Di Ujung Senja

Di Ujung Senja

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-05
Oleh:  Selfie HurtnessTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
101 Peringkat. 101 Ulasan-ulasan
114Bab
249.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Luka yang ditorehkan wanita yang begitu ia cintai dulu masih membekas hingga sekarang di hati dokter bedah senior setengah abad itu. Ia sudah melupakan semua tentang cinta, nikmatnya bercinta dan apapun itu yang berhubungan dengan cinta dan wanita, hingga kemudian kedatangan mahasiswa koas baru periode ini begitu memporak-porandakan Adnan dengan luar biasa. Gadis cantik dan manis itu terlampau jauh sebenarnya untuk dia jangkau, namun cinta membawanya datang sendiri pada Adnan. Kejadian malam itu membuktikan bahwa sebenarnya cinta itu masih ada, bahwa akhirnya ia kembali bisa jatuh cinta. Cover by @reistyaa

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1

"Dokter, semua sudah siap!" lapor perawat OK itu ketika Adnan masuk ke dalam salah satu ruangan di OK itu.

"Baik," hanya itu yang Adnan ucapkan, ia segera masuk sambil memakai surgical mask-nya.

Adnan menatap obyek bedahnya hari ini, seorang gadis yang sudah terbaring di atas meja operasi. Beberapa petugas medis yang lain sudah bersiap untuk ikut turun bersamanya dalam operasi kali ini. Hari ini Adnan ada jadwal laparatomi, ia dan dia sudah berdiri di depan meja operasi. Ia menatap beberapa orang yang sudah siap dengan gown mereka masing-masing.

"Anestesi?"

"Clear!"

"Peralatan?"

"Clear!"

"Koas?"

"Clear!"

"Hari ini koas yang ikut siapa saja?" tanya Adnan sambil menatap beberapa orang yang ikut bersamanya.

"Redita Fernanda, Dok."

"Gilbert Situmorang, Dok."

Adnan hanya mengangguk pelan.

"Residen?"

"Toni Ardiyanto."

"Kendrick Bagaskara."

Adnan tidak berkata-kata lagi, ia hanya mengangguk pelan tanda paham siapa saja mahasiwa baik koas atau residen bedah yang bergabung dengannya hari ini.

"Scalpel, please!" guman Adnan tegas meminta senjatanya di siapkan.

Seorang perawat OK bergegas menyodorkan alat yang Adnan minta, ia bergegas memulai prosedur-prosedur pembedahan. Dengan lincah Adnan membuat sayatan di perut itu. Ia kemudian menatap gadis yang ada di hadapannya itu, salah seorang koas yang sedang menjalani stase bedah bersamanya.

"Pegang ini yang kuat, udah sarapan kan?" guman Adnan pada Redita sambil mempersilahkan gadis itu memegang langebeck yang sudah ia posisikan untuk menahan sayatan yang sudah ia buat itu.

Gadis itu mengangguk patuh. Dengan gugup ia mengikuti instruksi yang diberikan Adnan. Adnan bisa melihat dengan jelas tangan itu bergetar hebat, wajahnya pucat luar biasa dengan keringat dingin mengucur dari dahinya.

"Dek ... ditahan to! Kok kendor sih?" bentak Adnan ketika Redita tidak bisa menahan alat itu seperti apa yang ia instruksikan.

"Ba-baik, Dokter."

Adnan kembali serius dengan pekerjaannya. Namun ia masih belum puas dengan pekerjaan Redita, koas nya itu.

"Dek, kamu bisa nggak sih? Masa kayak gini aja nggak bisa? Gilbert gantiin Redita!" suara Adnan meninggi, ia menatap tajam ke arah gadis itu.

Gilbert menggantikan Redita yang tampak bergetar hebat itu. Adnan menatap sekilas Redita yang makin pucat itu, matanya memerah, membuat Adnan tertegun sejenak. Ada sebuah perasaan yang tiba-tiba menyeruak di relung hati Adnan yang paling dalam. Perasaan yang sudah sangat lama sekali tidak pernah muncul dalam diri Adnan. Kenapa ia menjadi iba pada sosok yang begitu pucat dan matanya memerah itu.

Adnan menghela nafas panjang, ia kemudian kembali fokus pada pekerjaannya, ia melupakan sejenak perasaan aneh yang tiba-tiba muncul itu. Ada apa dengan dirinya?

***

"Dek, lanjutkan! Jahit yang rapi," guman Adnan lalu melepas handscoon-nya dan melangkah keluar.

Ia melirik sekilas Redita yang menundukkan pandangannya itu. Namun Adnan terus melangkah meninggalkan para koas dan residennya melanjutkan pekerjaannya.

Ia bergegas melepas gown-nya dan mencuci bersih-bersih kedua tangannya. Pikirannya malah terpusat pada sosok Redita, koas periode ini yang menjalani stase bedah di bawah pengawasannya.

Kenapa ia jadi memikirkan gadis itu sih? Dia bahkan lebih muda dari anak sulungnya! Ada apa ini? Adnan bergegas menyambar snelinya dan melangkah keluar dari OK. Pikirannya melayang memikirkan sosok itu. Ada sebuah perasaan timbul dan menyeruak dalam hati Adnan, dia kenapa sih? Kenapa jadi seperti ini?

Adnan melangkah menuju ruangannya, hendak mengambil tas dan barang bawaannya. Ia masuk dan duduk di kursinya, memijit keningnya dengan gemas. Sejak awal memang ia sudah begitu terganggu dengan sosok Redita itu. Bukan karena anaknya menyebalkan atau banyak tingkah, melainkan karena hadirnya sosok itu membuat perasaan aneh yang sudah lama mati dalam diri Adnan kembali hidup.

Sebuah gairah yang sudah Adnan kesampingkan selama hampir lima tahun ini. Gairah yang sukses membuat Adnan selalu sakit kepala dan berakhir dengan ia menuntaskan semua gairha itu sendirian.

Dia tidak pernah lagi tertarik dengan siapapun sejak perceraiannya dengan sang mantan isteri. Rasa sakit yang mendalam itu benar-benar sudah membuat Adnan mati rasa, membuat ia trauma dengan wanita.

Namun Redita ... kenapa Adnan bisa langsung tertarik pada gadis belia dua puluh satu tahun itu? Ia harusnya tahu umur bukan? Dia mungkin seumuran dengan bapak gadis itu! Dan dia jatuh cinta pada gadis itu? Astaga, nyebut Nan ... nyebut!

Adnan bergegas bangkit dan melangkah keluar dari ruang prakteknya. Sudah jam pulang bukan? Dengan santai ia melangkah menuju parkiran. Ia melirik sekilas lift yang tampak dipenuhi beberapa orang di depannya itu, ahh ... mending lewat tangga saja, lebih sehat bukan?

Adnan membuka pintu tangga dan tersentak menemukan sosok itu tengah duduk di tangga sambil memeluk lututnya. Suara Isak terdengar oleh indera pendengaran Adnan. Dari snelli yang dipeluknya, Adnan tahu dia anak koas. Dan dari badge namanya ... astaga ini Redita? gadis yang sejak tadi menganggu pikirannya itu? Kenapa dia menangis?

Adnan menghela nafas panjang ia kemudian duduk tepat di samping gadis itu, gadis itu masih memeluk lututnya dan terisak.

"Baru satu stase aja udah nangis, bagaimana stase-stase selanjutnya?" guman Adnan lirih.

Sosok itu tersentak, ia mengangkat wajahnya dan buru-buru menyeka air matanya. Adnan dapat melihat dengan jelas air mata itu masih mengambang di pelupuk mata gadis itu.

"Do-dokter Adnan?" Redita tampak sangat terkejut, ia langsung terlihat salah tingkah.

"Iya, kenapa? Kamu nangisnya nggak gara-gara saya tadi kan?" tanya Adnan to the point.

"E-enggak kok, Dok."

"Yakin? Lha trus kenapa nangis di sini?" Adnan tersenyum kecut, ia percaya bahwa ada sesuatu yang terjadi pada sosok itu.

"Sa-saya ... sa-saya ...,"

"Daripada nangis di sini, mending ikut saya!" titah Adnan lalu bergegas bangkit.

"Gi-gimana, Dok?" untuk sekali lagi Redita tampak sangat terkejut.

"Ikut saya, kamu nggak budek kan? Atau perlu saya bawa ke poli THT?" tanya Adnan sambil tersenyum kecut.

"Ng-nggak perlu, Dok. Memangnya mau kemana?" Redita menatap Adnan takut-takut.

"Sudah ikut saja!" Adnan meraih tangan Redita, membawanya menuruni tangga darurat itu.

Redita tersentak luar biasa ketika tangan itu menyentuh dan menggenggam erat tangannya. Membawanya menuruni anak tangga dengan begitu lembut.

Jantungnya berdegup kencang, kenapa tiba-tiba konsulennya itu seperti ini? Dokter Adnan bukan tipe orang kurang ajar dan sok dekat dengan mahasiswanya. Terlebih pada mahasiswi, ia seperti jaga jarak dan menciptakan sekat diantara mereka. Lantas kenapa hari ini sosok dokter bedah senior itu begitu berbeda?

Redita hanya membisu, Dokter Adnan terus membawanya menuruni anak tangga, hingga kemudian dengan perlahan ia melepaskan genggamannya.

"Ikut saya, tengang saya tidak ada niat jahat, percayalah."

Redita menatap mata itu, mata itu begitu tajam namun begitu lembut dan hangat di mata Redita. Sorotnya seolah memberi rasa nyaman di hati Redita, ada apa dengan dirinya? Nggak mungkin kan dia jatuh cinta pada sosok konsulennya itu?

Redita mengikuti langkah konsulennya itu, ia tidak berkata-kata apapun. Diam membisu melangkah di belakang sosok Adnan Sanjaya itu. Kemana laki-laki itu hendak membawanya pergi?

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
98%(99)
9
0%(0)
8
1%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
1%(1)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
101 Peringkat · 101 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
PiMary
Karya yang hebat thor......the best pokoknya.
2025-01-25 06:01:08
1
user avatar
yusi wandhini
baca ulang berkali kali saking bagusnyaaa
2025-01-17 22:27:52
0
user avatar
Aisyah Tsalitsa
lagi on the way baca Kali kedua novel ini
2024-01-23 18:10:06
0
user avatar
Lina Herlina
duh ini novel bikin baca marathon deh saking penasarannya ,dan ceritanya sukaaa banget,,,,lanjut yg ke 2 nya thor...
2023-10-06 14:14:40
2
user avatar
Selfie Hurtness
Kisah lain dari judul ini sudah rilis ya, bisa baca lanjutan kisah mereka di "Mengembalikan Cinta Suami Tentaraku." Terimkasih
2023-03-26 16:27:13
2
user avatar
@shi_author
halo kak, novel nya bagus, menarik bgt hehe. semangat terus ya. kalau ada waktu bisa mampir ke novel ku ya :)
2022-12-17 15:46:20
1
user avatar
Kalea 123
thor ,Di ujung senja bikin season 2 nya dong...
2022-12-11 20:55:39
0
user avatar
Noor Dewi
suka bacanya
2022-12-02 15:59:16
0
user avatar
Irawati Sianipar
suka banget ceritanya
2022-09-11 12:37:09
0
user avatar
emak RRA
kurang sreg dg Redita yg mudah menyerahkan kesuciannya padahal kalo di buat sah dulu lebih respect lebih greget
2022-09-07 10:36:21
0
user avatar
Nuraeni Handayani
bagus ceritax
2022-08-22 05:23:49
0
user avatar
ArPi Kim🌺
kakka gak ada cerita redita dan anak setelah di tinggal Adnan kah kak??? jujur saya sangat penasaran gimana kakak buat alur ceritanya
2022-08-12 07:27:35
0
user avatar
Ny Chandra
Suka bgt sm smua novel cici ... ditunggu yg terbaru ya ci.....
2022-04-15 04:05:43
0
default avatar
Frida17132726
bagus ceritanya... boleh baca bagi yg mau tau kisah cinta Adnan
2022-03-12 22:48:36
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:33:16
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
114 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status