.

Aksa pingsan saat mengangkat peti jenazah. Itu karena ada darah yang merembes keluar dan terlihat dari plastik pembungkusannya.

Rekan-rekan Aksa membawanya ke klinik yang ada di bandara.

Aksa sudah siuman ketika Dara dan Bambang hanya saja pria itu masih lemas.

“Laki-laki macam apa yang pingsan hanya karena setitik darah? Kamu ini tidak pantas disebut laki-laki.” Bambang kembali menghina Aksa.

Aksa yang masih menggunakan oksigen mengabaikan ucapan mertuanya. Ia melirik tangannya yang digenggam erat sh Dara.

Wanita itu khawatir sampai berkaca-kaca. Aksa memaksakan senyumnya untuk menghibur sang istri. Tangannya terangkat mengusap lembut pipi Dara.

Tiga jam berada di klinik dan menghabiskan satu botol infus, Aksa akhirnya diizinkan pulang.

Tidak ingin ter
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status