Share

chapter 6

Penulis: Dzatusy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-24 17:21:29

"Ck, dasar bocah pembawa petaka!" kesal Arga berlalu dari sana namun Nessa malah dengan beraninya menarik lengan Arga.

"Apa Om bilang? pembawa petaka? yang ada Om tuh yang pembawa petaka! setiap Aku ketemu Om selalu saja membuat Aku sial!" balas Nessa tak mau kalah.

"Eh bocah, bukankah Kau yang menabrak mobil Ku? Kau juga yang mengata-ngatai Ku di telepon, dan sekarang Kau juga yang menumpahkan minuman ke celana ku! apa lagi namanya kalau bukan pembawa petaka?" sarkas Arga menatap tajam Nessa.

"Tapi itu kan nggak sengaja!" jawab Nessa tak mau kalah yang membuat Arga semakin gregetan dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini.

Orang tua mereka yang tengah berada di ruang tamu mendengar keributan tersebut dari arah dapur. Mereka segera melihatnya dan terkejut saat menyaksikan ke-dua nya tengah perang mulut.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Surya membuat kedua nya menoleh.

"Nggak!" jawab mereka serentak.

"Terus kenapa kalian ribut?" tanya Irawan bingung.

"Om ini yang mulai duluan Pa!" jawab Nessa menunjuk Arga yang membuat Pria itu menatap tajam padanya.

"Dasar playing victim!" gumam Arga.

"Arga, apa yang kamu lakukan?" tanya Surya.

"Apa sih Pa? Aku nggak ngapa-ngapain! Papa nggak lihat baju Aku basah gini?" jawab Arga kesal.

"Kenapa dengan baju Nak Arga?" tanya Melda.

"Maaf Tante bukannya nggak sopan, tapi ini gara-gara anak Tante!" jawab Arga.

"Ya ampun Ness, kamu apa-apaan sih? mereka tamu nya Papa harusnya kamu bersikap sopan dong!" ucap Melda pada putrinya.

"Aku kaget Ma, nggak sengaja juga!" jawab Nessa membela diri.

"Sudah-sudah, kenapa jadi ribut di sini? ayo semuanya kembali ke ruang tamu!" sela Irawan menengahi.

Mereka semuanya kembali ke ruang tamu, Nessa menatap kesal Pria yang bertamu ke rumahnya sedangkan Arga malah menatap tajam Nessa yang sepertinya tidak membuat gadis itu takut sama sekali.

"Dasar Om-om menyebalkan!" rutuk Nessa dalam hati.

"Nessa, kenalin ini Om surya dan isterinya Tante Rossy!" ucap Irawan kepada puteri nya.

"Hallo Om, Tante!"

"Nessa!" ucapnya mencium tangan mereka satu persatu.

"Anak kamu cantik ya Wan!" puji Surya tersenyum.

"Mamanya cantik begini gimana anaknya nggak cantik!" balas Irawan terkekeh membuat pipi Melda memerah.

"Oh ya Nak Nessa, ini putra Om namanya Arga!" ucap Surya memperkenalkan putranya pada Nessa.

"He iya Om!" jawab Nessa sekedarnya.

"Sepertinya mereka cocok ya Wan?" tanya Surya.

"Iya Sur!"jawabnya mengangguk.

"Gimana Ma, apa kamu setuju?"tanya Surya pada isterinya.

Sementara Arga dan Nessa tidak begitu menyimak obrolan orang tua mereka.Arga sibuk memainkan ponselnya karena merasa sangat malas melihat gadis di depannya saat ini.

"Aku sih setuju aja Pa, gimana baiknya aja!" jawab Rossy.

"Kalau kamu gimana Ma?" giliran Irawan yang bertanya pada isterinya.

"Sama seperti Jeng Rossy,gimana baiknya aja!" jawab Melda yang di angguki oleh mereka bersama kecuali Arga dan Nessa yang sibuk sama pikiran mereka masing-masing.

"Kenapa Om-om angkuh ini musti jadi anak sahabat Papa segala?" batin Nessa.

"Ekkhemmm!",Surya berdehem sebentar.

"Arga!

"Humm!" jawabnya datar.

"Maksud Papa mengajak kamu ke sini adalah ingin bersilaturahmi dengan keluarganya Om Irawan sekaligus ingin menjodohkan kamu dengan Nessa puterinya!" ucap Surya membuat Arga terkejut mendengarnya begitu juga dengan Nessa.

"Pa!" ucap Nessa menatap papanya meminta penjelasan.

"Iya Ness, Papa ingin menjodohkan kamu dengan Arga!" balas Irawan.

"Aku nggak mau!" tolak Nessa langsung.

"Aku juga nggak mau!" tolak Arga juga.

"Coba saja mengenal lebih dekat,nikahnya nggak harus sekarang kalian bisa mengenal satu dengan yang lainnya terlebih dahulu!" ucap Rossy.

"Iya Ness, kamu coba saja dulu mengenal Arga lebih dekat!" usul Melda.

"Nggak!" jawab mereka serentak.

Arga bangun dari posisinya kemudian menatap mereka satu-persatu.

"Pa, Ma Aku duluan!" ujar Arga berdiri.

"Maaf Om, Tante saya permisi!" Arga berlalu pergi begitu saja, meninggalkan Papa dan mamanya di sana.

"Aku juga mau ke kamar dulu, permisi Om Tante!" ucap Nessa berdiri dan segera berlari masuk ke kamarnya.

Arga memang membawa mobilnya sendiri,Dia memang sengaja melakukan itu karena ingin pulang ke Apartemen nya malam ini.

"Apa-apaan mereka!" kesal Arga melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Irawan.

********

Setelah malam itu,Nessa terlihat uring-uringan membuat temannya Sonya merasa heran.

"Lo kenapa sih Ness, Gue lihat akhir-akhir ini sering planga-plongo nggak jelas gitu!" ucap Sonya.

"Gue mau di jodohin Nya!" jawab Nessa lesu.

Saat ini mereka tengah berada di cafe tempat biasa mereka duduk sepulang kuliah.

"Di jodohin? sama siapa?" tanya Sonya kaget.

"Sama Om-om!" jawab Nessa menatap kosong ke arah depan.

"What?

"Lo serius?" pekik Sonya tepat di samping telinga Nessa.

"Kuping Gue anjir!" umpatnya kesal.

"Sorry Gue kaget, tapi masak sih mereka jodohin lo sama Om-om? apa keluarga lo jatuh miskin terus jadiin lo anggunan nya?" tanya Sonya yang mendapat pukulan di mulutnya oleh Nessa.

"Resek banget ucapan lo, keluarga Gue baik-baik aja dan nggak jatuh miskin juga!" jawab Nessa kesal.

"Ya terus kenapa lo di jodohin sama Om-om segala?" tanya Sonya.

"Lo ingat nggak Om-om yang Gue tabrak kemarin?"btanya Nessa.

"Iya, Gue ingat terus kenapa?"

"Dia orang yang mau di jodohin sama Gue!"bjawab Nessa yang membuat Sonya kembali terkejut.

"What!

"Oh my God!

"sumpah demi apa Nessa!" pekik Sonya membuat Nessa segera menutup mulut sahabatnya itu.

"Mulut lo Anya, orang-orang pada liatin kita!"

"Habisnya Gue kaget gila!" jawab Sonya dengan wajah shock nya.

"Lo aja kaget,apalagi Gue!" balasnya frustasi.

"Kalau Gue jadi lo, Gue pasti mau!" ucap Sonya menerawang jauh ke depan.

"Ya udah lo aja yang nikah sama tuh Om-om!" jawab Nessa.

"Terima aja kali Ness, sugar Daddy kayak Dia langka banget tahu!"goda Sonya.

"Ck, curhat sama lo nggak ada faedahnya malah bikin Gue tambah pusing!" ucap Nessa berdiri pergi dari sana.

"Ness,tungguin dong!" teriak Sonya yang bergegas membayar pesanan mereka.

*******

Arga baru saja pulang kantor saat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam,Dia memang sengaja pulang telat karena ingin menghindari pertanyaan soal perjodohan mereka kemarin.

"Kamu baru pulang Ga?" tanya Rossy.

"Humm!" jawab Arga dingin.

"Kamu udah makan?"

"Belum, lagi malas makan!" jawab Arga ketus.

Rossy memang sengaja menunggu puteranya pulang, karena ingin berbicara dari hati ke hati dengan anak semata wayangnya itu. Namun sepertinya Arga enggan di ajak bicara sekarang, apalagi wajahnya terlihat sangat capek sekali.

"Mama udah masak makanan kesukaan kamu, di makan ya!"ucap Rossy mencoba merayu Arga.

"Nanti kalau udah lapar!" jawab Arga berlalu ke lantai atas menuju kamarnya.

Rossy hanya bisa menghela nafasnya melihat sikap dingin Arga.Umur Arga sudah sangat matang untuk berumah tangga. Namun entah mengapa sampai sekarang putera nya itu belum juga menikah.

Arga menghempaskan tubuhnya di atas ranjang,menatap langit-langit kamarnya yang berwana Abu muda. Kamarnya sangat kental dengan warna gelap. Entah sejak kapan Dia menyukai warna gelap seperti itu.

"Apa yang harus Aku lakukan?"

"Kenapa akhir-akhir ini bayangan kamu selalu menghantuiku?" gumam Arga memejamkan matanya hingga akhirnya tertidur.

****************

Pagi menyapa,semuanya kembali berjalan seperti biasanya.Nessa pagi ini bangun lebih cepat tidak seperti biasanya.

"Tumben udah bangun?" cibir Melda namun Nessa tidak menjawabnya.

Gadis cantik itu hanya diam sambil mengoles selai stroberi di rotinya.

"Udah tuli kayaknya!" sindir Melda lagi namun Nessa masih tetap diam.

"Dim,kamu berasa liat orang nggak sih?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    Chapter 47

    Setelah pembicaraan mereka sore itu, Arga dan Nessa memberitahu kabar tersebut kepada kedua orang tua mereka."akhirnya kalian mempublikasikan nya juga, Mama sangat senang mendengarnya" ucap Mama Nessa tersenyum."Iya Ma, dalam bulan ini kita akan mengadakan resepsi" jawab Arga."oke, kalau begitu Mama dan Mama kamu akan persiapkan semuanya. Kalian tinggal duduk manis dan produksi cucu yang banyak buat kita" seloroh Ratna.Arga terkekeh mendengar perkataan mertuanya, namun begitu ia juga merasa senang karena tidak perlu mengurus semuanya. Biar Mama mereka saja yang mengurus semuanya."Dimas mana Ma?" tanya Nessa, karena tidak melihat keberadaan adiknya itu."Lagi di kamar, seminggu lagi kan mau ujian akhir""Oh" jawab Nessa mengangguk.******2 Minggu kemudian, satu kantor di kejutkan dengan kabar pernikahan CEO mereka. Tak ada angin tak ada hujan, sudah menggelar resepsi saja. Mereka bertanya-tanya siapa wanita yang sudah berhasil menaklukkan hati pria dingin itu."OMG, diam-diam uda

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    46

    Seminggu berlalu, hubungan Arga dan Nessa semakin terlihat harmonis dan romantis. "sayang?" "dapur By!" jawab Nesaa sedikit berteriak. Nessa saat ini tengah masak untuk makan malam mereka, Arga yang baru saja pulang dari kantor segera menghampiri istrinya. Nessa sedikit terkejut saat Arga langsung saja memeluknya dari belakang."duduk dulu, aku lagi masak" ucap Nessa."sebentar saja" jawab Arga meletakkan kepalanya di bahu Nessa."selalu saja wangi" gumam Arga, menikmati aroma wangi dari tubuh istrinya."nanti malah di katai bau bawang lagi" cebik Ness a.Arga membalikkan tubuh Nessa agar menghadapnya."aku butuh di charge" ucap Arga memeluk Nessa dengan eratnya.Nessa tersenyum dan membalas pelukan hangat suaminya. Cukup lama mereka saling berpelukan, hingga akhirnya Arga melayangkan satu ciuman singkat di bibir Nessa."kenapa By? apa ada masalah di kantor?" tanya Nessa menatap wajah Arga yang tampak lelah."semuanya baik-baik aja sayang, aku hanya kangen kamu aja" jawab Arga ters

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 45

    Pemandangan pagi ini sungguh memanjakan mata, Arga tampak tersenyum saat menatap wajah Nessa yang masih nyenyak dalam mimpi indahnya. Tangan Arga terulur mengusap wajah cantik itu, yang membuat sang empu menggeliat. Arga tidak pernah membayangkan akan jatuh cinta seperti ini dengan istri kontraknya. Ia mengira tidak akan pernah menikah jika bukan dengan Hana. Tapi takdir justru membawanya ke dalam perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya.Nessa mengerjabkan matanya perlahan, menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam matanya. Setelah terbuka sempurna, Nessa kaget saat mendapati Arga di depannya. Bahkan pria itu terlihat tersenyum lebar saat melihatnya. Nessa mencoba mengingat kembali kenapa dia bisa berada di sini. Wajahnya memerah seketika saat mengingat permainan panas mereka semalam. Bahkan tubuhnya masih polos tidak memakai sehelai benangpun, kecuali selimut tebal yang menyelimutinya sekarang.Nessa menenggelamkan kepalanya di balik selimut, ia sangat malu malihat Arga saat

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 44

    Arga mencium pucuk kepala Nessa beberapa kali,tubuh Nessa yang hanya sebatas dadanya membuatnya merasa seperti memeluk guling."Kenapa Kamu pendek sekali!"ucap Arga membuat Nessa mendongkkan kepalanya menatap Arga."Kamu nya aja yang ketinggian seperti tiang listrik!"cebik Nessa membuat Arga terkekeh."Cup!"Arga melayangkan ciuman singkat di bibir Nessa yang membuatnya terkejut."Hehehe sekarang udah boleh dong?"tanya Arga terkekeh."No kiss-kiss!"jawab Nessa menggeleng."Cup!"Arga justru kembali mencium bibir Nessa yang membuatnya melotot."Arga!"kesal Nessa."Cup!"Ih Arga!"Apa? kamu panggil aku apa?"Arga!"Cup!"Ih ngapa--Ucapan Nessa terhenti saat bibirnya kembali di cium oleh Arga namun sekarang lebih lama.Arga mengulum dan menyecap bibir manis itu dengan lembutnya yang membuat Nessa terbuai.Semakin lama ciuman Arga semakin menuntut,Nessa membuka sedikit mulutnya agar Arga bisa mengakses setiap inci isi mulutnya.Arga membelit lidah Nessa dengan begitu lihainya,mengangkat tubuh

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 43

    "Kamu ngindarin Aku?"Nggak!"jawab Nessa menggeleng."Kenapa dari tadi diam aja?"tanya Arga."Lalu apa yang harus kita bicarakan?bukankah memang seharusnya seperti itu?"tanya Nessa berlalu ke balkon aparteman.Arga mengikuti Nessa dari belakang,malam ini fia harus menyelesaikan semuanya.Karena Ia tidak ingin kehilangan Nessa."Kenapa kamu berbicara seperti itu?"tanya Arga berdiri tepat di samping Nessa."Aku nggak mau terlibat lebih jauh lagi dengan kamu,sebaiknya kita kembali ke kesepakatan awal!"Apa maksud kamu Ness?"Kamu paham maksud Aku!"jawab Nessa menatap Arga."Kita pisah aja!"ucap Nessa setelahnya yang membuat Arga terkejut mendengarnya."Nggak! "Kenapa nggak? nantinya juga bakal pisah jadi sebelum kontraknya selesai lebih baik kita pisah aja dari sekarang!"ucap Nessa menatap Arga dalam,hatinya begitu sakit saat mengatakan hal itu.Namun bagaiman pun juga Ia tidak ingin hidup di bayang-bayangi masa lalu Arga."Nggak Ness! sampai kapanpun kita nggak bakal pisah!""Jangan egoi

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 42

    "Saat itu Gue cuma mau menghibur Hana,perasaan Gue dilema banget waktu itu!"Gue tahu Gue juga udah jahat sama Hana karena mengatakan kalau Gue bakal selalu mencintainya,tapi Gue juga nggak bisa menyingkirkan Nessa di hidup Gue Ray!"jelas Arga membuat Ray mengangguk mengerti."keputusan yang Lo ambil sekarang udah tepat,setidaknya Hana udah tahu semuanya sebelum Dia pergi!"ucap Ray."Iya,tapi Gue masih merasa bersalah sama mereka ber-dua!""Gue ngerti perasaan Lo,tapi sekarang Hana sudah tenang di sana! waktunya Lo memulai kehidupan yang baru bersama Nessa!"ucap Ray membuat Arga tersenyum tipis."Lo benar Ray,thank's udah jaga Nessa selama Gue pergi""Kayak sama siapa aja Lo,sekarang Nessa itu adek Gue awas aja kalau Lo berani nyakitin Dia lagi!"ancam Ray."Sejak kapan Nessa manggil Lo Kakak?"Sejak kita di surabaya!"jawab ray santai."Pasti Lo yang minta kan?"Ya iyalah,masak dia panggil Gue Mas!"Mending Lo di panggil Mas,Gue malah di panggil Om!"kesal Arga membuat Ray terkekeh."He

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status