Share

Pesta Kecil

Suara berdecit terdengar bersamaan dengan terhentinya laju kami. Angkara turun lebih dulu sebelum akhirnya mengulurkan tangannya untuk membantuku. Kami berlari kecil menuju tepi trotoar di bawah sebuah pohon rimbun.

“Sudah kubilang, pakai motorku saja. Pasti kita akan cepat sampai. Kamu juga hampir basah ‘kan jadinya.” Omel Angkara sembari menepuk-nepuk seragam Universitas Dandelionku.

“Aku benar-benar ingin naik sepeda, Angkara.” Tegasku.

“Kenapa?” tanyanya. Dahinya mengernyit keheranan sementara aku mendengus kesal.

“Dengan begitu, aku seperti menjadi remaja pada umumnya. Selama ini, aku hanya naik mobil mewah dan motor gedemu. Aku juga tidak pernah menelisik jalanan kota menuju ke Universitas Dandelion sebab seringkali tertidur dalam perjalanan. Hingga aku merasa kemarin adalah titik terberat di hidupku,”

Suasana hatiku memburuk, tanpa sadar aku malah tidak bisa mengendalikan omelanku.

“Disha, aku...”

“Di saat gelak tawa gadis-gadis seusiaku memenuhi ruang kelas dan kantin, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status