Home / Romansa / Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa / 63. Meminta Maaflah pada Ayah

Share

63. Meminta Maaflah pada Ayah

Author: Daralist
last update Last Updated: 2025-11-27 22:12:58

Evelyn tertegun mendengar penuturan Ernest. Yang dikatakannya memang benar, tetapi kenapa rasanya dia salah karena masih berniat bekerja sama dengan Gerald?

“Aku hanya merasa nyaman jika ada orang yang dikenal bekerja sama denganku. Itu juga agar aku tidak melangkah sendirian,” kata Evelyn menjelaskan.

Justru penjelasan itu tidak membuat suasana hati Ernest membaik.

“Kamu juga mengenalku dan Reagan, kenapa hanya Gerald yang kamu pikirkan?”

Evelyn meringis karena tidak bisa menjawab dengan lugas, “Aku sudah mengenal Gerald sejak lama, jadi aku memikirkannya saat ingin membuat bisnis ini.”

Ernest mendengkus pelan tanpa sadar. Perasaannya kembali gelisah. Namun, dia masih belum paham dengan perasaannya sendiri. Dia hanya mengira Evelyn terlalu terpaku pada orang-orang lama daripada mempercayai orang baru yang membantunya.

“Tapi jika aku dan Reagan bergabung, apakah kedudukan kami sama sebagai investormu?”

Menghadapi investor yang banyak pertanyaan seperti ini, Evelyn memiliki kesabaran y
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   90. Tahu Diri

    “Gaun yang kamu pakai itu … hasil kerja kerasmu sendiri, kan?”Diintrogasi seperti itu membuat lidah Evelyn menjadi kelu. Selama kenal dengan Lidya, nyonya besar keluarga Avram ini tidak pernah ikut campur urusannya sama sekali. Bahkan ketika dia berselisih dengan Nyonya dari keluarga Durant, Lidya lebih memilih menyuruh Nyonya itu untuk tutup mulut daripada menegurnya langsung.Evelyn tidak tahu hal apa yang membuat Lidya bersikap agresif hari ini. Padahal biasanya Lidya bersikap tenang dan tidak pernah ikut campur, kecuali saat dia membuat masalah untuk bisnis Ernest.Itu adalah Ernest yang pada akhirnya mengerutkan kening dan membalas ucapan sang ibu, “Kami baru saja kembali dari pekerjaan masing-masing, apa yang salah dengan Ibu hari ini?”Lidya menatap kesal ke arah Ernest dan membalas, “pekerjaan seorang chef pribadi mengharuskannya menggunakan gaun mahal dan cantik seperti itu?”“Jangan menipuku Ernest!”“Lalu apa yang Ibu harapkan?” tanya Ernest dengan nada sedikit jengkel. “L

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   89. Apakah Kamu Membenarkan Rumor Itu?

    “Tuan Ernest, itu … apakah aku boleh meminta sesuatu darimu?”Ernest yang hendak membuka pintu mobil itu menghentikan tindakannya lalu kembali duduk dan kini menoleh ke arah Evelyn. “Kamu yakin meminta kepadaku?” tanya Ernest dengan raut wajah heran.Eveling menarik nafas dalam-dalam sambil memejamkan matanya, kemudian membukanya kembali dan berbicara dengan tegas, “Ya, kamu tidak salah.”“Aku ingin meminta bantuanmu.”Ernest hanya terdiam dan masih berpandangan dengan Evelyn yang kini terfokus padanya. Untuk sesaat, entah kenapa Ernest merasa bahwa mata Evekyn terlihat jernih dan polos di saat bersamaan Ernest kemudian memalingkan wajahnya menghadap ke depan untuk menutupi rasa malunya sambil membalas, “Apakah kamu sanggup membayarnya?”Mata Evelyn berkaca-kaca ketika pertanyaan itu meluncur dari mulut Ernest. Sedangkan Ernest sedikit terlonjak saat melihat mata Evelyn yang kini dipenuhi air mata. Ernest mengurutkan keningnya sambil menelan ludah dengan sedikit rasa bersalah, “Ada

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   88. Kesal Tanpa Bisa Membalas

    “Ap–apa yang kamu lakukan di sini?”Pertanyaan itu muncul begitu saja saat Evelyn memandang tidak percaya pada orang di depannya. “Kamu tidak butuh tumpangan?” Evelyn terdiam mendengar kegigihannya, lalu menjawab sedikit tidak berdaya, “Tuan Ernest, tolong jangan bermain-main.”Ernest tersenyum kecil melihat Evelyn tampak tidak berdaya seperti itu. Dia hanya lewat untuk memastikan bahwa Evelyn memakai gaun yang dia berikan sebelumnya. Apalagi setelah Evelyn membalas dengan kejam untuk membayar gaun yang dia berikan. “Aku tidak main-main,” balas Ernest sambil menekan senyum di bibirnya. “Gaun itu terlalu mahal untuk kamu seret di jalanan.”Evelyn mendengkus seraya memutar bola matanya dengan malas, “Anda meremehkan saya.”“Tenang saja, saya akan membayarnya,” lanjut Evelyn sombong. Ernes menggelengkan kepalanya tanpa terlihat. Dia baru teringat bahwa Evelyn belum membaca pesan yang dia kirim sebelumnya.“Tidak perlu dibahas lagi,” kata Ernest. “Ayo, naik. Aku ingin cemilan malam da

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   87. Mata yang Mirip

    Dipandang jijik oleh wanita yang pernah dia tolak dan hina membuat wajah Kevin menjadi buruk. Bahkan jika dia menyombongkan diri ke mana-mana, bukan berarti Evelyn bisa mengkritiknya dan memandangnya dengan tatapan seperti itu. “Aku dan Sira sudah berbaik hati memperingatkanmu. Namun, kamu malah menghinaku,” kata Kevin dengan raut wajah yang semakin dingin. “Keputusanku sudah tepat saat melepasmu lebih memilih Sira. Ucapan tidak memiliki sopan santun sama sekali.”“Aku mengatakan sebuah fakta, Kevin,” balas Evelyn sambil mengangkat kedua bahunya secara bersamaan. “Bukankah sudah kubilang urusan kita memang sudah selesai dan aku ke sini hanya untuk memenuhi undangan calon istrimu saja.”“Jangan seolah-olah aku datang untuk bertemu denganmu. Aku bahkan tidak sudi melihat wajahmu itu.”Kevin memelototi Evelyn seolah wanita itu bisa cambuk hanya dengan tatapannya yang berbisa. “kamu jangan merasa sombong! Aku tahu kamu tidak menyukai Sira jadi aku datang untuk melindunginya dari pikiranm

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   86. Kabut Kebenaran

    Mata Sira tampak dingin saat dia berkata, “kakak tidak akan merasa iri dengan pencapaianku, kan?”“Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?” ujar Evelyn sambil tertawa saat memahami apa yang diucapkan oleh Sira. “Lagi pula kalian sudah saling mencintai sejak lama. Apa yang bisa aku lakukan sebagai orang luar? Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu.”Sirah tersenyum sini sebagai tanggapan atas perkataan Evelyn. Bahkan meski dari matanya Evelyn benar-benar tidak peduli Sira yakin bahwa Evelyn tidak setegar seperti yang terlihat. “Syukurlah kalau kakak sadar diri dan menjauh, daripada mengemis perhatian orang yang bahkan tidak mencintaimu sama sekali dari awal,” kata Sira sambil menatap remeh ke arah Evelyn. “Tenang saja, aku tidak akan mengambil sampah yang sudah aku buang,” balas Evelyn dengan tenang.“Apa maksudmu berbicara seperti itu?!” Teriak Sira dengan marah soal ada ranjau yang meledakkan emosinya untuk sesaat. Dia merasa Evelyn Tengah merendahkan dirinya seolah mendapatkan

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   85. Undangan

    Pelayan itu tertegun saat melihat undangan digital yang diberikan oleh Evelyn. Matanya menatap undangan itu dan wajah Evelyn yang dingin beberapa kali sebelum dengan canggung mengkonfirmasi. “Ini memang undangan resmi dari nomor meja 107,” kata pelayan itu dengan suara kecil dan gugup. “Ma–maafkan saya.”Evelyn hanya tersenyum menanggapi. Tidak ada kata kasar atau menuduh seperti kebanyakan orang yang tertolak di pintu masuk.“Tidak masalah,” kata Evelyn penuh santai. Senyumnya masih halus dan cantik saat dia lanjut berkata, “Lain kali kamu harus berhati-hati untuk pengunjung selanjutnya.”Pelayan itu menundukkan kepalanya dengan malu. Restoran tempat dia bekerja ini termasuk yang paling mewah, bahkan bisa dibilang bersaing dengan restoran kelas atas milik Rans Group. Dia sudah mendapatkan pelatihan tata cara menerima tamu dengan baik dan sopan tanpa menyinggung orang-orang elit kelas atas.Sebenarnya dia sudah menebak identitas Evelyn dari pakaiannya bahwa dia buka orang yang biasa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status