Share

Suara itu ....

'Mampukah aku?' Hanya pertanyaan ini yang tiba-tiba muncul di dalam benakku.

"Apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu?" tanya Ibu padaku.

"Seratus persen Laura yakin, Bu. Toh, Mas Alif bisa bahagia tanpa harus ada Laura di sisinya," ucapku pada Ibu.

Ibu hanya mengangguk.

"Ayo kita sarapan dulu, nanti kamu sakit. Ibu sudah memasak makanan kesukaanmu," ucap Ibu.

Aku bergegas menyelesaikan kegiatanku, lalu berjalan beriringan bersama Ibu.

"Apa Tiara sudah bangun, Bu?" tanyaku pada Ibu.

"Sudah. Dia tadi membantu Bi Narti untuk memasak." Ibu mengamit lenganku.

Aku lalu membuka pintu kamar.

Dan tiba-tiba sosok seseorang yang kubenci terjatuh tepat setelah pintu terbuka.

"Aduh ...." Terdengar suaranya yang kesakitan.

"Ngapain kamu?!" bentak Ibu padanya.

"Nguping ya, wah mau saya potong telinga kamu!" bentak Ibu kembali.

Aku hanya menatap wanita itu dengan raut wajah datar.

"S-saya ...." Ucapannya menggantung di udara.

"Nggak punya adab kamu ya! Pergi kamu dari rumah ini!" teriak Ibu, tunjukn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status