Share

Bab 2

Author: Harimau Emas
Elena menghentikan mobil di pinggir jalan. Dengan tenang, dia menyangkal pertanyaan hamil dari Kaedyn. "Aku nggak hamil, hanya sedikit nggak enak lambung beberapa hari terakhir."

Kaedyn bersandar di lemari pakaian, lalu dia mencibir dengan tatapan datar. "Sebaiknya kamu nggak membohongiku, Elena. Sekarang nggak zaman menjadi istri orang kaya dengan cara hamil."

Jantung Elena seperti tercubit. Bisa-bisanya Kaedyn berpikir serendah itu tentang dirinya.

Elena menyentuh perut datarnya sambil berujar dengan nada datar, "Bagaimana mungkin aku hamil, Pak Presdir? Malam itu kita menggunakan kondom, seharusnya kualitasnya bagus, nggak bocor."

Kaedyn mengangkat kelopak matanya.

Dia mengadakan rapat sepanjang pagi.

Begitu siang, Elena membawa secangkir kopi ke kantor Kaedyn.

Elena juga meletakkan dokumen tentang Evaristo Entertainment yang Kaedyn minta beberapa hari lalu di atas meja pria itu.

Pandangan Elena melintas dari dokumen tentang Evaristo Entertainment itu.

Dari dulu hingga sekarang industri Grup Burchan tidak melibatkan dunia hiburan.

Sedangkan Evaristo Entertainment ini adalah sebuah perusahaan besar di dunia hiburan.

Elena baru melihat berita sehingga dia baru tahu bahwa hari ini Doreen resmi menandatangani kontrak dengan Evaristo Entertainment. Dia telah menjadi artisnya Evaristo Entertainment.

Apakah Kaedyn berencana untuk mengakuisisi Evaristo Entertainment dan menjadi pemegang saham terbesar Evaristo Entertainment demi Doreen?

Elena tidak langsung pergi dari kantor Kaedyn. Dia memutuskan untuk membahas masalah tadi malam dengan suaminya itu. "Nona Doreen sudah pulang negeri."

Kaedyn menghentikan pekerjaannya, lalu dia bersandar di kursi dengan tatapan datar. "Nyonya Burchan, jangan ikut campur dalam masalah yang nggak seharusnya kamu campuri."

Panggilan "nyonya Burchan" itu adalah peringatan.

Elena terdiam selama beberapa detik. Bohong bila dia tidak sedih, tetapi dia tetap harus menanyakan hal yang harus dia tanyakan.

"Dia sudah pulang, apakah kamu ingin bercerai denganku?"

Kaedyn menatap Elena dengan datar. "Kamu masih boleh terus menjadi nyonya Burchan, bagaimanapun Nenek menyukaimu."

Elena masih memiliki sebuah kegunaan bagus, yaitu pandai menyenangkan hati neneknya Kaedyn.

Ketika Elena mendengar jawaban itu, jemarinya terkepal. Dia merasa kecewa sekaligus sedih.

Maksud Kaedyn, dia masih ingin meneruskan pernikahan ini.

Karena neneknya menyukai Elena.

Demi membiarkan neneknya hidup senang selama sisa hidupnya, Kaedyn tidak akan bercerai dengan Elena secepat ini.

Kalau begitu bagaimana dengan Elena?

Apakah dia harus menjadi lelucon di antara Kaedyn dan Doreen?

Ponsel Kaedyn yang terletak di atas meja berdering. Elena melihat bahwa nama peneleponnya adalah "Doreen".

Nama yang Kaedyn simpan untuk Elena adalah "Sekretaris Elena".

Sedangkan nama untuk mantan pacar pertamanya adalah "Doreen".

Tanpa ekspresi, Elena menunggu Kaedyn menyelesaikan panggilan telepon itu, kemudian dia mengingatkan tentang pesta Keluarga Ondrus malam ini.

Kaedyn yang sedang membaca dokumen Evaristo Entertainment menjawab tanpa mengangkat kepalanya, "Aku ada urusan malam ini. Bantu aku antar hadiah untuk Pak Kevin."

"Baik." Kemudian Elena berjalan keluar dari kantor.

Kaedyn melihat punggung Elena sekilas, kemudian lanjut melihat dokumennya.

...

Malam ini adalah pesta ulang tahun Kevin yang keenam puluh enam.

Pesta Keluarga Ondrus kali ini diadakan di Hotel Manton.

Malam hari, Elena mengenakan gaun berwarna biru untuk mengantar hadiah ke hotel.

"Terima kasih sudah datang, Sekretaris Elena. Silakan."

Kevin menjabat tangan Elena sambil tersenyum.

Grup Burchan adalah klien penting Grup Ondrus, pesanan dari Grup Burchan selalu banyak.

Selain itu, Elena adalah salah satu sekretaris cakapnya Kaedyn. Tentu saja Kevin menyambutnya dengan baik.

"Pak Kaedyn punya urusan mendadak sehingga dia nggak bisa datang. Semoga hidup Pak Kevin penuh dengan berkah dan panjang umur."

Elena bersulang sambil tersenyum.

Kevin mengangguk dengan penuh pengertian.

Dia sangat mengagumi kinerja Elena. "Sekretaris Elena bisa datang, aku juga sangat senang."

Begitu ucapan Kevin terlontar, dia melihat sesuatu, kemudian dia tiba-tiba menjadi canggung.

Elena menyadari kecanggungan Kevin. Dia pun refleks menoleh.

Terlihat Doreen yang mengenakan gaun putih berjalan ke dalam aula pesta sambil menggandeng tangan Kaedyn.

Senyum Elena pun seketika membeku.

Jadi ini urusan yang Kaedyn maksud?

"Om Kevin, semoga Om bahagia selalu," ucap Doreen sambil tersenyum.

"Terima kasih."

"Semoga hidup Pak Kevin penuh dengan berkah."

Kaedyn mengambil gelas anggur yang ada di atas nampan, kemudian bersulang kepada Kevin.

Doreen menoleh ke arah Elena, lalu menyapanya, "Sekretaris Elena."

Elena mengulas senyum tipis sembari mengangguk. "Nona Doreen."

Orkestra yang diundang ke pesta memainkan waltz.

Beberapa tamu telah mengajak pendamping wanita untuk berdansa.

"Sekretaris Elena, kamu datang sendiri?"

"Pendampingku mengalami kecelakaan di jalan."

Doreen tertegun sejenak, lalu dia bertanya dengan cemas, "Apakah dia baik-baik saja?"

Kevin juga bertanya dengan cemas. Bagaimanapun, malam ini adalah hari ulang tahunnya. Akan sangat sial baginya jika ada tamu yang datang untuk menghadiri pesta ulang tahun mengalami kecelakaan mobil.

Elena menjelaskan sambil tersenyum, "Pak Kevin jangan khawatir. Itu hanya tabrakan kecil, orang itu menahannya untuk membahas kompensasi."

Kevin jelas menghela napas lega. "Baguslah kalau begitu."

Setelah Kevin pergi berbasa-basi dengan tamu lain ....

Elena memasang ekspresi dingin, kemudian dia melenggang pergi dengan sepatu hak tingginya dan punggung tegak.

Dia akan segera menulis surat pengunduran dirinya begitu dia pulang!

Doreen bertanya dengan nada bingung, "Sekretaris Elena tampak kurang senang ya?"

Pandangan Kaedyn tertuju pada punggung Elena yang menjauh.

Melihat Elena diajak berdansa oleh Nicholas Ondrus, putra tertua Kevin, Kaedyn sedikit mengernyit. "Dia nggak marah."

Elena masih bisa menari, bagaimana mungkin dia marah?

Nicholas itu sangat jago mempermainkan wanita.

Bisa-bisanya Elena menari dengan pria itu.

Dia benar-benar mencari masalah.

Elena tidak menyangka Nicholas akan menariknya secara paksa untuk menari bersama.

Pesta sedang berlangsung, Elena juga tidak bisa meronta terlalu keras.

Hal ini membuat suasana hati Elena sangat buruk.

Bau alkohol yang menyengat menembus hidungnya.

Elena mengernyit lalu dia berkata dengan raut dingin, "Tuan Nicholas, lepaskan tanganmu."

Nicholas memeluk pinggang Elena lebih erat lagi, kemudian tersenyum penuh tekad. "Sekretaris Elena, apakah kamu mau pertimbangkan untuk bekerja di Grup Ondrus? Gajinya dua kali lipat dari Grup Burchan. Bagaimana menurutmu?"

Elena merasa jijik. Dia menyatakan fakta dengan nada dingin. "Kamu belum bisa mengatur Grup Ondrus."

Nicholas hanya tahu makan, minum, bersenang-senang dan bermain dengan wanita. Jabatannya sebagai manajer departemen di Grup Ondrus hanya gantung nama.

Dia tidak marah walau ditampar kenyataan oleh Elena.

Dia selalu sabar dalam menghadapi wanita cantik.

Tangannya menempel di pinggang ramping Elena.

Ekspresi Elena berubah. Dia mengangkat kakinya, lalu menginjak sepatu kulit Nicholas dengan keras.

Tumit sepatu hak tinggi menembus sepatu kulit sehingga punggung kaki Nicholas terinjak.

Punggung kaki Nicholas terasa sakit. Dia segera melepaskan tangannya dengan ekspresi kesakitan.

Elena segera pergi.

Dia meninggalkan pesta, keluar dari hotel.

"Elena, berhenti!"

Elena mengernyit. Injakannya tadi kurang kuat.

Nicholas berhasil mencekal tangan Elena.

"Jangan keterlaluan, Tuan Nicholas," ujar Elena dengan nada dingin.

Nicholas tampak semangat melihat ekspresi dingin pada wajah cantik Elena.

Wanita dengan ekspresi dingin dan tubuh berlekuk indah seperti ini sangatlah menarik.

Nicholas sudah lama mendambakan Elena. Dia tersenyum sambil berkata, "Sekretaris Elena, untuk apa kamu berpura-pura menjadi wanita galak? Kurasa Pak Kaedyn sudah bosan denganmu."

Elena menarik napas dalam-dalam.

Dia tersenyum sebelum berkata, "Tuan Nicholas bisa bertanya kepada Pak Kaedyn apakah dia sudah bosan dengan saya."

Elena mengangguk dagunya, memberi isyarat kepada Nicholas untuk melihat ke belakang.

Kaedyn dan Doreen berdiri tidak jauh dari mereka.

Sedangkan Kaedyn hanya bergeming melihat Elena diganggu oleh pria lain.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Kmapa Elena ga pergi jauh aja ke LN. Elena kan wanita karir, bekerja aja di LN , dan melahirkan anak nya. Cari pria baik2 lain nya. Menata hiduo. Ngapain kd simpannan Kaelyn. Laki2 ga beradap. Walau perjanjian pernikahan palsu nya selama 5 thn.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 444

    "Besok atur pengacara datang. Aku ingin mengubah surat wasiat," kata Hugo dengan dingin.Dia memutuskan untuk meninggalkan semua hartanya untuk Aaron dan Aurora.Pada saat ini, Stella membuka pintu ruang kerja sambil memegang segelas susu.Dia kebetulan mendengar ucapan Hugo, tangannya sedikit gemetar, hatinya sangat gembira.Dia mencoba untuk tetap tenang, kemudian berjalan mendekat. Begitu meletakkan susu, dia berkata dengan lembut. "Hugo, cepat tidur, sudah sangat larut."Hugo mengangkat tatapannya, menatap Stella sekilas. "Hm, kamu tidur dulu, aku sebentar lagi."Stella mengangguk, lalu kembali ke kamar dengan tatapan gembira.Keesokan harinya.Calvin membawa pengacara ke Kediaman Ransford.Hugo menjelaskan niatnya untuk mengubah surat wasiat, pengacara mencatatnya serta menyiapkan dokumen surat wasiat baru.Hugo menandatangani surat wasiat baru.Dia secara resmi menyerahkan hartanya kepada Aaron dan Aurora....Kediaman Bronwyn.Roman dan Sherlly juga sangat sibuk selama ini. Untu

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 443

    Elena duduk di sofa, mendengarkan laporan Hardy."Pada hari pertama Emmett menjabat sebagai CEO, dia menggunakan rencanamu untuk menangani karam kapal dan penyelundupan Silicon Express. Saat ini, harga saham Grup Kallias sudah stabil," lapor Hardy.Elena mengangguk. Seperti yang diharapkan. "Apakah sumber barang selundupan itu sudah ditemukan?"Hardy menjawab, "Sudah ada petunjuk awal."Elena mengangguk. "Atur tim untuk meningkatkan penyelidikan. Sampaikan kepada wanitanya Emmett kalau aku bisa membantunya."Hardy mengangguk.Nathan tidak ada di rumah hari ini. Dia pergi mencari orang tua Evelyn dan yang lainnya.Hardy pergi setelah melaporkan pekerjaan.Janine menelepon Elena, lalu mengetahui bahwa Elena di rumah sendirian. Jadi, dia diam-diam keluar untuk mencari Elena saat Edwin mandi.Kedua wanita itu duduk di sofa, masing-masing memegang sepotong semangka, memakannya sambil menikmati waktu senggang yang langka."Hmm, enak sekali," kata Janine dengan puas."Hmm, aku juga merasa beg

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 442

    Mereka tiba di area perkemahan. Edwin dan Janine sudah menyiapkan bahan untuk barbekyu.Bunyi bakar terdengar dari atas panggangan, aroma barbekyu memenuhi udara.Melihat mereka datang, Janine pun menyapa mereka. "Camila, sini, cicipi daging panggangan Tante."Nathan menurunkan Camila, membiarkannya menghampiri Janine. Dia menarik Elena untuk duduk.Ketika Edwin melihat Janine hendak menyuapi Camila beberapa tusuk daging panggang, dia segera menghentikannya, kemudian menyerahkan daging yang dia panggang. "Biar Camila makan daging yang aku panggang. Daging yang kamu panggang mungkin nggak enak."Janine memelototi Edwin, tetapi dia juga khawatir kalau daging yang dia panggang tidak enak. Akhirnya, dia menerima daging Edwin untuk menyuapi Camila.Sedangkan Edwin langsung mengambil daging yang Janine panggang, kemudian memakannya. Dia mengernyit. "Janine Sayang, bumbunya terlalu banyak. Untung Camila nggak makan, rasanya terlalu kuat."Janine mencibir, "Memangnya aku menyuruhmu untuk makan

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 441

    "Kenapa? Kenapa kamu nggak menelepon? Kami semua menunggu." Evelyn melihat Elena menelepon, tetapi sepertinya panggilan teleponnya tidak diangkat. Tak lama kemudian, Elena menutup telepon, kemudian melihat sesuatu, tidak lanjut menelepon.Evelyn mencibir.Berpura-puralah.Angelo menyeka keringat di dahinya, lalu berkata, "Kalau kalian nggak mau pergi, aku pergi dulu."Evelyn memelototinya. "Pergi ke mana? Semuanya tinggal untuk tertawakan dia!"Tadi Elena membaca pesan dari Roman. Ayahnya mengatakan bahwa tanggal pernikahan telah ditentukan, yaitu Jumat depan.Dia membalas pesan ayahnya terlebih dahulu.Saat Elena ingin menghubungi Nathan lagi, Nathan sudah menelepon lebih dulu.Suara Nathan terdengar dari ujung telepon. "Apakah masih ada barang yang ingin diambil, El-el?"Elena berujar dengan tenang. "Ada yang menindas anak dan istrimu."Nathan mengerutkan kening, nada suaranya langsung berubah dingin. "Aku akan segera ke sana."Setelah menutup telepon, Elena memandang Evelyn dan yang

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 440

    Beberapa orang itu kebetulan mengingat situasi saat itu. Elena sepertinya adalah simpanan Nathan saat itu.Mengingat apa yang terjadi lima tahun lalu, tatapan mereka terhadap Elena pun berubah.Nasib yang tak terduga. Putri Keluarga Bronwyn pernah bercerai, kemudian menjadi simpanan orang, akhirnya dia masih bisa menikah dengan Adris, serta memperoleh saham Grup Kallias.Wanita ini sungguh hebat.Ada yang salah dengan cara mereka memandang Elena, ada campuran rasa takut dan mengejek.Kemarin, berita baru menyiarkan bahwa Elena dicopot dari jabatan CEO. Tak disangka Elena masih punya suasana hati untuk jalan-jalan.Aubrey berkata, "Ayo kita pergi."Elena sekarang adalah anggota Keluarga Bronwyn. Sedangkan Aubrey ingin menikah dengan Luther sehingga dia menengahi.Namun, sebelum mereka pergi jauh, Evelyn tiba-tiba teringat sesuatu, lalu dia berkata dengan terkejut. "Aku masih ingat Briana mengatakan sesuatu saat itu ...."Dia tidak meneruskan kata-katanya.Gadis lain menyambungkannya. Di

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 439

    "Kami berencana mengajak Camila bermain di kebun buah," ujar Elena sambil tersenyum tipis.Mendengar hal itu, Sherlly tertegun sejenak, lalu tersenyum, "Begitu ya, baiklah. Udara di kebun buah bagus, baik untuk anak-anak. Kalau begitu selamat bersenang-senang. Kalau ada waktu, aku baru membawanya pergi menonton sirkus."Elena mengangguk. "Oke."Sherlly berpesan beberapa hal, dia menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri, jangan terlalu lelah, lalu mengembalikan ponsel kepada Roman.Roman juga dengan cemas menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri sebelum menutup telepon.Sherlly menghela napas dengan sedikit muram. "El masih belum memanggilku ibu sampai sekarang, padahal aku sudah berusaha untuk mendekatinya."Roman hanya bisa menghiburnya. "Tunggulah, mungkin sebentar lagi."Sherlly mengangguk, tetapi kesedihan di wajahnya tidak hilang. Dia dengan tak berdaya mengubah topik pembicaraan. "Nyonya Nora membahas Luther hari ini. Putrinya, Aubrey, tampak cukup cocok. Luther hanya tah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status