Share

EMPAT BELAS

Vivi sudah berkorban banyak untuk keluarga ini bahkan sakit kepala sering menyerang saat ibu dan adik tunangannya membuat ulah.

"Selama ini kamu digaji?" tanya Reza.

"Tidak."

"Kenapa?"

Vivi menatap Reza. "Karena saya hidup menumpang di rumah jadi harus tahu diri."

"Itukah yang mereka katakan?"

"Tidak, ya... ah... entahlah."

"Mana yang benar?"

"Mungkin keduanya?"

"Vivi," tegur Reza dengan suara rendah.

"Saya tidak ingin membahasnya," tolak Vivi.

Reza mengetuk jarinya di meja dan besandar di kursi. "Saya anggap sebagai ya."

Vivi tidak membantah.

"Mengenai laporan ini serahkan kepada saya," kata Putra.

"Tidak perlu. Biarkan saja dicatat sebagai pengeluaran," kata Reza.

"Tapi, pajak..." Putra ingin mengutarakan ketidak setujuannya. Kalau pajak mengetahui hal ini lagi, bisa-bisa gosip tersebar luas di kalangan pengusaha.

"Kenapa memangnya dengan pajak?" tanya Reza. "Kita rajin membayar pajak bulanan dan tahunan bahkan tidak ada data yang disembunyikan."

Akhirnya Putra memahami perasaan Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status