Share

26

Svaha tidak pernah menyukai troli belanja. Belum pernah. Tidak pernah seingatnya.

Membayangkan bunyi reyot yang membuat telinga ngilu, keempat roda yang sudah usang karetnya, bentuk yang terlalu kecil dan pegas yang kalibrasinya kurang akurat—menggelinding di atas permukaan lantai supermarket yang dipel lalu diinjak selagi basah. Oleh siapapun-dari manapun. Membuatnya tidak berhenti memikirkan seorang anak kecil yang berjalan sendiri di tengah pasar malam. Plin plan.

Apalagi keranjang besi besar yang ditumpangkan di atasnya, konon bisa mengangkat beban mungkin sampai lima puluh kilo atau lebih, sungguh mustahil. Svaha tidak menyukai konsep itu. Meski seringkali menyelamatkan, dulu sewaktu kecil Ibunya sering menumpangkannya di sekat kecil itu agar ia tidak merengek minta gendong. Atau supaya tidak harus menyeretnya dari rak penuh camilan. Swan akan mendorong Svaha berkeliling seolah anaknya itu sebungkus makanan siap saji. Mungkin Svaha pernah menyukai troli. Karena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status