Memijat kepalanya perlahan, menatap sekitar tempat dimana Leo menghabiskan waktunya dengan Endi kemarin. Berharap malamnya akan tenang tanpa masalah seperti semalam, memikirkan perkataan Putik yang menolaknya semakin membuat sesuatu dalam dirinya tertantang untuk mendapatkan wanita itu.
Suara sekitarnya membuat Leo mengalihkan pandangan, sekali lagi pandangan yang sama seperti semalam terlihat dengan jelas. Kali ini bukan wanita yang semalam dan itu membuat Leo hanya diam melihatnya, dari kejauhan Leo bisa melihat ketidaknyamanan dari wanita itu. Tidak lama wanita itu lagi-lagi ke kamar mandi, Leo menghembuskan nafas panjang karena harus lagi-lagi berurusan dengan hal gila macam ini.
Leo hanya diam sampai akhirnya wanita itu kembali dan tampak pria itu mengajak keluar, dengan segera Leo beranjak dari tempatnya dan langsung mengambil kendaraannya. Langkahnya terhenti saat mendengar suara wanita, menatap mereka dan menemukan wanita yang semalam dan Leo tidak tahu namanya. Wajah wanita yang satunya tampak ketakutan, sedangkan wanita semalam dengan keberanian tersisa memaki pria yang bersama wanita itu.
Leo mengambil keputusan untuk langsung mengambil mobilnya, mendekatkan mobilnya agar mereka bisa masuk kedalam. Saat berada dihadapan mereka masih bersitegang, mau tidak mau Leo keluar dari mobil dan mendekati mereka.
“Ada apa ini?” Leo bertanya dengan wajah datar membuat semua memandang kearahnya “Anda mau pakai wanita ini? Berapa biayanya?”
“Anda mau sama mereka? Murah nggak terlalu mahal, meskipun sayang karena masih tersegel.” Pria yang dekat dengan wanita itu menjawab.
“Anda apa tidak memiliki perasaan? Bagaimana jika yang dibeginikan saudara perempuan atau lebih parahnya ibu anda?” Leo menatap tajam pada pria yang ada dihadapannya.
Leo melirik mereka berdua yang terdiam, gadis yang ditolongnya semalam menatap penuh waspada pada pria itu, sedangkan gadis sebelahnya hanya diam menunduk. Leo menghembuskan nafas panjang agar bisa tenang menghadapi semua ini, dirinya hanya seorang diri tanpa Endi atau Irwan yang biasanya bersama.
“Berapa yang anda minta?” Leo membuka suara membuat pria itu tersenyum meremehkan “Cepat sebutkan dan pergi dari hadapan kita.”
“Tiga puluh kita.” Pria itu berkata dengan santai membuat Leo membelalakkan matanya.
“Anda melakukan jual beli manusia?” menatap tidak percaya sambil menggelengkan kepalanya. “Lepaskan mereka atau saya laporkan pada pihak terkait, kalau anda lupa banyak orang yang bisa menjadi saksi perbuatan anda ini.”
“KAU!”
Pria tersebut menatap Leo tajam dan tidak lama meninggalkan mereka berdua, Leo menatap kearah kedua gadis yang sedang sibuk berbicara. Menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya memilih untuk menjauh dari mereka, tapi langkahnya terhenti saat salah satu dari mereka memanggilnya.
“Anda bukannya yang kemarin menolong saya? Fransiska nama saya dan dia adalah Yena.” Fransiska menatap Leo lembut.
Leo terdiam tidak tahu harus menanggapi atau bereaksi bagaimana terhadap Fransiska, menatap mereka berdua bergantian dan hanya bisa mengangguk. Langkah Leo terhenti saat mengingat mereka berdua pulang menggunakan kendaraan apa, menatap mereka berdua yang lagi-lagi sedang diskusi. Leo bisa melihat bagaimana Fransiska tampak sayang pada Yena, menenangkan Yena yang masih ketakutan dengan ekspresinya yang ingin menangis.
“Kalian bisa pulang dengan saya.” Leo membuka suara membuat mereka berdua menatapnya kembali. “Kalian bisa pulang dengan saya, saya antarkan sampai rumah.”
Fransiska menggelengkan kepala dengan memberikan senyuman “Kami bisa pulang....”
“Kak, kita pulang pakai apa? Kita sendiri nggak bawa uang.” Yena menghentikan perkataan Fransiska.
“Mereka mau datang kesini.” Fransiska menatap tajam pada Yena.
“Kakak yakin mereka akan datang dan bantu kita? Aku bahkan takut ketemua sama mereka.” Yena menatap ketakutan pada Fransiska.
Leo yang melihat itu hanya diam “Kalian bisa sama saya, tenang saya tidak bermaksud jahat.”
Fransiska tersenyum kearah Leo “Kami percaya.”
Leo bernafas lega mendengar jawaban dari mereka dan mengarahkan ke mobilnya, memastikan mereka berada dalam mobil dalam keadaan yang nyaman. Mengendarai mobilnya menuju tempat yang sudah diberitahu Fransiska, suasana didalam mobil sangat sunyi tidak ada yang membuka pembicaraan. Beberapa kali Leo melirik ke Fransiska yang menatap ke belakang seakan memastikan Yena baik-baik saja, melihat mereka berdua tidak ada kemiripan sama sekali membuat Leo bertanya-tanya.
“Hubungan kalian?” tanya Leo membuka pembicaraan atau menghilangkan kesunyian mereka berdua.
“Kami bergabung dalam group.” Fransiska menjawab dengan menatap Leo “Saya lupa menyampaikan ucapan terima kasih kemarin dan hari ini juga.”
“Kalau boleh tahu pria tadi dan kemarin?” tanya Leo hati-hati “Apa ada yang menjual kalian?”
“Dunia entertainment yang penuh dengan lika liku.” Fransiska menjawab dengan tatapan sedih “Perusahaan kami ingin kami melayani para pria, kami berenam dan waktu itu hanya aku saja, selalu menolak dan juga gagal. Terkejut saat Yena berangkat diminta untuk menggantikanku.”
“Kalian dijual sama perusahaan agency yang membawahi kalian?” tanya Leo hati-hati yang diangguki Fransiska “Perusahaan saudaraku nggak seperti itu.” Leo mencoba mengingat agency milik Azka, tapi selanjutnya sadar jika tidak tahu apa-apa tentang tempat Azka.
“Nggak semua.” Fransiska menjawab tidak enak “Kebetulan perusahaan kami membutuhkan dana dan juga kami adalah idol satu-satunya, kami harus bisa melakukan sesuatu agar agency tetap hidup.”
“Memang lagu kalian nggak laku?” tanya Leo penasaran.
“Lagu kami memang tidak booming seperti yang lain, hanya saja kami memiliki fans yang loyal dan lagu kami menjadi kesukaan banyak orang. Wujud prestasi lebih terlihat dan dihargai, itu yang terjadi selama ini.”
“Makanya kalian disuruh melakukan ini?” Fransiska mengangguk “Bukannya kalian bisa menolak?”
“Bisa, tapi yang akan melakukan nanti adalah anggota kami yang masih muda.” Fransiska menjawab langsung “Aku belum bisa membayangkan bagaimana jika sampai mereka disuruh melakukan hal itu.”
Leo mencoba memahami tentang dunia entertainment, berarti tidak jauh dari perusahaan yang papinya buat untuk Azka. Leo tidak bisa membayangkan kalau mereka harus melayani pria-pria yang kaya dan tua, usia mereka berbeda mungkin sekitar dua atau tiga tahun dari Leo. Berbeda dengan Putik yang jaraknya sangat jauh, memandang Fransiska membuat Leo terpesona karena tidak pernah melihat gadis yang tinggi dan memiliki wajah keibuan.
“Ini tempat kami.” Fransiska membuyarkan lamunan Leo selama mengendarai mobil. “Kami tinggal berenam, tapi beberapa bulan yang lalu sudah pisah tempat dengan dibagi menjadi dua.”
Leo mengangguk mendengarnya “Semoga kalian bisa menyelesaikan ini semua, ajak bicara manager kalian mengenai masalah ini.”
Fransiska mengangguk “Terima kasih atas saran dan bantuannya.”
Leo menganggukkan kepala “Hati-hati dan jadilah kuat.” Yena mengangguk mendengar perkataan Leo yang menatap kearahnya.
“Terima kasih.” Mereka mengucapkan bersamaan.
“Sampai bertemu lagi di tempat yang menyenangkan.”
Kehidupan Leo banyak berubah setelah menikah, Fransiska melakukan pekerjaannya dengan sangat baik menjadi istri. Kesibukan Fransiska di dunia hiburan tidak membuat dirinya melupakan tanggung jawabnya sebagai istri, Leo sendiri tidak pernah meminta Fransiska melakukan pekerjaan rumah. Beberapa hal masih dilakukan Fransiska untuk dirinya, seperti menyiapkan pakaian ganti dan makan.“Menu baru lagi?” tanya Leo menatap hidangan diatas meja “Naila yang ajarin?”Fransiska menganggukkan kepalanya “Mbak Naila kasih resepnya terus aku coba ini.”Leo menganggukkan kepalanya dan mulai menikmati makanan yang ada dihadapannya, menatap Fransiska yang menunggu komentar darinya setiap kali Leo mencoba merasakan masakan yang dibuatnya.“Nggak pernah mengecewakan dan selalu enak.” Leo mengatakan tepat setelah menelannya. “Kapan kita periksa kehamilanmu itu?”“Minggu depan, bukan?” ta
Kekesalan masih terlihat di wajah Leo setelah keluar dari ruangan tempat wartawan berada, Fransiska menghentikan langkah mereka membuat Leo melakukan hal yang sama. Tangan Fransiska merapikan pakaian Leo dengan pelan dan lembut, menatap apa yang Fransiska lakukan dalam diam sambil mengendalikan dirinya.“Mas kesal?” pertanyaan pertama yang Fransiska berikan pada Leo setelah keluar dari tempat wartawan berada.“Ya.” Leo menjawab singkat.“Jangan pernah menunjukkan ekspresi apapun saat kamera menyala, kita harus menyembunyikan kekesalan pada orang lain dan termasuk dengan pertanyaan wartawan.”Fransiska menjelaskan dengan sangat santai.Leo menghembuskan nafas panjang, “Aku nggak suka kalau mereka memandang sebelah kalian.”Fransiaka tersenyum “Semua sudah menjadi pekerjaan yang aku tekuni.”Fransiska langsung mengambil ponselnya ketika mereka memasuki kamar yang telah dise
Persiapan pernikahan berjalan sangat cepat, Leo dan Fransiska tidak bisa bertemu sejak pertemuan terakhir mereka dengan WO. Semuanya sudah direncanakan dengan sangat baik, membuat mereka berakhir duduk diam dan tidak melakukan kegiatan apapun.Mereka sudah berada di Bali, hotel yang sama hanya saja tidak bertemu. Leo sendiri sudah menyiapkan malam pernikahan mereka di villa yang di bangun beberapa tahun lalu, villa yang berada diluar hotel yang dijalaninya. Villa ini juga masuk kedalam bagian dari H&D group, tempat yang menjadi pembuktian Leo bisa lepas dari nama besar keluarga dan tempat ini pula yang menjadi saksi malam pertama untuk dirinya.“Gaya banget pakai villa itu.” Endi menyindir secara terbuka.“Fransiska tahu?” tanya Lucas dengan tatapan menggoda.“Nggak usah rese’ kalian berdua.” Leo memberikan tatapan tajam pada mereka berdua.“Udah berapa lama nganggur? Terakhir sama Putik, ka
Berita yang keluar di media sosial tidak berhenti, Leo menatap tidak percaya dengan berita-berita yang dibacanya. Menatap Fransiska yang tampak tenang tanpa memberikan reaksi apapun, membuat perasaan Leo menjadi tidak tenang.“Kita memberitahukan pada wartawan?” tanya Riri yang saat ini menemani Fransiska bersama dengan managernya. “Belum saatnya, biarkan mereka melakukan spekulasi siapa orangnya.” Perwakilan agency mengatakan dengan sangat santai “Kamu nggak keberatan?” menatap Fransiska.Fransiska menganggukkan kepala “Lagian kurang beberapa hari lagi pengumuman tentang pernikahan kita.”“Apa kamu nggak takut nama baik kamu menjadi jelek?” tanya Leo membuka suaranya.“Masalah seperti ini adalah hal biasa bagi orang yang bekerja di dunia hiburan, anggap saja ini salah satu cara menaikkan popularitas. Berita heboh akan membuat orang mengenal kita dibandingkan prestasi.” Fransiska menjawab Leo dengan sangat santai. “
Memberikan tatapan datar pada Fransiska, pelaku hanya menundukkan kepalanya tanda bahwa melakukan kesalahan. Melihat reaksi Fransiska membuat Leo tersenyum dalam hati, rasanya ingin mencubit pipinya dan disaat seperti ini jiwa galaknya akan hilang. Leo menggelengkan kepala dalam hati dan membantah Fransiska galak, lebih tepatnya tegas dan hanya galak ke Bella, mereka sudah dikenal sebagai Tom dan Jerry.“Jadi nggak ada pembelaan?” Leo membuka suara terlebih dahulu.“Bastian ngajaknya udah lama cuman aku lupa kasih tahu Mas Leo, masalah kita banyak sampai aku lupa kasih tahu masalah konser ini.” Fransiska menjawab pertanyaan Leo setelah kemarahannya yang tiba-tiba.“Masak aku dapat berita dari media sosial bukan kamu secara langsung.” Leo menggelengkan kepalanya saat mengatakan hal itu.Leo terkejut saat membuka media sosial dan langsung muncul dari fanbase group mereka tentang apa yang dilakukan masing-masing member, ma
Kerjaan Leo daritadi adalah membaca berita-berita tentang Fransiska, berita mengenai film yang sedang tayang. Banyak yang memuji kemampuan Fransiska yang masih pemula dalam berakting, lawan mainnya sendiri sudah sangat lama berakting sebelum memutuskan masuk kedalam group. Leo sudah mengenal lawan main Fransiska, beberapa kali datang ke lokasi membuatnya mengenal mereka yang ada disana.Kemampuan akting Fransiska mendapatkan sambutan baik dari pakar.Fransiska menolak mengisi soundtrack, mengajukan Gracia untuk mengisinya.Penggemar tidak sabar melihat akting Fransiska dan mendengarkan suara merdu Gracia.Perpaduan yang pas antara akting Fransiska dengan suara merdu Gracia.Penggemar merasakan terhubung antara lagu dengan film.Dukungan dari member Jobang terlihat melalui media sosial masing-masing.Dukungan tanpa henti diberi