Lillia tidak ingin membahas kejadian semalam, jadi buru-buru menimpali, "Nggak ada hubungannya denganmu."Claude masih ingin berbicara, tetapi seketika menjadi kesal dengan perkataan Lillia ini. Dengan ekspresi dingin, dia bertanya, "Jadi, ada hubungan dengan siapa? Cedron?"Lillia tertegun mendengarnya. Mengapa pria ini tiba-tiba membawa nama Cedron?Melihat Lillia hanya diam, Claude pun mengejek, "Lillia, kamu benar-benar hebat. Kamu menggodaku, ingin bercerai denganku, bahkan juga mendekati Cedron. Kenapa aku nggak pernah sadar kalau kamu semunafik ini?""Siapa yang menggodamu?" tanya Lillia dengan ekspresi bingung. Siapa juga yang mendekati Cedron?Claude terkekeh-kekeh sinis sebelum membalas, "Yang menyuruhku lebih cepat saat berada di ranjang itu setan, ya?"Lillia terkesiap mendengarnya. Dia menatap Claude dengan tidak percaya, lalu membela diri, "Kenapa kamu nggak tanya nenekmu apa yang sebenarnya terjadi semalam?"Kalau bukan karena sarang burung itu, mana mungkin Lillia berci
Claude mengernyit dengan kuat. Dia melemparkan barang di tangannya ke tanah, lalu berbalik dan naik ke mobil. Tenaganya saat menutup pintu cukup kuat, terlihat jelas bahwa suasana hatinya sedang buruk.Lillia termangu di tempatnya selama beberapa menit. Pada akhirnya, dia memungut semua barang itu dan menaiki taksi.Setengah jam kemudian, Lillia tiba di studio dengan membawa begitu banyak barang. Sesudah naik ke lantai 2, dia baru melemparkan barang-barang itu ke samping. Lantaran tidak diletakkan dengan baik, barang di dalam kantong pun terjatuh ke luar.Itu adalah kotak yang berisikan berbagai suplemen. Sebelum ini, Priya juga selalu mengirim suplemen yang bisa membantu kehamilan. Kali ini juga masih sama.Lillia ingin membuang kotak itu ke tong sampah. Lagi pula, apa gunanya memaksa dirinya kalau Claude saja tidak ingin punya anak? Memangnya dia bisa membuahi diri sendiri?Namun, setelah dipikir-pikir, mereka akan segera bercerai. Semua barang ini akan menjadi utang budi Lillia nant
"Lupakan saja, jangan dibahas lagi. Met gala sisa beberapa hari. Lebih baik kita fokus mencari uang," ujar Lillia sambil membungkus dirinya dengan mantel, lalu duduk di depan meja kerja.Moonela menghela napas melihat temannya yang begitu maniak kerja. Dia berucap, "Benar juga, kita sangat sibuk belakangan ini. Gaun belum didistribusikan kepada para klien, belum lagi ada banyak yang harus diperbaiki nanti."Sesuai dugaan Moonela, Studio LMOON sangat sibuk karena met gala ini. Lillia tidak akan punya waktu untuk memedulikan Claude. Setelah menghadiri met gala, keduanya baru bisa merasa tenang.Uang 40 miliar ini benar-benar sulit untuk didapatkan. Saat ini, Lillia pun merasa agak menyesal karena sempat mengatakan tidak akan mengambil sepeser pun dari Claude. Padahal, bajingan seperti Claude memang seharusnya memberinya uang."Kenapa melamun?" Moonela yang berdiri di samping menyenggol Lillia. Kemudian, dia menyerahkan 2 undangan sambil meneruskan, "Cedron mengirim undangan lagi, ada nam
Gadis itu sontak tercengang mendengarnya. Dia tahu pakaian yang dirancang Lorraine sangat mahal, tetapi tidak menyangka akan semahal ini. Jadi, wajahnya langsung memerah.Lillia awalnya tidak ingin ikut campur, tetapi hal ini menyangkut reputasinya. Dia pun bangkit dari sofa, lalu menghampiri kedua wanita itu dan berkata, "Nona Nikita, di sini sangat ramai. Gimana kalau kamu mengganti gaun dulu baru membahasnya lagi?"Seingat Lillia, dia tidak pernah mendesain gaun untuk Nikita. Sebaliknya, gaun yang dikenakan gadis ini adalah hasil desainnya. Lillia yang menjahit sendiri kupu-kupu di ujung gaun itu, harganya juga hanya 600 juta. Jadi, harga 1,6 miliar yang disebut Nikita benar-benar tidak masuk akal!"Kamu?" Begitu melihat Lillia, Nikita langsung mengenalinya. Wanita ini tidak lain adalah asisten yang membantunya mencoba gaun pengantin di Studio LMOON! Dia juga wanita yang ditatap oleh Claude saat berada di pintu masuk!Nikita pun merasa malu sekaligus murka. Dia mengernyit sambil ber
Satpam itu tidak bersikap sungkan lagi. Dia sekaligus membawa gadis bergaun biru itu keluar. Gadis itu tentu panik. Dia memohon dengan sedih, "Nona Nikita, aku akan ganti rugi! Jangan libatkan orang lain dalam masalah ini!"Gadis itu meraih tangan Lillia sambil berbisik, "Aku nggak akan melibatkanmu. Apalagi aku susah payah mendapatkan kesempatan seperti ini. Kalau diusir, ganti rugi yang harus dibayar jauh lebih tinggi dari 1,6 miliar."Lillia awalnya biasa-biasa saja dengan Nikita. Dia tidak keberatan meskipun Claude punya hubungan dengan wanita ini. Namun, tindakan Nikita sudah keterlaluan. Lillia murka sampai mengempaskan tangan satpam itu dan membalas dengan dingin, "Ganti rugi apanya? Gaunnya nggak sampai semahal itu! Dia hanya memerasmu!"Ekspresi Nikita pun berubah. Dia menegur, "Siapa pula yang memerasnya? Aku saja mampu membeli gaun seharga 14 miliar di toko kalian. Ini gaun yang didesain Lorraine untukku! Ganti rugi 1,6 miliar itu sudah termasuk rendah!"Lillia tersenyum sin
Suara gadis ini terdengar sangat lembut, membuat perasaan Lillia menjadi lebih tenang. Lillia pun tersenyum sambil menyahut, "Nggak apa-apa. Omong-omong, kamu sangat cantik hari ini."Mendengar ini, gadis itu pun tersenyum dan bergegas maju beberapa langkah untuk membawa jalan. Meskipun berlari saat mengenakan gaun, tingkahnya ini tetap terlihat bermartabat.Di dalam mobil RV, gadis itu meletakkan gaun baru di atas ranjang. Begitu melihatnya, Lillia mendapati bahwa itu adalah gaun rancangannya lagi."Sepertinya, kamu sangat menyukai desainnya Lorraine," ucap Lillia sembari tersenyum."Sebenarnya, manajerku yang meminjam semua gaun ini," jelas gadis itu dengan agak malu."Semua orang suka desain Lorraine," sahut Nikita dengan nada menyanjung. Dia pun tidak lupa untuk melirik Moonela."Terima kasih. Nona Nikita, dandananmu kurang cocok dengan gaun di ranjang ini. Gimana kalau aku perbaiki gaun yang sedang kamu kenakan?" timpal Moonela yang bersikap profesional dan tidak peduli dengan san
Ketika keduanya masuk, kebetulan acara dansa sudah dimulai. Moonela tidak mengizinkan Lillia bermalas-malasan. Dia langsung membawa Lillia ke kerumunan.Demi memodifikasi gaun Nikita, hampir semua bulu di gaun Lillia dicabut. Meskipun begitu, garis-garis di dalam justru memberi kesan yang makin misterius.Pada dasarnya, Lillia memang cantik dan seksi, terutama pinggang rampingnya yang tidak bisa disaingi oleh siapa pun. Jadi, kemunculan Lillia langsung menyita perhatian semua orang."Nona, apa kamu mau berdansa denganku?" Seorang pria blasteran menghampiri Lillia dengan penuh antusiasme sambil bertanya dengan sopan."Eee ...." Ketika Lillia hendak menolak, dia tiba-tiba mendapati tatapan galak Moonela. Dia buru-buru tersenyum dan menyahut, "Tentu saja boleh."Pria itu membawanya ke lantai dansa. Karena gaunnya backless, tangan pria itu langsung menyentuh punggungnya. Sikap pria ini sudah sangat sopan, tetapi Lillia masih merasa kurang nyaman. Lagi pula, selama 3 tahun pernikahan, dia j
Namun, Lillia sangat berwaspada terhadap orang seperti Cedron. Mungkin karena Cedron adalah teman Claude, jadi dia selalu merasa kedua pria ini bersekongkol.Lillia menoleh menatap Cedron lekat-lekat, lalu bertanya, "Kamu tahu aku dan Claude akan bercerai, 'kan?"Cedron tertegun sejenak sebelum merentangkan tangannya dengan santai dan membalas, "Ya, aku baru tahu beberapa hari lalu.""Tapi, kamu tenang saja. Aku sangat profesional dalam bekerja, nggak akan melibatkan urusan pribadi. Mengundang Lorraine bukan keputusanku sendiri, melainkan seluruh tim desainer. Tapi, suaminya Lorraine baru meninggal. Aku takut timku mengganggunya, makanya mencari tahu darimu," lanjut Cedron.Kemudian, Lillia bertanya, "Biar kutanya dulu, apa produser akan mempersiapkan asisten lain untuk desainer atau ....""Tentu saja desainer membawa asisten sendiri. Dengan begini, kinerja dan hasilnya baru bisa maksimal," sahut Cedron dengan tatapan misterius.Apabila produser mempersiapkan asisten, metode ini akan m