Share

Tekanan Dalam Diri Dimas

Harlan masuk rumah dengan wajah kusut. Makin bertambah saat mendapati istri memasang bibir cemberut, lalu mengejar langkahnya ke kamar.

“Mana uangnya?” Safea menadah tangan begitu mereka di kamar.

“Apa, sih? Orang baru pulang juga.” Harlan melepas kemeja, dan melemparnya sembarang ke atas kursi rias.

Hanya mengenakan kaus dalam, dan boxer lelaki itu menjatuhkan badan ke atas kasur. Dua tangan dipakai menyangga kepala.

“Mas ketemu mereka, kan? Dikasih berapa?” Safea duduk di sebelah tubuh suami.

“Enggak ada! Katanya, sisanya itu dikasih nunggu habis kamu lahiran,” ujar Harlan tanpa senyum. Bibir lebarnya mengatup, memandang langit-langit dengan sorot menerawang.

“Yah … masih lama. Masa kita nunggu tiga bulan lagi? Dapat uang dari mana cona buat bertahan, Mas?”

Harlan termenung. Diam tanpa semangat.

“Mas Har nggak punya tabungan lagi?”

“Nggak ada.”

“Ck!!” Safea menatap lelaki itu kesal. “Pokoknya Mas Har coba ketemu lagi sama mereka. Ambil sisanya semua. Nanti setelah lahiran tinggal me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status