Share

Bab 3 Berita Mengejutkan

Melihat sahabatnya terdiam, Renata kembali bertanya. “Lucia, kenapa diam saja?”

Sentuhan tangan Renata pada lengannya seketika membuyarkan lamunan Lucia. “Itu … sebenarnya ….” Lucia terlihat ragu saat akan menjawab pertanyaan Renata. Bukannya, dia tidak mau berterus terang pada sahabatnya, tapi dia malu untuk mengakuinya.

“Apa video itu hanya rekayasa?” tebak Renata lagi sebelum Lucia sempat menjawab pertanyaannya tadi.

Video yang dimaksud oleh Renata adalah video ketika Lucia menghabiskan malam bersama dengan Dean di hotel malam itu. Meskipun pencahayaan di kamar tersebut redup dan sedikit gelap. Namun, wajah wanita di dalam vidio itu masih bisa dikenali dan bisa dipastikan pemeran wanita itu adalah Lucia.

Selain wajah Lucia yang bisa dikenali, suara wanita dalam video tersebut juga terdengar sangat jelas dan itu semakin menguatkan dugaan orang kalau pemeran wanita itu memang Lucia. Berbeda dengan pemeran wanitanya, pemeran pria dalam video itu justru tidak terlihat jelas, dikarenakan dia membelakangi kamera jadi wajahnya tidak tersorot kamera sama sekali.

“Jika benar hanya rekayasa, kita bisa melaporkan orang tersebut dan segera membersihkan namamu,” lanjut Renata lagi.

Lucia meremas kuat ponsel yang ada di genggamannya dengan kuat sebelum menjawab pertanyaan Renata. “Video itu asli, bukan rekayasa.”

Renata sedikit terkejut mendengar penuturan Lucia. Pasalnya, dia tidak menyangka kalau sahabatnya itu melakukan itu. Dia tahu seperti apa Lucia, sahabatnya tidak mungkin melakukan hal itu.

“Jadi memang benar kalau pria di dalam video itu adalah Dean?”

Melihat Lucia hanya diam, Renata sudah bisa menyimpulkannya sendiri kalau tebakannya memang benar adanya. Sebenarnya, Renata juga tidak yakin kalau itu adalah Dean, hanya saja mengingat kalau sahabatnya itu sangat mencintai Dean, mana mungkin dia melakukan dengan pria lain, apalagi Lucia masih memegang teguh pendirian jika dia akan melalukan hubungan suami-istri setelah resmi menikah.

"Ini akan berdampak buruk untukmu, keluargamu, dan juga keluarga Anderson," ucap Renata setelah terdiam selama beberapa saat. Dia menatap iba pada Lucia yang sedang menampilkan wajah pias.

“Aku harus menghubungi Dean.” Lucia dengan cepat menekan kontak Dean. Beberapa kali menelpon, panggilannya tidak juga dijawab oleh pria itu. Lucia pun mencoba sekali lagi. Namun, hasilnya tetap sama. Akhirnya dia menoleh pada sahabatnya.

“Renata, apa Dean sudah tiba?” Mungkin saja tunangannya itu sudah tiba di altar jadi dia tidak memegang ponselnya. Begitulah yang ada di pikiran Lucia saat panggilannya tidak dijawab juga oleh Dean.

Renata menggeleng lemah dengan wajah lesu. “Dia belum datang. Tidak seorang pun dari keluarga Anderson yang datang ke sini.”

Tubuh Lucia langsung lemas. “Bagaimana ini? Kenapa bisa ada video itu? Siapa yang sudah tega merekam serta menyebarkannya?” gumam Lucia dengan mata yang sudah mengembun.

Dean tidak mungkin melakukannya, itu sama aja akan merusak reputasi keluarga Anderson. Pasti seseorang yang tidak menyukainya yang sudah sengaja menyebarkan vidio itu untuk menjatuhkannya. Lucia sangat yakin dengan itu, apalagi kejadian malam itu....

"Pasti ada seseorang yang sudah menjebakku.”

“Tapi siapa? Siapa yang berani melakukan itu?” tanya Renata dengan heran.

Jika orang itu tahu Lucia adalah calon istri Dean Anderson, apa mungkin masih ada yang berani mengusik Lucia?

Di kota Y, tidak ada yang tidak tahu mengenai hubungan keduanya. Bahkan, membayangkan untuk dekat dengan Lucia saja mereka tidak berani, karena mereka semua tahu kalau Dean Anderson tidak suka jika ada yang menginginkan wanitanya.

“Aku tidak tahu, Renata" jawab Lucia sambil menggeleng lemah, wajahnya nampak layu dan muram. Jelas sekali kalau dia sangat terpukul dengan tersebarnya video itu.

“Mungkinkah Carissa yang melakukannya?” tebak Renata lagi.

Hanya Carissa satu-satunya yang saat ini memiliki motif kuat untuk menghancurkan Lucia. Selain karena dia tidak menyukai Lucia, Renata juga tahu kalau sejak dulu Carissa menginginkan Dean. Bahkan, dia sering kali secara terang-terangan menunjukkan perasaannya pada Dean di depan semua orang, termasuk di depan Lucia.

“Aku tidak tahu,” jawab Lucia lirih. Saat ini, dia tidak bisa berpikir dengan benar. Jadi, dia tidak bisa menebak siapa yang sudah melakukan itu.

“Lebih baik tunggu kabar dari Dean. Dia pasti bisa menemukan pelaku yang sudah menyebarkan video itu.”

Dean tidak mungkin tinggal diam saja jika dia tahu mengenai vidio itu, karena ini tidak hanya menyangkut nama baik Dean dan Lucia, melainkan nama besar keluarga Lucia dan juga keluarga Anderson.

“Renata, apa yang harus aku katakan pada keluarga Anderson mengenai video itu? Aku takut mereka akan marah.”

Lucia juga takut kalau video itu akan berimbas pada rencana pernikahannya. Apalagi sejak awal Ibu Dean kurang menyukainya, ditambah adanya video itu, ibunya pasti semakin tidak menyukainya.

“Kau tenang saja. Mereka tidak mungkin marah jika tahu kalau pria di dalam vidio itu Dean. Mereka pasti akan mencari pelakunya.“ Renata mencoba menenangkan Lucia yang terlihat sangat cemas. “Biarkan Dean yang mengurusnya nanti.”

Meskipun masih ragu, Lucia tetap mengangguk.

Saat Renata sedang mengusap punggung Lucia untuk menenangkannya, pintu ruangan tiba-tiba terbuka.

Lucia melihat ibunya berlari ke arahnya dengan wajah panik. Lucia menduga kalau ibunya datang pasti ingin menanyakan mengenai video dirinya yang sudah tersebar di internet itu.

“Lucia ....”

“Ada apa, Bu?” tanya Lucia sambil menghampiri ibunya yang sedang berjalan ke arahnya.

“Dean ….” Ibu Lucia meremas kedua tangannya lalu menatap iba pada anaknya. “Dia—”

“Ada apa dengan Dean, Bu? Apa terjadi sesuatu dengannya?” tanya Lucia tidak sabar. Tiba-tiba perasaan menjadi tidak enak. Melihat wajah panik ibunya, Lucia bisa menebak kalau sesuatu yang besar sudah terjadi.

“Dean—" Ibu Lucia kembali menggantung ucapannya.

"Iyaa, Bu. Ada apa dengan Dean?" tanya Lucia tidak sabar.

"Dia membatalkan pernikahan kalian lima menit yang lalu.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status