Share

Menantu oh menantu

Pulang dari rumah Dimas--usai jalan bertiga dengan Rahma--bibir Nadine terus mengerucut. Genggaman tangannya pada setir kuat, menggambarkan kesalnya teramat sangat pada perempuan yang baru dikenalnya tersebut.

Meski tak diabaikan, tapi dari cara bicara dan tatapan Dimas pada Rahma nyata jauh berbeda dengan dirinya.

Ia kesal hingga ke ubun-ubun Dimas malah mengajak serta perempuan itu pergi.

Bagaimana ia lupa, perhatian Dimas pada Rahma menurutnya terlalu berlebihan.

"Suka yang mana, Sayang?" Dimas seolah sengaja membuat hatinya sakit.

“Janda itu ditanya? Lah, gue mana pernah loe ditanya begitu, Jay!” decaknya sembari memukul setir.

“Jay kok jadi bucin banget, heran, deh! Pasti perempuan itu ada apa-apanya. Ilmu santet atau apalah!" Sambil fokus pada jalan Nadine menggerutu sendiri.

Bayangan wajah Rahma yang terlihat sok lugu, minta perhatian makin mengeratkan genggamannya pada setir.

Tambah lagi wajah Dimas yang selalu semringah menanggapi. Tatapan untuk Rahma jelas terlihat begitu da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status