Share

Pengakuan

Bu Tami mengerut dahi melihat Safea datang menenteng banyak belanjaan. Dua paperbag sedang di tangan Safea, lalu Harlan membawa plastik belanjaan penuh di kedua tangan.

“Ini buat Ibu.” Satu plastik merah Safea tinggalkan ke pangkuan ibunya, sambil berlalu ke kamar.

Bu Tami melihat isinya dua lembar daster batik bermerk.

"Dari mana mereka dapat uang sampai belanja segitu banyak?" gumamnya pelan.

Perasaan Bu Tami jadi sangat tidak enak. Apa lagi di dalam kamar yang terkunci terdengar Harlan dan Safea kembali bicara berbisik-bisik, kadang keluar tawa yang segera ditahan dengan desis.

"Apa yang mereka sembunyikan dariku?"

*

Malam ini di rumah Dini ….

Selepas makan malam Dini mengajak Rahma ngobrol di kamarnya.

Mengingat di kantor tadi ia memikirkan pekerjaan yang cocok untuk Rahma. Namun, bukan akan mencari pekerjaan yang muncul, tapi sosok teman barunya itu menghadirkan lagi sesuatu yang dulu sempat terhapus dari mimpinya.

Seorang perempuan sederhana dengan prinsip kuat, wajah alami, ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status