Share

25

Arkana sedang menyapa ibunya, ketika Svaha kembali dengan ponsel tergenggam erat di tangan kirinya.

“Siapa menelepon pagi-pagi?” tanya Arkana. Hanya basa-basi sebenarnya. Ia tidak mengharapkan jawaban apapun, sungguh.

“Eh, Uhm, itu…” Svaha terbata. Ia kembali ke kursinya dan menyaup sisa sarapannya. “Cantra,” jawabnya ditengah kunyahan.

“Oh, kupikir kalian sedang istirahat.” Arkana berkomentar.

“Siapa Cantra?” tanya tante Swan dengan rasa ingin tahu yang luar biasa tinggi. Separuh antusias.

Arkana menopang dagunya dengan kepalan tangan di atas meja. Memperhatikan Svaha, ingin tahu apa jawaban selanjutnya.

“Kami pacaran, tapi sekarang sedang, anu…” Svaha semakin gugup. Tidak satupun penghuni ruang dapur yang bisa melihat ke mana bola matanya yang lembut itu bergerak.

“Mereka sedang istirahat.” Arkana membantu.

“Putus?”

“Bukan, istirahat.” Arkana menjelaskan, “Masih pacaran tapi sedang menjaga jarak. Agar tidak ad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status