Share

Chapter 20

“Masih pengen ngulang stase bedah nih? Kamu pengen nambah berapa minggu?” tanya Dokter Stefan sambil melotot gemas ke arah Redita. Suaranya begitu tegas dan dingin, tanda bahwa dokter senior itu begitu marah dan tidak suka dengan apa yang barusan Redita presentasikan itu.

Redita hanya menunduk, keringat dingin mulai mengucur membasahi tubuhnya. Kepalanya sedikit pusing, pening, rasanya untuk sekarang lebih baik dia diam terlebih dahulu, membiarkan konsulennya itu bergantian menghabisinya, ia melirik sosok itu, ia tampak santai, walau Redita tahu kerutan di dahinya itu adalah sebuah bentuk kekecewaan dan ketidak puasan.

“Kalaupun kamu tidak berminat sama sekali di bagian bedah, ingatlah bahwa jika kamu tidak lulus dari stase ini, maka jangan harap kamu bisa meraih gelar doktermu, paham?” guman Dokter Stefan lagi, ia tampak mendengus kesal. Wajahnya memerah, makin menegaskan bahwa dia benar-benar marah.

Redita belum berani mengangkat wajahn

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status