Share

Bab 22

Asma terdiam sejenak, menatap pada Wisnu yang berdiri di belakang punggungnya.

"Abah tidak perlu memikirkan hal itu yang terpenting adalah kesembuhan Abah," sahut Wisnu dengan nada lembut khas lelaki itu. Ia menjatuhkan tatapan lekat pada Abah.

"Abang!" seru Asma menaikkan kedua alisnya. Wisnu menggenggam tangan Asma meyakinkan jika semuanya akan baik-baik saja.

"Terimakasih Wisnu, maafkan Abah jika selama ini sudah bersikap buruk kepadamu," tutur Abah seraya menyeka sudut matanya yang basah. Penyesalan tergambar dari wajah Abah.

Setelah menjenguk Abah Asma dan Wisnu segera kembali pulang ke rumah Abah untuk menjemput putra semata wayang mereka yang ia titipkan kepada Ibu Fatimah, ibu dari Ustaz Azhar.

"Terimakasih Bu, maaf sudah merepotkan," ucap Asma sebelum meninggal rumah Ustaz Azhar untuk mengambil putranya.

"Tidak apa-apa Asma," balas wanita yang tidak lagi muda itu melemparkan senyuman hangat pada Asma dan juga Wisnu. "Akbar tidak nakal kok," imbuhnya tersenyum kecil.

"Bagaiman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status