Share

Bab 17

Author: Merisa storia
last update Huling Na-update: 2025-03-05 11:50:24

"Ayo, kita ke minimarket saja. Beli roti dan susu," Elena memapah Livia menjauh dari warung.

Setelah membeli beberapa makanan ringan dan susu di minimarket terdekat, mereka melanjutkan perjalanan pulang. Sesampainya di apartemen, Livia langsung menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Wajahnya masih pucat, dan tubuhnya gemetar sedikit.

Elena menyiapkan makanan di meja. Ia memanaskan sedikit tuna kaleng dan meletakkannya di mangkuk. "Liv, makanlah dulu. Paling tidak sedikit," pintanya saat Livia keluar dari kamar mandi.

"Aku tidak yakin bisa makan, El," Livia duduk di meja makan dengan lesu.

"Cobalah. Lihat wajahmu sudah pucat begitu. Kalau begini terus, nanti kamu bisa sakit dan bayimu bisa kekurangan nutrisi." Elena mendorong mangkuk tuna dan roti ke arah Livia. "Hanya beberapa roti saja."

Dengan enggan, Livia mengambil sendok dan mulai menyapukan tuna ke atas roti kemudian memasukkan ke mulutnya dengan sangat perlahan. Ia mengunyah dan menelan dengan hati-hati, seolah setiap gerakan b
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 134

    Tetangga-tetangga di kompleks elite itu mulai berdatangan melihat keributan. Mereka berbisik-bisik sambil memotret dengan ponsel, membuat Pak Sugeng semakin malu dan marah."JANGAN FOTO! JANGAN FOTO!" teriaknya sambil mencoba menutupi wajahnya dengan tangan yang terborgol.Mobil polisi hitam terparkir dengan mesin menyala. Pak Sugeng didorong masuk ke kursi belakang dengan kasar karena dia masih memberontak."Saya akan membalas ini semua!" ancam Pak Sugeng dari dalam mobil sambil menatap tajam ke arah rumahnya yang kini sudah dikepung polisi. "Keluarga Lysandros akan merasakan akibatnya!"Bu Ami dimasukkan ke mobil polisi yang berbeda, masih terisak dan bergumam tidak jelas.Konvoi mobil polisi perlahan meninggalkan kompleks mewah tersebut, meninggalkan rumah megah keluarga Adiwibawa yang kini sepi dan dijaga ketat oleh petugas.©©©Di ruang tahanan, suasana pengap dan lembap menyambut kedatangan Pak Sugeng dan Bu Ami. Mereka dibawa melalui lorong-lorong sempit dengan cat dinding yang

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 133

    "Budi mengaku bahwa dia disewa oleh seseorang untuk menabrak mobil Anda hingga terguling. Dia dibayar lima ratus juta rupiah untuk melakukan aksi tersebut," lanjut Komisaris Hadi dengan nada yang semakin serius."Siapa yang menyuruhnya?" tanya Gavin dengan rahang mengeras.Inspektur Rina membuka halaman berikutnya dari berkas yang dibawanya. "Pak Sugeng Adiwibawa, ayah dari Bella Adiwibawa."Suasana tiba-tiba sunyi senyap. Gavin merasakan darah di tubuhnya mendidih, sementara Livia sudah tidak bisa menahan tangis."Budi memberikan keterangan bahwa Pak Sugeng sangat marah karena putrinya dipenjara dan menganggap Anda dan keluarga sebagai penyebabnya," tambah Komisaris Hadi. "Dia merencanakan untuk ... untuk menghilangkan Anda sekeluarga."Tangan Gavin mengepal erat. "Bajingan! Dia hampir saja membunuh kami!""Tenang, Pak Gavin," kata Inspektur Rina dengan suara menenangkan. "Kami akan segera menangkap Pak Sugeng. Surat penangkapan sudah keluar dan tim kami sedang bergerak ke rumahnya s

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 132

    Di ruang kerjanya yang mewah Gavin duduk di depan layar komputer dengan ekspresi puas. Grafik saham perusahaannya terus menunjukkan tren naik yang signifikan. Angka-angka hijau berkelap-kelip di layar monitor, menandakan pemulihan yang luar biasa bahkan melampaui kondisi sebelum krisis."Luar biasa," gumam Gavin sambil melemaskan pundaknya yang tegang. "Bantuan Bu Evita benar-benar membuat keajaiban."TOK TOK TOKSuara ketukan pintu yang lembut membuat Gavin mendongak. Sosok elegan Evita muncul di ambang pintu dengan senyum hangat yang menyembunyikan sesuatu di balik matanya yang tajam."Boleh masuk, Gavin?" tanya Evita dengan suara lembut dan penuh wibawa."Tentu saja, Bu. Silakan masuk." Gavin bangkit dari kursinya dan mempersilakan mertuanya duduk di sofa.Evita berjalan dengan langkah anggun, duduk di sofa. "Bagaimana kondisi perusahaan sekarang?" tanya Evita sambil menyilangkan kakinya dengan elegan."Alhamdulillah sangat baik, bahkan melebihi ekspektasi," jawab Gavin sambil dudu

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 131

    "Mobil saya sengaja ditabrak mobil lain beberapa kali hingga terguling," kata Gavin dengan nada rendah, matanya menatap kosong ke taman. "Saya masih ingat jelas, mobil itu menabrak dari samping dua kali, kemudian dari belakang dengan kecepatan tinggi sampai mobil kami terbalik."Daniel menarik napas dalam-dalam, wajahnya mengeras. "Saya sangat yakin kalau itu orang suruhan keluarga Bella," desisnya dengan rahang mengeras."Kemungkinan besar," angguk Gavin. "Timing-nya terlalu pas. Tepat setelah Bella dipenjara, tiba-tiba saya mengalami 'kecelakaan' seperti itu.""Mereka sudah kelewat batas! Untung saja Anda dan Livia selamat, kalau sampai ... Saya tidak akan pernah memaafkan mereka.""Maka dari itu saya sudah minta pengacara untuk menindaklanjuti ini," kata Gavin sambil mengepalkan tangannya. "Tidak boleh ada yang lolos. Livia dan Alaric harus aman."©©©Tidak lama kemudian, suara klakson mobil berbunyi. Sekuriti membukakan pintu gerbang untuk seorang pria yang berada di dalam mobil

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 130

    Tiga hari berlalu dengan cepat. Pagi itu, sinar matahari menyusup masuk melalui jendela kamar rawat VVIP, menerangi wajah damai Livia yang tengah menyusui Alaric. Suasana hangat itu terpancar dari kedekatan ibu dan anak yang baru saja bersatu kembali."Sudah siap pulang, sayang?" tanya Gavin sambil mengelus rambut Livia dengan lembut.Livia mengangguk sambil tersenyum, meski masih terlihat sedikit lelah. "Sudah tidak sabar ingin membawa Alaric ke rumah."Evita yang duduk di kursi samping tempat tidur langsung berdiri dengan antusias. "Ayo, biar Mama yang gendong Alaric," katanya sambil mengulurkan tangan, matanya berbinar-binar menatap cucunya.Dengan hati-hati, Livia menyerahkan Alaric ke pelukan Evita. Wajah Evita langsung berseri-seri, seolah semua kepedihan bertahun-tahun hilang seketika saat memeluk cucu pertamanya."Lihat betapa tampannya cucu Mama," gumam Evita sambil mencium pipi mungil Alaric. "Mirip sekali dengan Gavin, tapi matanya persis seperti kamu waktu kecil."Gavin te

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 129

    Evita menarik napas panjang, mencoba mengumpulkan keberanian untuk membuka luka lama yang sudah bertahun-tahun ia pendam."Malam itu," mulai Evita sambil terisak, "aku dan seorang pria memutuskan untuk kawin lari. Aku sangat mencintai dia, walaupun ibuku menentang keras karena dia hanyalah seorang sopir. Ibuku ingin aku menikah dengan pria yang sederajat, dari keluarga kaya, tapi rasa cintaku sangat besar padanya. Aku tidak peduli dengan status sosial."Livia mendengarkan dengan seksama, tangannya mencengkeram lengan kursi dengan erat."Kami pergi ke sebuah perkampungan terpencil dan menikah secara sederhana. Tak lama kemudian aku hamil, dan melahirkan seorang putri yang sangat cantik." Evita menatap Livia dengan mata berkaca-kaca. "Walaupun hidup kami pas-pasan dan aku harus beradaptasi dengan kehidupan yang berubah 180 derajat—dari mewah menjadi sederhana—tapi itu bukanlah menjadi penghalang. Secara batin aku sangat bahagia memiliki pria itu dan bayi kecilku."Suara Evita semakin be

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status