Share

20. Gaun itu Milikku

Ruangan tempat Almara duduk sebenarnya cukup riuh sekalipun suasananya masih tergolong tenang. Ada barisan customer service yang masing – masing sedang bercakap dengan pelanggan mereka. Sesekali, dering telepon kantor dan ketikan keyboard komputer bersautan pertanda sibuknya aktifitas karyawan.  Namun, dunia Almara mendadak sepi, hanya karena satu pesan singkat.

Cukup dengan satu pesan singkat, riuh kesibukan khas kantor itu tak lagi bisa Almara rasakan, yang tersisa hanyalah kesunyian dalam otaknya. Kesunyian yang sayangnya tak bisa ia penjara agar tak keluar dari pikirannya. Kesunyian itu seakan turut menyelimuti setiap sensor panca inderanya.

[Bulan depan Aku dan Rangga akan resmi jadi suami istri]

Pesan itu datang bagai tikaman yang melumpuhkan jantung Almara, tenang, tak bersuara, namun mematikan. 

‘Secepat itu? Secepat itu aku kehilangan Rangga?’

&nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status