Share

Pada Kenyataannya

“Angkara, kamu benar-benar akan melakukannya?” tanyaku memastikan.

Ia menoleh ke arahku dengan tersenyum lebar.

“Aku harus menjadi monster yang ditakdirkan untukmu.”

Aku mengangguk. Kami berjalan mundur sambil menumpahkan bensin hingga ke luar garasi. Kami hanya tinggal menyulutkan api dan membiarkannya menghabisi Kak Reyvan.

“Lakukanlah.”

Sebelum Angkara menjatuhkan pematik yang menyala, ia menarik pinggangku.

Satu kecupan dalam mendarat di pelipisku. Namun setelah, itu ia justru memasukkan pematiknya lagi ke saku.

“Apa yang kamu pikirkan dan kenapa kamu tersenyum, Disha?” tanya Angkara sambil berbalik menjauhi garasi.

Aku mengikuti Angkara dengan terheran-heran, “Bukankah kamu akan membakarnya hidup-hidup?” tanyaku. Ia malah bergidik ngeri.

“Kamu pikir aku monster?”

Aku menariknya lengannya supaya ia berhenti sejenak.

“Kamu bilang kamu mau jadi monster untukku? Kamu akan pergi dariku?” tanyaku dengan tegang.

Ia menghela napas panjang. Menghadap ke arahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status