แชร์

Bab 101

ผู้เขียน: Aku Mau Minum Air
Di dalam sel yang gelap, Luther dan Ariana saling berdampingan, merasakan suhu tubuh masing-masing. Dari awal pernikahan hingga perceraian mereka, kedua orang jarang memiliki momen yang begitu tenang. Seketika, keduanya tidak tahu harus bagaimana membuka pembicaraan.

"Menurutmu, apakah kita akan mati di sini hari ini?" Akhirnya, Ariana bersuara untuk memecahkan keheningan.

Lingkungan sekitar yang gelap dan dingin memberinya perasaan tertekan. Ditambah lagi dengan kehadiran Tomy yang menakutkan, membuat Ariana merasakan perasaan aneh di hatinya.

"Jangan pikirkan hal-hal negatif, kita pasti bisa keluar dengan selamat," hibur Luther.

"Seandainya kita nggak bisa keluar, apa kamu punya keinginan terakhir?" Ariana bertanya dengan nada lembut.

"Nggak akan ada kemungkinan seperti itu. Kalau ada masalah, kita bisa membicarakannya setelah keluar nanti," jawab Luther.

"Orang yang kita lawan adalah Tuan Wirawan, dengan koneksi dan kemampuan yang dimilikinya, sangat mudah baginya untuk menghadapi k
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2663

    Udara di sekitar kawah seakan-akan membeku. Semua mata terpaku pada pria tampan di dalam peti yang tiba-tiba membuka mata, jantung mereka berdebar kencang hingga hampir keluar dari dada.Tatapan itu terlalu dalam, seolah-olah menyimpan ribuan tahun penderitaan dan niat membunuh yang dingin. Hanya dengan ditatap olehnya, rasa dingin menembus tulang, membuat bulu kuduk merinding.Detik berikutnya, sesuatu yang lebih mencengangkan terjadi.Tubuh pria tampan itu bergerak pelan, lalu dia terangkat keluar dari peti mati kristal. Tubuhnya ringan bagaikan bulu, perlahan melayang hingga menggantung di udara, sekitar 3 meter di atas kawah.Sinar matahari jatuh di atas jubah putih panjang yang dia kenakan, menampilkan sosok tinggi tegapnya. Seluruh tubuhnya diliputi cahaya samar, bak dewa dalam legenda yang turun ke dunia. Dia menatap dingin ke arah kerumunan di bawah. Tatapannya penuh dengan hawa dingin dan penghinaan, seolah-olah sedang melihat sekumpulan semut tak berarti.Naim, Nolan, dan Niv

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2662

    Mendengar kata-kata Jaka, Naim tampak sedikit ragu. Mengabaikan harta karun yang jatuh begitu saja dari langit, bukankah itu sangat disayangkan? Meskipun peti mati kristal ini berisiko, tetap saja layak dicoba.Saat Naim masih bimbang, dari kejauhan tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berantakan, disertai dentingan tajam benturan zirah."Siapa itu?" Naim sontak berbalik, tangannya menempel erat pada gagang pedang. Dia menatap ke arah sumber suara dengan penuh waspada.Jaka dan para prajurit juga segera bersiap dalam posisi bertahan, mata mereka menyorot tajam ke depan.Tampak sekelompok orang melangkah cepat. Di depan rombongan itu berdiri dua orang yang tidak lain adalah Nolan dan Nivan.Di belakang mereka, puluhan prajurit elite mengikuti dengan ekspresi serius. Masing-masing tampak menggenggam senjata."Nolan? Nivan?" Melihat kedatangan mereka, Naim sempat tertegun. Wajahnya menampakkan sedikit keterkejutan."Tak kusangka Kakak juga ada di sini, benar-benar kebetulan." Nivan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2661

    Rombongan bergerak perlahan di sepanjang tepi pantai, kerikil di bawah kaki mereka berbunyi setiap kali terinjak.Naim berjalan paling depan, tangannya menempel pada gagang pedangnya di pinggang. Tatapannya yang penuh kewaspadaan pun menyapu pepohonan dan semak di sekitar.Setelah kejadian menyeramkan dengan bunga pemakan manusia tadi, semua orang tak berani lengah sedikit pun, bahkan napas pun ditahan. Mereka takut mengusik bahaya yang tersembunyi di pulau ini.Jaka berjalan di sisi Naim, tangannya menggenggam sebatang ranting. Dia sesekali menyingkap sulur yang menghalangi jalan. Jari-jarinya yang kurus menelusuri permukaan sulur itu dengan hati-hati, matanya penuh kewaspadaan."Pangeran, tumbuhan di area ini jauh lebih rapat dibandingkan tadi. Aku merasa ada yang janggal. Di udara, selain wangi dedaunan, sepertinya ada hawa dingin yang samar." Jaka menurunkan suaranya."Paman Jaka, apa kamu melihat sesuatu?" tanya Naim dengan suara pelan."Aku juga nggak bisa memastikan." Jaka mengg

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2660

    Boom!Saat petir hitam bergemuruh di dalam awan kelabu, tubuh Kapal Naga Perkasa terombang-ambing dengan hebat di dalam badai. Air yang menggenang di dek bercampur dengan pecahan es, lalu tersapu angin kencang dan menghantam zirah para prajurit.Naim berpegangan erat pada tiang layar dengan jubah sutranya yang sudah basah kuyup oleh air laut, tetapi tubuhnya tetap berdiri dengan tegak. Saat menatap siluet pulau yang perlahan-lahan muncul di depan, alisnya yang tadinya berkerut pun tiba-tiba mengendur dan tatapannya terlihat sangat bersemangat."Pangeran Naim, itu Pulau Dewata Promana. Kita sudah sampai," kata Jaka yang berdiri di samping dengan suara bergetar karena terlalu gembira. Bahkan dia yang biasanya tenang pun kini tak mampu menyembunyikan perasaan gembiranya. Setelah perjalanan yang tiga kali diserang monster laut dan dua kali terjebak dalam pusaran ilusi, mereka akhirnya tiba di pulau abadi yang hanya ada di legenda.Setelah beramai-ramai naik ke dek dan menatap tanah suci ya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2659

    "Kak Nolan ini pandai bercanda. Kalau aku punya petunjuk, mana mungkin kita bisa bertemu secara kebetulan di sini."Setelah mengatakan itu, Nivan tersenyum dan langsung mengubah arah pembicaraan. "Justru orang-orang di belakang Kak Nolan ini. Mereka terlihat letih, tapi mata mereka tetap bersinar. Apa kalian ketemu hal baik di sini?"Nivan mengamati Nolan dari atas ke bawah saat mengatakan itu, seolah-olah ingin menemukan sesuatu yang berbeda.Namun, ekspresi Nolan tetap tenang seperti biasanya dan menjawab dengan tenang, "Aku ketemu badai dan hujan salju di sepanjang jalan, sampai nyawaku hampir melayang. Apanya yang hal baik?""Badai dan hujan salju?"Nivan mengernyitkan alis, lalu bertanya dengan bingung, "Kak Nolan, memang ada banyak bahaya di Pulau Dewata Promana ini, tapi semuanya hangat dan penuh bunga bermekaran di sepanjang jalan yang aku lewati. Mana ada badai salju.""Aku sendiri juga nggak begitu jelas. Kemungkinan besar seperti yang tertulis dalam kitab kuno, ada ruang du

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2658

    Saat semua orang mengikuti arah yang ditunjuk Nolan, terlihat ada sebuah gua raksasa di tebing es di depan. Sekeliling pintu gua itu tertutup lapisan es yang tebal, tetapi bisa dilihat cahaya redup yang samar-samar berkilau dari dalam gua."Akhirnya sampai juga!" kata Nolan dengan mata yang memancarkan kegembiraan, lalu mempercepat langkahnya menuju pintu gua.Semua orang pun mengikuti Nolan sampai ke depan pintu gua. Pintu itu tingginya sekitar tiga meter, lebarnya sekitar dua meter, dan di dalamnya sangat gelap sampai hanya terlihat cahaya samar-samar dari kejauhan.Seno mengeluarkan pemantik api dari sakunya, lalu menyalakannya dan menyerahkannya pada Nolan.Nolan menerima pemantik api itu dan menjadi orang yang pertama melangkah masuk ke dalam terowongan. Terowongan itu cukup luas, lantainya rata, dan tertanam batu-batu bercahaya yang menerangi jalan di dindingnya.Semua orang berjalan perlahan-lahan menyusuri terowongan. Suasana di dalam gua itu sangat hening, sehingga hanya terde

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status