Share

Bab 41

"Aku tidak berusaha terdengar seperti orang munafik. Jangan berpkir aku melihat diriku seperti itu. Seharian aku mempersiapkan pidato ini. Setiap kata yang aku ucapkan adalah ungkapan dari hatiku. Tolong biarkan aku selesaikan. Masih ada yang lain." Jawab Adina dan Derek menganggukkan kepalanya menyuruhnya melanjutkan apa yang ingin Adina bicarakan.

"Apa yang terjadi pagi ini..." Adina memulai.

"Hmm?"

"Ada beberapa alasan mengapa hal itu sampai terjadi." Kata Adina hampir tergagap.

"Yang aku tahu itu adalah pemanasan yang bagus." Kata Derek.

"Derek...

"Maaf." Derek melambaikan tangannya dengan tidak sabar.

"Aku merasa sangat sedih karena kematian ibuku. Tidak berdaya, kau tahu. Seperti bertanya-tanya apa gunanya hidup kalau harus berakhir seperti itu?" Kata Adina.

"Aku mengerti. Kau membutuhkan untuk berkontak dengan manusia lain, dan menegaskan kalau hdup ini memang memiliki arti." Kata Derek sambil menganggukkan kepalanya.

"Benar." Kata Adina, diam-diam merasa terkejut karena Derek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status