Share

Bab 2

Author: Semangka
Nada bicara Lillia sangat dingin, tetapi tatapannya sangat yakin. Namun, ketika baru saja ucapan itu dilontarkan, ponsel Claude telah berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat nama peneleponnya sekilas. Kemudian, Claude menerima panggilan itu sambil mengernyit, "Ada apa?"

Entah apa yang dibicarakan oleh orang di ujung telepon, Claude hanya menanggapinya dengan singkat, "Aku akan ke sana sekarang."

Setelah itu, dia langsung keluar dari kamar tanpa menoleh pada Lillia sama sekali. Lillia hanya mendengus tanpa mengatakan apa pun. Malam itu, Lillia tidak bisa tidur. Dia membereskan koper dan menandatangani surat perceraian, lalu meletakkannya di atas meja kopi di ruang tamu dengan beberapa lembar kartu. Setelah itu, barulah dia meninggalkan rumah pernikahannya dengan Claude.

Moonela menyilangkan kakinya dan duduk dengan santai di kursi sopir. Melihat Lillia keluar sambil menenteng koper kecil, dia langsung terduduk dan memelototi Lillia dengan kaget. "Kamu nggak salah? Hanya ini barang-barangmu?"

Lillia meletakkan kopernya di bagasi, lalu duduk di kursi penumpang depan. Kemudian, dia berkata dengan santai, "Semua itu hanya materi, setidaknya sekarang aku sudah bebas."

"Benar-benar sudah cerai?" tanya Moonela dengan tidak yakin.

Lillia mengendikkan bahunya, lalu berkata, "Nggak usah pikirkan masalah cinta lagi, fokus meniti karier."

Moonela pun tidak banyak bertanya lagi, dia langsung memutar setir dan mengumpat, "Bajingan, Claude sekaya itu, kenapa kamu nggak minta beberapa miliar darinya baru pergi?"

Lillia mengerucutkan bibirnya, "Semua kekayaannya itu adalah hasil sebelum dia menikah, aku nggak berani memintanya." Sebenarnya Claude sangat murah hati dalam masalah uang. Jika benar-benar berniat membagi harta gono-gini di pengadilan, bukan hanya beberapa miliar saja yang akan didapatkan Lillia. Hanya saja, sedari awal Lillia memang tidak menginginkan uangnya.

Melihat Lillia terdiam, Moonela buru-buru mengalihkan topik, "Nggak ada salahnya juga bercerai. Aku masih banyak berutang desain di studio. Kebetulan sekali kamu bisa kembali sekarang. Kalau nggak, selalu aku saja yang banting tulang. Orang-orang mungkin mengira studio itu adalah milikku seorang."

Setelah lulus kuliah, Lillia bekerja sama dengan Moonela untuk mendirikan sebuah studio desain busana bernama "LMOON". Studio ini menggunakan gabungan kedua nama mereka yang disingkat. Salah satu dari kedua orang itu adalah genius dalam dunia bisnis, satunya lagi adalah genius dalam desain. Kerja sama mereka membuat studio ini berkembang dengan pesat.

Hanya saja, Lillia memilih untuk menikah dengan Claude di saat masa-masa puncak kariernya untuk menjadi ibu rumah tangga. Selama ini, LMOON hanya dikelola oleh Moonela seorang diri, sedangkan Lillia bertugas untuk memberikan desain di balik layar.

Moonela mencurahkan seluruh perhatiannya pada karier. Ditambah lagi dengan kemampuannya yang memang sudah sangat mumpuni, dia hanya butuh waktu beberapa tahun untuk mengubah LMOON menjadi studio desain pakaian pribadi berkelas tinggi.

Sebagai desainer sekaligus bos di LMOON, Lillia menggunakan nama samaran yang diberikan oleh Moonela, yaitu "Lorraine". Reputasinya juga sangat terkenal dalam kalangan desain. Lillia tidak mengambil sepeser pun dari perceraiannya dengan Claude.

Selanjutnya adalah saatnya untuk memikirkan masalah nafkah. Lillia memang berencana untuk kembali bekerja di studio, saat mendengar Moonela mengatakan dia berutang banyak desain, Lillia langsung memprotes, "Bukannya sebelumnya aku sudah banyak memberikanmu desain? Kenapa masih ada yang kurang?"

Moonela langsung merasa pusing saat mengungkit hal ini. "Kamu nggak tahu ya, gadis dari keluarga kaya dan artis-artis terkenal di dunia hiburan itu benar-benar lebih susah diladeni. Mereka nggak mau ada model ataupun warna yang sama dengan orang lain. Jadi, satu sketsa hanya bisa dibuatkan satu pakaian. Desain yang kamu berikan waktu itu hanya cukup untuk jadwal pertemuan sebelumnya."

"Aku juga agak serakah karena menerima lebih banyak pesanan ...." Sambil berkata demikian, Moonela menggabungkan jari telunjuk dan jempolnya. "Hanya tambah beberapa, kok."

"Berapa banyak yang kamu maksud dengan 'beberapa' itu?" tanya Lillia dengan tidak tenang.

Moonela terkekeh sambil berkata, "Hanya ... 66 pesanan." Setelah berhenti sejenak, dia menambahkan, "Gaun." Kali ini, suaranya jauh lebih pelan daripada sebelumnya.

Lillia langsung menarik napas dalam-dalam. Tadinya dia masih bingung harus menginap di mana. Sekarang tampaknya dia harus menginap di studio langsung. Bahkan jika menghasilkan satu desain per hari, Lillia butuh waktu 2 bulan untuk menyelesaikan 66 pesanan itu. Selain itu, dia masih harus memikirkan detail bahannya. Sepertinya Lillia tidak akan bisa beristirahat hingga akhir tahun.

Lillia bersandar di kursi penumpang depan sambil merenung. Dia baru sadar selama menikah beberapa tahun ini, dia tidak banyak melakukan pekerjaan lain selain menggambar desain. "Moonela, terima kasih atas kerja kerasmu selama beberapa tahun ini."

Moonela berkata dengan lantang, "Duh, untuk apa kamu bicara sesungkan itu. Lagi pula, tanpa desain darimu, nggak ada gunanya juga aku bekerja keras. Jangankan dari kalangan lain, cukup dari berondong di dunia hiburan saja sudah banyak sekali yang lebih tampan dari Claude! Bukan hanya tampan, tapi juga nyaman!"

Mengungkit hal ini, Moonela benar-benar kesal. "Sialan, suatu saat aku akan membuat si Claude berengsek itu berlutut dan memohon padamu untuk kembali."

Mendengar ucapannya, Lillia baru pertama kali menunjukkan senyuman tulus sejak kemarin. Ketika nama pria itu disebut, bayangan wajahnya kembali muncul dalam benak Lillia. Pria itu benar-benar berengsek.

Namun, Lillia sangat paham bahwa hati Claude hanya ada Nikita. Mungkin saja pria itu justru ingin cepat-cepat menyingkirkan Lillia. Mana mungkin dia akan memohon pada Lillia untuk kembali?

Lillia melirik Moonela sekilas. "Bisa nggak kamu doain aku yang lebih bagus?" Dia sudah bertekad tidak akan berurusan dengan pria berengsek seperti Claude lagi.

Studio LMOON terletak di Jalan Pinang. Dari yang awalnya hanya sebuah ruko kecil, kini sudah berkembang menjadi sederet ruko besar. Luas studio itu 400-an meter persegi, asistennya saja berjumlah tujuh sampai delapan orang.

Setelah menurunkan Lillia di studio, Moonela bergegas untuk pergi dinas. Dia berpesan secara khusus, "Beberapa hari ini mungkin akan ada klien besar yang mau memesan gaun untuk artis-artis di agensinya dalam jangka waktu panjang. Dia sudah lama membuat janji. Kebetulan kamu ada di sini, kerjalah dengan baik."

"Tenang saja, urusan seperti ini serahkan saja padaku kelak," balas Lillia.

Lantai dua di studio adalah ruang istirahat khusus. Setelah membereskan kopernya, Lillia meluangkan tempat bagi dirinya untuk menginap sementara waktu. Kemudian, dia langsung mulai bekerja setelah menerima data-data permintaan yang dikirimkan oleh asistennya.

Sepertinya, Lillia hanya bisa melupakan masalah perceraiannya ini sementara dengan menyibukkan diri. Setelah bekerja keras selama tiga hari, Lillia baru bisa menyelesaikan sketsa yang dibutuhkan secara mendesak. Dia mengirimkan sketsa itu untuk dibuatkan sampel, lalu hendak beristirahat. Pada saat ini, asistennya tiba-tiba datang memberitahunya, "Kak Lillia, ada klien yang nggak bisa kami tangani."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 510

    Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 509

    Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 508

    Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 507

    Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 506

    Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 505

    “Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status