Home / Fantasi / Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat / 34. Makhluk Dari Mimpi Buruk

Share

34. Makhluk Dari Mimpi Buruk

last update Last Updated: 2025-09-11 21:12:22

Drap… drap… drap…

Hentakan langkah kaki berat terdengar dari kejauhan. Suaranya memberikan petunjuk kalau si pemilik langkah kaki tengah bergerak cepat dan jumlahnya pun juga lebih dari satu individual yang datang. Seiring waktu berjalan, suara hentakan itu semakin bertambah keras, artinya makhluk yang tengah mengincar Leo dan Orion tengah mendekat dengan kecepatan tinggi.

Leo mengeratkan pegangannya pada tongkat sihir. Peluhnya yang menetes dari kening mulai turun ke pipi, sesekali kepalanya bergerak dengan sepasang mata awas yang tidak pernah menurunkan penjagaannya. Sang Hunter kelihatan sekali sangat tegang dari gestur tubuh yang dimilikinya. Ibaratnya sebuah anak panah yang telah dipasangkan pada busur panahan, ia siap menyerang ketika sesuatu yang keluar dari persembunyiannya itu menampakkan dirinya.

Berbeda dengan sikap Leo yang begitu was-was. Kedua bahu Orion turun sesaat dengan satu tangan tersimpan dalam saku celana. Wajah tampan pemuda itu tidak menunjukkan sedikit pun ras
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   34. Makhluk Dari Mimpi Buruk

    Drap… drap… drap…Hentakan langkah kaki berat terdengar dari kejauhan. Suaranya memberikan petunjuk kalau si pemilik langkah kaki tengah bergerak cepat dan jumlahnya pun juga lebih dari satu individual yang datang. Seiring waktu berjalan, suara hentakan itu semakin bertambah keras, artinya makhluk yang tengah mengincar Leo dan Orion tengah mendekat dengan kecepatan tinggi.Leo mengeratkan pegangannya pada tongkat sihir. Peluhnya yang menetes dari kening mulai turun ke pipi, sesekali kepalanya bergerak dengan sepasang mata awas yang tidak pernah menurunkan penjagaannya. Sang Hunter kelihatan sekali sangat tegang dari gestur tubuh yang dimilikinya. Ibaratnya sebuah anak panah yang telah dipasangkan pada busur panahan, ia siap menyerang ketika sesuatu yang keluar dari persembunyiannya itu menampakkan dirinya.Berbeda dengan sikap Leo yang begitu was-was. Kedua bahu Orion turun sesaat dengan satu tangan tersimpan dalam saku celana. Wajah tampan pemuda itu tidak menunjukkan sedikit pun ras

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   33. Pelajaran Kecil Dari Senior

    Gedung-gedung terabaikan tampak usang, banyak kerusakan terjadi di mana-mana, bahkan tidak jarang beberapa di antaranya tinggal menjadi puing-puing belaka yang mirip seperti bangunan habis dibom. Jalan raya yang seharusnya menjadi lajur utama pun juga memiliki banyak bebatuan sisa bangunan maupun lubang-lubang besar menganga di sana-sini. Di pinggir jalan juga sesekali terlihat sisa kendaraan seperti motor dan mobil yang rusak.Dungeon pop-out yang muncul dalam terowongan kereta api memiliki panorama sebuah kota metropolitan, namun kini kota besar itu tidak lebih dari sebuah kota hancur yang dihuni oleh banyak monster.Selama satu jam Orion dan Leo menelusuri kota dalam dungeon, kekuatan mental Orion mendeteksi banyak monster tinggal dalam dungeon ini. Beberapa di antaranya tengah berhibernasi, dan sedikit dari mereka yang tengah aktif seperti beberapa monster yang terbang di atas sana. Orion membantu Leo untuk menghindari monster ganas yang kemungkinan besar memiliki level S atau leb

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   32. Jangan Sampai Mati!

    Tidak hanya warga sipil yang terkejut dan tidak dapat memberikan reaksi setelahnya, bahkan dua Hunter yang menganggap Orion sebagai orang tenang pun tidak bisa mengucapkan sepatah kata untuk menanggapi. Lebih dari itu, banyak dari mereka membelalakkan mata dengan mulut ternganga lebar—hening pun kemudian menyapa, tidak ada satu patah kata apapun keluar dari mereka untuk mendeskripsikan apa yang mereka rasakan.Mayoritas dari orang-orang itu terkejut bukan main, sesekali mereka melirik ke arah Orion yang masih berdiri dengan tenang—seolah-olah bukanlah dirinya yang menyebabkan situasi aneh ini—dan kemudian bergantian pada pria paruh baya yang masih terduduk dengan dua mata terbuka lebar. Mereka menemukan wajah si pria pucat pasi, bahkan lidahnya pun kelu sampai dia tidak menyuarakan protes sedikit pun setelah ditendang oleh Orion.Aura yang keluar dari tubuh si pemuda sangat kuat.Saat Orion melirik ke arah mereka, orang-orang pun tanpa sadar me

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   31. Cara Mengumpat Elegan

    Orion berjalan mendekati kerumunan di depannya. Semakin dia mendekat, semakin terasa ketegangan yang terjadi di sana—terutama dengan sosok pria paruh baya yang mengenakan kaos dan celana training olahraga kotor. Ekspresi pria paruh baya itu begitu jelek, ada iritasi terpampang jelas di kedua matanya, seolah-olah dia tidak terima akan sebuah hal. Orion tidak mengenal siapa pria ini, namun sosok sang pria cukup terbekas dalam ingatannya akibat tatapan penuh kebencian yang Orion terima dari pria itu beberapa saat lalu.‘Kelihatannya dia merupakan provokator utama di tempat ini, entah apa yang sebenarnya ia inginkan.’ Berdiri di barisan paling belakang, Orion tidak memaksakan diri untuk maju ke depan. Dengan tinggi tubuhnya yang di atas rata-rata itu, Orion bisa melihat apa yang terjadi di sana dari tempatnya berdiri. Namun, karena dia tidak tahu duduk permasalahan yang sebenarnya akibat baru saja datang saat konflik telah terjadi, Orion yang be

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   30. Harga Diri Monster Level B

    Aura pedang berwarna perak melesat ke arah bunga raksasa yang tumbuh di salah satu dahan milik monster. Bunga itu memiliki mahkota warna putih bersih dengan bagian pusatnya berwarna keemasan, untuk sesaat bunga itu akan tampak cantik dan berharga andai saja bukan karena ukurannya berdiameter hampir tujuh meter. Tidak hanya ukurannya saja yang sangat besar, namun area tangkai serta sepanjang pohon yang menopang bunga itu ditumbuhi oleh banyak mata yang masih terpejam.Saat luapan Mana mematikan dari aura pedang mendekat, banyak pasang mata di sekitar bunga terbuka bersamaan. Mereka merasakan tanda bahaya yang bisa mengancam nyawa.Pemandangan di mana banyak pasang mata menatapmu cukup membuat bulu roma siapa saja akan menegang, hal itu sangat mengerikan.Aura pedang perak dari Orion sangat kuat, bahkan aura pedangnya bisa menebas beberapa dahan yang ingin menghalangi aura pedang tersebut datang mendekat. Akibatnya, dahan-dahan yang dijadikan tameng langsung terpo

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   29. Prinsip Untuk Tinggal Low Key

    Pertarungan antara Benjamin dan monster burung yang disebut sebagai Ulamia berlangsung sengit. Kekuatan Benjamin mengimbangi monster burung, menghalau monster burung untuk tidak datang semakin dekat ke arah gedung di mana yang lainnya tengah bersembunyi. Berdiri tidak jauh dari lokasi pertarungan, Orion melihat bagaimana Benjamin melawan Ulamia dalam diam. Matanya mengawasi setiap gerakan, serangan, dan juga pertahanan dari kedua makhluk yang tengah bertarung di depannya.Setelah memastikan Benjamin tidak kewalahan saat melawan monster burung bersayap empat sendirian, Orion beranjak dari tempat berdirinya dan masuk ke dalam gedung untuk memanggil Leo. Walaupun pemuda itu sebenarnya bisa membantu Benjamin, atau bahkan membunuh Ulamia sendirian dengan mudah, Orion yang memegang prinsip untuk tinggal low key tidak melakukan hal itu.Di tempat itu ada Benjamin dan Leo. Dua Hunter kelas A sudah cukup untuk membantu mereka semua keluar dari dungeon pop-out ini, sehingga tenaga Orion tidak d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status