Share

100. Identitas Arya

Mega tidak juga beranjak dari tempat duduknya. Netranya masih terus menatap layar ponselnya yang masih terus menyala. Balasan yang ia tunggu dan nantikan tidak kunjung ia dapatkan. Emosinya mulai terpancing. Di benaknya mulai terbentuk rencana untuk menemui Si Mahasiswa Abadi yang besok lusa ikut maju sidang skripsi.

Mega akhirnya tidak lagi dapat menahan kesabarannya. Ia langsung menekan nomor yang sejak tadi ia harapkan membalas pesannya. Nada panggil terdengar. Itu artinya nomor yang ia tuju aktif dan ponsel dalam keadaan hidup.

Satu kali. Nihil. Mega mencoba lagi. Lagi-lagi tidak dijawab. Yang ketiga kali, panggilannya tidak juga diangkat. Mega lantas menghubungi Mona.

"Berikan alamat bocah itu! Mengapa dia tidak juga menjawab pesanku??" Mega meluapkan seluruh emosinya, ketika panggilan yang ia buat untuk Mona, diangkat gadis itu.

*Siapa yang Bu Mega maksud?

"Mahasiswa yang tidak juga lulus itu. Siapa namanya? Jika begini, aku akan melakukan hal yang sama padanya, seperti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status