Share

Bab 3

Author: Semangka
Lillia berusaha membangkitkan semangat. "Tunggu sebentar, aku akan segera ke sana." Setelah itu, dia buru-buru berdandan tipis untuk menutupi lingkaran hitam di bawah matanya. Setelah mengganti pakaian kerja dan memakai sepatu hak tingginya, Lillia langsung turun ke lantai bawah.

Dari kejauhan, dia melihat dua sosok yang familier sedang duduk di sofa. Langkah kakinya langsung terhenti, senyuman di wajahnya juga langsung sirna. Lillia bahkan tidak sempat lagi kabur sekarang. Saat melihatnya, Claude mengerutkan alis dan langsung berdiri. Dia menarik lengan Lillia dan membentak, "Lillia! Berani sekali kamu membuntutiku sampai ke sini!"

Lillia mengatupkan bibirnya dan mengernyit. Lantaran sudah mau bercerai, Lillia juga sudah malas menjelaskan lagi. Dia menyingkirkan tangan Claude, lalu tersenyum sopan, "Pak Claude, aku sedang bekerja. Mohon jaga sikapmu."

Claude mengernyit dan menyindirnya dengan tak sabaran, "Kamu kekurangan uang sekali sampai harus menyajikan teh untuk tamu?"

Lillia tertawa sinis mendengar sindirannya. Dia tidak pernah menyembunyikan dari Claude mengenai kemampuannya dalam bidang desain. Jika Claude rela menaruh perhatian sedikit saja, dia pasti akan menyadari semua sketsa yang dilukis Lillia selama ini.

Hanya saja, Claude memang tidak mencintainya sehingga tidak pernah perhatian sama sekali terhadapnya. Claude bahkan mengira Lillia hanya bisa menjadi pelayan setelah meninggalkan dirinya.

"Kita sudah bercerai, kalaupun aku jadi pelayan juga nggak akan membuatmu malu. Kamu nggak takut sikapmu sekarang ini akan membuat Nona Nikita salah paham?" Pernikahan mereka dirahasiakan selama tiga tahun, bahkan Nikita juga seharusnya tidak kenal dengannya, bukan?

Claude hanya mendengarkan bagian yang penting. Dia berkata dengan nada dingin, "Cerai apanya? Kamu jangan bicara sembarangan."

Lillia melemparkan pandangan tajam ke arah Claude. Malam itu Claude hanya fokus pada Nikita, sepertinya pria itu tidak mendengar apa pun yang dikatakan oleh Lillia. Biasanya Claude juga tidak akan pulang ke rumah, tentu saja dia tidak akan menyadari surat perceraian itu. Lillia memang tidak kepikiran akan hal ini.

Lillia berusaha melepaskan tangan Claude dan menenangkan diri. "Nggak apa-apa, besok akan kukirimkan surat perceraiannya ke perusahaanmu. Ingat tanda tangan!"

Claude masih ingin bertanya lebih lanjut, tetapi dia melihat Nikita berjalan ke arahnya sambil tersenyum lembut, "Claude, ada apa?"

Claude langsung mengubah nada bicaranya, "Nggak apa-apa, kenapa kamu kemari?"

Nikita bersandar di sisi Claude, lalu berkata dengan suara manja, "Aku ke sini karena melihatmu belum keluar selama ini, kamu kenal dengan pelayan ini?"

Suara Claude menjadi ketus, dia hanya membalas dengan singkat, "Aku salah mengenali orang."

Selama tiga tahun pernikahan, Lillia bahkan tidak sebanding dengan orang asing. Lillia hanya tertawa sinis dan malas berbicara panjang lebar dengannya lagi. Saat ingin meninggalkan mereka, Nikita langsung menggandeng tangan Claude dan kembali menghampiri Lillia. Dia berkata dengan nada ramah, "Salah kenal orang juga bisa dibilang berjodoh. Kami ingin membeli baju dari kalian."

"Mohon bantuanmu untuk membawa kami melihat-lihat rancangan gaun pengantin dari Lorraine."

Mendengar perkataan ini, meski tidak lagi memikirkan masalah percintaan, Lillia tetap saja terdiam di tempat. Apa Claude benar-benar begitu tidak sabar lagi? Padahal mereka belum bercerai, tapi Claude sudah mau menikah lagi dengan Nikita?

Gaun yang disebutkan oleh Nikita tadi adalah satu-satunya model gaun pengantin yang didesain olehnya dalam beberapa tahun belakangan. Sampai saat ini pun, gaun itu masih digantung di bagian yang paling mencolok di studio mereka. Gaun ini tidak dijual ke publik.

Lillia sendiri yang menjahit gaun itu jarum demi jarum. Semua itu dilakukannya demi janji yang tidak pernah dikabulkan oleh Claude.

Setelah ragu-ragu sejenak, Lillia akhirnya membawa kedua orang itu ke lemari pajangan tempat mereka menyimpan gaun itu. Melihat Nikita yang terkagum-kagum, Lillia mundur beberapa langkah dengan ekspresi muram.

Nikita menunjuk gaun itu dengan antusias dan berkata, "Aku mau gaun ini!"

Claude hanya mengangguk dengan tanpa ekspresi. "Boleh, dicoba saja."

Asisten yang berdiri di samping mereka mengingatkan, "Pak, gaun pengantin ini tidak kami ...."

Sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, Lillia telah menyela, "Dijual, kok. Hanya saja agak mahal. Harganya 18,7 miliar."

Mendengar harga yang dikatakan Lillia, jelas sekali Nikita mulai ragu-ragu.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 510

    Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 509

    Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 508

    Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 507

    Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 506

    Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 505

    “Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status