Share

Luka yang makin dalam

Bagaikan disambar petir di siang hari, Andin tidak pernah sekalipun terbesit di pikirannya tentang apa yang dikatakan Lukman barusan.

Kenyataan bahwa sang suami sering 'jajan' di luar sana? Bahkan ketika usia pernikahannya masih baru?

"Kamu tidak bohong kan, Luk?" tanya Andin.

"Buat apa aku bohong?"

"Kenapa kamu diam saja? Bukannya kamu masih ada waktu itu?" Andin mengguncangkan tubuh Lukman.

"Buat apa? Mbak Andin kan sedang bucin-bucinnya dengan Mas Seno. Jadi mau aku ngomong apa pun pasti Mbak Andin tidak akan pernah percaya, bukan?" Lukman melepaskan tangan Andin yang mencengkeram kuat kemejanya.

Saat itu juga Andin terduduk lemas, benar apa yang dikatakan Lukman. Saat itu dia memang sedang kasmaran dengan Seno. Jadi wajar kalau Lukman tidak berani mengungkapkannya saat itu.

Baru kali ini Andin setuju dengan kalimat yang mengatakan, salah satu orang yang susah dinasihati adalah orang yang tengah jatuh cinta.

"Sebenarnya apa yang salah denganku? Apa yang kurang dariku? Padah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status