Share

Luka Hati Nadine

Getar terdengar dari ponsel Dimas dalam laci.

“Eh, mungkin itu telepon Nadine lagi?” ujar Rahma mengingatkan.

Dimas mengambil ponselnya. “Iya.” Ia perlihatkan pada Rahma 10 panggilan tak terjawab Nadine.

“Kayaknya penting, Dim. Coba telepon balik.”

“Kamu nggak papa?” Dimas menatapnya dengan raut memindai.

“Ya nggak apa.” Rahma mengusap wajah pria itu gemas. Tangannya ditangkap Dimas, dan tidak dilepaskan lagi.

“Oke kita coba telepon balik.”

Nomor Nadine terhubung, baru sekali nada sambung sudah diangkat.

“Jay lo sibuk apa sih kok susah banget dihubungin?!”

Suara yang di’speaker itu membuat Dimas dan Rahma saling pandang.

“Iya. Ada apa, Nad?” Dimas berusaha tenang. Sebelah kiri memegang ponsel, tangan kanannya erat menggenggam jemari Rahma.

“Gue butuh lo sekarang, Jay. Pliss ke sini ….” Suara yang tadi keras berubah isak tangis. Sepertinya suara itu menggema, mungkin Nadine telepon dari kamar mandi.

“Gue sakit, Jay ... gue cuma butuh elo di sini,” isak gadis di seberang makin menyayat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status