Share

Genderang Perang

Aku tak menyangka kalau Bu Yulia dan Nella akan melabrakku pagi-pagi seperti ini langsung ke butik milikku. Aku langsung memberi isyarat pada salah satu karyawatiku agar menutup pintu masuk. Nama baik butik juga penting.

"Apa maksud kalian dengan menyebar fitnah? Mbak Ningsih saja baru tahu beritanya pagi ini," ucap Nina, tak terima ada orang yang seenak jidatnya masuk ke tempat orang sambil teriak-teriak.

"Karyawan rendahan sepertimu gak usah ikut campur, ya?" Bu Yulia langsung mendelik pada Nina.

"Bu, mari dibicarakan baik-baik," ucapku, mencoba bersabar atas sikap mereka.

"Halah, gak usah sok bijak kamu, Ningsih! Kamu pasti sengaja membuat berita heboh, seolah-olah kami yang jahat hingga kamu menjadi janda!"

Aku seketika tersenyum mendengar ucapan Bu Yulia.

"Maaf, Bu. Saya terlalu sibuk dengan pekerjaan saya, jadi tidak punya waktu untuk hal-hal yang tidak penting seperti itu," jawabku.

"Bohong kamu, Mbak!" sahut Nella. "Kamu sengaja mempermalukan kami, kan, agar pernikahan kami ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status