Share

24.

"Setelah pulang dari psikolog kita langsung kembali ke rumah Ibu ya, Fathia. Adnan tidak mau lama-lama jauh dari Thalia."

Baru saja mobil yang mereka tumpangi keluar dari halaman rumah orangtua Adnan, tetapi pria itu sudah berkata seperti itu kepada Fathia.

Fathia hanya bisa menganggukan kepalanya mendengar ucapan suaminya. Ia hanya bisa mengiyakan, walaupun sebenarnya kesalnya semakin bertambah kepada Adnan, tetapi ia harus meredamnya.

"Sepertinya setelah pulang dari psikolog, Adnan ingin belajar cara menggendong Thalia."

Fathia mengerenyitkan dahinya bingung mendengar ucapan Adnan. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja suaminya itu berucap demikian, padahal sebelum-sebelumnya mau dipaksa sekeras apapun untuk belajar menggendong Thalia, Adnan selalu enggan dan bahkan marah karena terus dipaksa. Entah dari mana Adnan mendapatkan wangsit sampai akhirnya berpikiran untuk mau menggendong Thalia.

"Kok tiba-tiba? Saat Fathia suruh, Adnan terus saja enggan dan marah kepada Fathia.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status