Share

48

“Ding! Dong!”

Arkana terkesiap bangun karena suara jam dinding berpendulum milik Cantra menggema dalam telinganya sampai menembus ke dalam mimpi. Sekali lagi hidungnya segera menangkap aroma nirvana dari kayu gaharu di setiap jengkal dinding kamar ini.

Beberapa kali Arkana percaya kalau ruang ini memang bisa membuat tidurnya lebih nyenyak dari biasanya. Tapi, malam ini berbeda rasanya. Ini pertama kalinya Arkana mendengar suara jam dinding. Atau, memang kemarin dirinya cukup nyenyak sampai tidak terbangun. Atau, ya. Arkana tiba setelah tengah malam di sini.

Tunggu, sudah berapa malam ia menginap di sini? Kaget mungkin bisa membikin linglung. Arkana mendekatkan diri pada meja di samping tempat tidur, menyalakan layar ponselnya, mengabaikan seluruh pesan singkat dari Svaha dan Laung. Membaca angka digital di ujung kiri. Tengah malam hari ke dua. Masih hari yang sama ketika Banu membawakan ayam bakar buatan Cantra ke dalam kamar. Masih hari yang sama dengan kunj

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status