Jika saja dia tidak pernah mengetahui tentang Cakra yang berani berselingkuh di belakangnya, dan juga tentang kemungkinan suaminya itu melakukan pesugihan, sudah pasti Alana saat ini akan merasa tersanjung dengan hadiah yang diberikan oleh suaminya.Namun kini di hati Alana justru merasa was-was dengan pemberian hadiah dari pria itu. Dia berpikir bahwa mungkin waktunya sudah semakin dekat bahwa Cakra akan menumbalkan dirinya. Itu sebabnya suaminya itu memberinya hadiah mahal.“Terimakasih ya mas”“Cuma ucapan terimakasih aja nih?” Cakra menatap Alana dengan senyuman di bibirnya dan menaikan satu alisnya.Alana melihat sikap Cakra dan langsung merasa mual, mungkin jika itu dulu, dia pasti akan tersipu malu.“Memangnya apalagi? Apa kita sudah bisa jalan kembali? Aku lelah mas, ingin cepat beristirahat”“Hmm… baiklah” Cakra pun kembali memakai sabuk pengamanya dan menyalakan mesin mobil. Alana pun kembali menegakan tubuhnya, tanpa sengaja outer yang dikenakan Alana tersingkap sehingga me
“Alana, mungkin permasalahan yang menimpaku membuatmu stress sehingga kau harus di rawat di rumah sakit. Aku minta maaf untuk itu”Cakra menghampiri Alana yang sedang terbaring lemah dan menringis kesakitan. Riana langsung berdiri dan hendak kembali menyerang Cakra dengan kata-kata makian, namun tanganya di genggam oleh Alana yang menggelengkan kepala.Alana tak ingin melihat kakaknya rebut dengan suaminya. Dia memutuskan untuk mengalah saja untuk saat ini. Karena ia tahu perangai kakaknya yang tak pandang bulu, siapapun yang menyinggungnya, sudah pasti dia akan langsung menyerang orang itu secara terang-terangan.Alana khawatir jika Cakra tersulut emosinya dan berbalik menumbalkan kakaknya itu untuk pesugihan.Saat itu Rio telah kembali bersama dengan dokter yang merawat Alana.“Halo dokter, saya Cakra, suami dari pasien anda. Bagaimana keadaan istri saya?” Cakra menoleh dan menyapa dokter yang akan memeriksa keadaan istrinya itu. Yang tersenyum ramah dan menganggukan kepalanya.“Ah
“Alana, mama rasa papa dan kakakmu berhak tahu perihal ini”“Tapi ma, bagaimana jika nanti mereka kecewa sama aku?”“Itu wajar, karena kamu memang sudah mengecewakan kami dari semenjak memilih Cakra, tapi namanya keluarga, kita harus selalu saling support, saling bantu”Alana hanya menganggukan kepalanya, dia juga tidak mencegah sang ibu yang menelpon Riana dan memintanya untuk datang ke rumah sakit dimana Alana di rawat.“Lana, mama sudah menceritakan secara garis besar tentang permasalahanmu pada Riana, kakakmu bilang dia akan datang kesini, dia juga menanyakan perihal hubunganmu dengan laki-laki itu, dan mama sudah bilang bahwa kau sedang mengurus perceraianmu, Riana juga mengatakan bahwa dia berseia membantu untuk kelancaran sidang perceraianmu nanti”“Aku sudah meminta bantuan sama Nina, ma”“Tiak apa-apa sayang, semakin banyak orang yang membantumu semakin baik”Alana kembali menganggukan kepalanya, tak ingin membantah ucapan Amara.“Papa masih di Bogor ma?” Tanya Alana berusah
Pria yang tak lain adalah panglima kerajaan ular yang ditugaskan oleh Raja Agha untuk mengawasi dan menjaga Alana. Calon ratu mereka dan juga bayi dalam kandunganya.Karena janin yang dikandung Alana bukanlah janin biasa, dan saat ini keberadaan janin tersebut sudah tercium oleh beberapa siluman yang memiliki kesaktian tinggi. Raja Agha khawatir para siluman itu mengincar bayinya untuk di mangsa dan menambah kesaktian yang mereka miliki.Raja Agha pun kemudian mengutus salah seorang panglima sakti dari kerajaanya untuk menjaga keselamatan bayi dalam kandungan Alana.Sang panglima itu kini berdiri dengan gelisah. Pasalnya dia tak bisa memasuki rumah Kiyai Abas, dan hanya bisa berdiri dengan sedikit jauh dari rumah kiyai tersebut.Alunan suara sang kyai yang sedang melantunkan ayat suci Al-Qur’an membuat sang panglima merasa tubuhnya panas bagai terbakar. Namun ia masih berusaha berada di sekitar rumah tersebut untuk menjaga Alana. Panglima kerajaan mengerahkan segala kekuatanya sambil
‘Aku harus mencari cara untuk menggagalkan pernikahan ini, dan juga kembali ke dunia manusia’ batinya.Saat pengawal istana undur diri dan melangkah keluar dari kamar. Alana pun bernapas lega karena dia bisa dengan leluasa memprotes keputusan sepihak Raja Agha.“Bukankah aku sudah katakan bahwa aku tak bisa menikah denganmu Raja Agha? Begitu sulitkah bagimu untuk mengerti perkataanku?”“Aku juga terpaksa harus melakukan ini Alana. Aku harus memaksamu karena keadaan mendesak. Tetapi, aku berjanji bahwa aku akan selalu berusaha membahagiakanmu”Kalimat terakhir yang diucapkan Raja Agha membuat sudut bibir Alana terangkat. “Membahagiakanku? Dengan mengucilkanku dari duniaku? Dan memaksaku untuk hidup di duniamu?”“Kau masih bisa untuk datang ke duniamu Alana”Kalimat terakhir yang diucapkan membuat wajah Alana berseri, ia seperti menemukan kembali semangat hidupnya.“Benarkah? Kalau begitu aku ingin pulang saat ini ke rumahku. Aku mau kau tunjukan bagaimana caraku bisa pulang ke duniaku”
Sore hari Nina dan juga kedua orangtua Dhara berpamitan untuk pulang, Pak Sumantri manampakan raut kecewa di wajahnya karena Cakra sama sekali tidak dating untuk menemuinya. Sedangkan Nina terlihat terburu-bur untuk meninggalkan rumah tersebut, karena dia mendapat pesan dari Diaz untuk menemuinya.Setelah mengantarkan Pak Sumantri dan istrinya ke tempat travel yang akan mengantarkan mereka kembali ke Sukabumi, Nina pun menemui tunanganya di sebuah restoran.“Mas Diaz? Ada apa? Kok mukanya pucat begitu?” Nina menarik kursi dan duduk di hadapan Diaz.Diaz mengangkat kepala dan tersenyum melihat kedatangan Nina. “Dek, aku mengalami hal aneh hari ini”“Hal aneh bagaimana mas?”Untuk sesaat Diaz menunduk, ia bimbang untuk menceritakan hal yang dialaminya atau tidak pada Nina. Pertunangan keduanya memang adalah akrena perjodohan antar dua keluarga. Tetapi Diaz sudah jatuh cinta pada Nina saat ia melihatnya untuk pertama kali.“Dek, kalau aku cerita hal yang ga masuk akal, apakah kamu akan m