Share

Plan

D

alam perjalanan, mereka tak henti-hentinya bercengkerama. Bertanya tentang kondisi Angkara, pekerjaan Meydisha, hingga kegiatan yang dilakukan AUSTIC di mana Hanin sudah menerima tanggung jawab dari mendiang ayahnya.

“Mey, kalian belum bisa pulang ke Jakarta, ya?” tanya Hanin.

Disha mengangguk. “Walau Angkara sudah hampir pulih sepenuhnya, tapi kami memutuskan untuk tidak buru-buru pulang.”

Loey lantas menginjak rem. Tidak terasa obrolan iseng mereka harus diakhiri sekarang.

Angkara turun lebih dulu untuk membukakan pintu Meydisha. Keduanya diturunkan di depan kawasan apartement di Sydney. Tempat itu lebih tinggi, memiliki jauh lebih banyak lantai dibanting apartement Meydisha.

Loey dan Hanin tak turun. Mereka hanya mengamati tempat itu dengan wajah takjub.

“Wow, lantai berapa?” tanya Loey.

“Delapan puluh, No. 5 Blok A, seringlah berkunjung,” kata Angkara menenteng tasnya.

Seorang satpam datang dan membantu membawa koper milik Meydisha. Pria berbadan tambun itu siap mengantar pengh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status