Share

Bab 4

Author: Semangka
Harga ini sudah cukup untuk membeli gaun rancangan desainer internasional. Jelas sekali harganya agak mahal, tetapi jika dinilai dari segi desain, gaun ini tidak kalah dari merek terkenal mana pun. Konon, gaun ini telah didesain sejak 3 tahun lalu. Namun sampai sekarang pun masih tetap terlihat menawan.

Claude melirik Lillia sekilas. Dengan kedua tangan yang masih tetap di sakunya, dia berkata dengan santai, "Ambil saja, asalkan kamu suka." Setelah itu, dia menyerahkan kartu banknya kepada pelayan toko dan berkata, "Gesek saja, nggak ada kode sandinya."

Nikita langsung memeluk Claude dengan kegirangan. "Claude, aku cinta sekali padamu!"

Lillia mengalihkan pandangannya, hatinya merasa sangat frustrasi. Ternyata belasan miliar tidak berarti apa-apa bagi Claude. Selama Nikita menyukainya, Claude tidak akan ragu-ragu membelikannya. Lillia menganggukkan kepalanya, lalu memberi isyarat pada asisten itu untuk menyelesaikan transaksi.

Asisten itu tidak berani mengambil kartu tersebut, dia melihat ke arah Lillia dengan panik. Mana mungkin gaun ini dijual? Ini gaun yang dirancang Lillia untuk dirinya sendiri! Tentu saja, Lillia merasa sedikit tidak rela. Namun mereka sudah mau bercerai, kelak juga tidak akan ada lagi acara pernikahan. Tidak ada artinya menyimpan gaun pengantin itu lagi.

Lillia tersenyum pelan. "Bukannya Bos Moonela juga sudah bilang, bodoh sekali kalau ada pembeli tapi kita menolaknya." Apalagi, uang ini adalah dari Claude. Lebih pantas rasanya menjualnya pada pria ini. Mendengar perkataannya, asisten itu baru pergi menyelesaikan transaksi dengan enggan.

Lillia mengambil sebuah tangga, lalu mengeluarkan gaun pengantin itu dari lemari pajangan. Saat hendak mencoba gaun itu, Nikita menunjuk ke arah Lillia dan berkata, "Kamu masuk ke ruang ganti untuk membantuku saja ya? Yang lain nggak usah ikut masuk."

Lillia melirik Claude tanpa sadar. Apa pria itu akan membiarkan istrinya yang belum bercerai untuk membantu tunangannya mencoba gaun pengantin? Kalau benar-benar seperti itu, Claude benar-benar orang idiot ....

Sebelum Lillia selesai merenungkan hal itu, Claude malah sudah menyela duluan, "Mohon bantuanmu."

Claude memasukkan kedua tangannya dalam saku dan berdiri di bawah lampu sorot. Tubuhnya yang disinari cahaya lampu sorot, membuat posturnya terlihat semakin tinggi. Wajahnya tampak tampan dan anggun, membuat orang tidak berani mendekatinya.

Lillia mendengus dalam hati, kemudian tersenyum penuh arti. "Nggak usah sungkan, ini memang pekerjaanku." Baik untuk membantu mencoba gaun ataupun menyerahkan statusnya sebagai istri, semua itu tanggung jawabnya. Sementara itu, Claude hanya menatapnya dengan sinis.

Lillia menganggap tatapan Claude itu sebagai sebuah peringatan padanya. Lillia memberi isyarat pada Claude sambil memegang gaun pengantin itu dan berpura-pura tersenyum. "Tenang saja, aku akan melayani istrimu dengan sangat teliti."

....

Ruang ganti di LMOON sangat luas, tempat itu bisa dimasuki oleh beberapa orang. Lillia tetap membantu Nikita untuk mencoba gaun dengan ekspresi datar. Gaun ini dirancang berdasarkan ukuran tubuh Lillia, sebagus apa pun tubuh Nikita, tetap saja akan kesulitan untuk mengenakannya. Terutama di bagian pinggang, gaun itu tetap tidak bisa ditutup meskipun Nikita sudah berusaha menahan napas. Setelah mencoba beberapa kali, kedua orang itu mulai berkeringat.

Lillia tidak punya pilihan lain. Dia keluar untuk mengambil sebuah gunting, lalu membuka beberapa jahitan di bagian pinggang agar Nikita bisa mengenakannya. Sambil merapikan bagian bawah gaunnya, Lillia berusaha mencairkan suasana yang canggung. "Nanti kita perbaiki lagi ukuran pinggangnya saja."

Nikita menatap dirinya di cermin. Gaun itu terlihat lebih indah dan mewah lagi setelah dikenakan daripada saat dipajang. Dirinya jadi terlihat begitu anggun saat memakai gaun ini. Dia melirik Lillia yang sedang sibuk di hadapannya, lalu berkata, "Kamu sudah kenal lama dengan suamiku?"

Gerakan Lillia langsung berhenti. Kemudian, dia berdiri dan menaikkan alis sembari menjawab, "Dia sudah bilang dia salah mengenali orang, 'kan."

Nikita melihat sekilas Lillia dari cermin, ekspresinya menjadi lebih lega. "Benar juga, dia selalu sibuk setiap hari. Mana mungkin bisa kenal dengan pelayan toko kecil seperti kalian."

Lillia hanya tersenyum tipis menanggapinya. Nikita kembali bertanya, "Pekerjaan di sini cukup melelahkan, ya? Sistem kerja kalian mengambil insentif?"

Sambil merapikan bagian pinggang gaun, Lillia menjawab seadanya, "Lumayan kok. Aku nggak ambil insentif."

"Oh? Kalau begitu kamu kepala toko?" tanya Nikita dengan wajah berbinar.

Lillia berpikir sejenak, lalu menjawab, "Bisa dibilang begitu." Biasanya Moonela mengurus bagian relasi publik, sementara Lillia bertanggung jawab pada operasional toko. Menyebutnya sebagai kepala toko juga tidak ada salahnya.

Nikita mengeluarkan sebuah kartu nama dari tasnya. "Suamiku lumayan suka dengan desain Lorraine dan berencana untuk memesan pakaian darinya untuk jangka waktu panjang. Tapi aku hanya ingin desain ekslusif dari Lorraine. Kalau nggak keberatan, apa kamu bisa bantu aku untuk menyampaikannya? Suamiku adalah Presdir Grup Hutomo. Uang bukan masalah baginya, aku juga bisa merekomendasikan orang untukmu."

Lillia merasa semua ini sangat ironis. Claude menyukai desainnya? Jadi, apakah dia tahu bahwa desainer yang dicarikannya untuk Nikita ini adalah istri yang dirahasiakannya selama 3 tahun ini?

Lillia tidak mengambil kartu nama Nikita, dia hanya berkata dengan dingin, "Kalau suamimu sehebat itu, seharusnya dia bisa menghubungi Lorraine sendiri. Bukannya lebih baik kamu minta bantuannya daripada aku?"

Nikita tidak menyangka dirinya akan ditolak. Dia langsung marah dan menyimpan kembali kartu namanya. "Benar juga, aku lupa karyawan rendahan seperti kalian seharusnya nggak akan bisa bertemu dengan desainer besar seperti Lorraine."

Usai bicara, dia langsung mendorong Lillia dan keluar dari ruang ganti. Kebetulan Claude sedang berdiri di luar. Adegan ini jadi terlihat seakan-akan Nikita ditindas oleh Lillia. Nikita menggerutu dengan sedih, "Claude, bisa nggak carikan orang lain yang membantuku? Pelayanan orang ini buruk sekali."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 510

    Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 509

    Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 508

    Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 507

    Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 506

    Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m

  • Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....   Bab 505

    “Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status