Share

Bab 22: Aku Masih Mencintainya

“Lihat itu. Ya, di atas pohon sana, dekat bangunan mirip hotel-hotel tua peninggalan Belanda, gerombolan perempuan bergaun cantik di balkon itu sedang membicarakanmu sembari cekikikan. Kau tahu mereka siapa?” tanya Kinanti membuatku bingung.

“Tidak. Apakah mereka peri juga?” kataku malah bertanya balik, sebab kulihat paras mereka sama menariknya dengan golongan peri yang digambarkan kecantikannya oleh Kinanti.

“Bukan,” katanya sembari tersenyum kecil. “Mereka adalah entitas lain. Mereka para kuntilanak.”

“Yang benar saja!””

“Mereka adalah golongan orang yang paling sering tertawa, bahkan dalam keadaan sedih sekalipun. Sangat tidak manusiawi bagi kalian, dan bagi kami mereka seperti golongan perempuan-perempuan jet set, noni-noni Belanda yang doyang arisan serta bergosip tentang banyak hal. Dan, jangan salah. Sepertihalnya kaum sosialita di dalam kaummu, mereka pun punya sistem hierarki.”

“Apa bedanya dengan para peri?”

“Peri pada umumnya tidak berwujud. Itu wujud aslinya. Tapi, mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status