Share

225. Efek Pengobatan

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-09 19:53:20

Baru saja Juan menurunkan ponselnya, ia mendengar Dylan berteriak memanggilnya. Bergegas, Juan menuju kamar utama.

"Ya Tuan? Apa anda mual lagi?"

Dylan tidak langsung menjawab. Ia mengatur napas sejenak.

"Tadi iya. Sekarang tiba-tiba hilang."

"Itu salah satu efek obatnya, Tuan. Ada rasa mual dan ingin muntah, tetapi kadang hanya sensasinya saja."

Dylan mengangguk. " Dan hari ini aku lemas sekali."

Juan mendekati ranjang dan menjulurkan tangannya ke dahi Dylan.

"Permisi, Tuan. Izin memeriksa suhu tubuh anda."

"Aku sih tidak merasa demam." Dylan berkata pada Juan.

Untuk lebih memastikan, Juan juga mengecek suhi tubuh Dylan dengan alat tenperatur. Memang benar. Hasilnya suhu tubuh Dylan normal.

"Apa ada rasa nyeri sendi, Tuan?"

"Tidak. Lemas. Itu saja." Dylan mengeluh lalu menutup matanya.

Karena khawatir, Juan menelepon dokter dan memaksanya datang. Setengah jam kemudian, dokter memeriksa Dylan.

"Kapan gejala ini terjadi?" Dokter bertanya sambil mencatat pada tabletnya.

"Baru malam ini,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
semangat sehat Dylan, semangat!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   242. Buntu

    “Kalian mengusulkan untuk meminta bantuan dua professor ini tetapi tidak tau cara menghubungi mereka?” Marcel menatap dua dokter ahli di depannya.“Kami berpikir anda memiliki banyak kenalan di penjuru dunia. Siapa tau ada yang bisa menghubungkan anda dengan peneliti-peneliti canggih ini.”Marcel menggeleng mendengar pernyataan salah satu dokter. Ia lalu melirik Tamara yang juga menggeleng lemah.“Kami memang memiliki pertemanan luas dengan sejumlah selebriti dunia, tetapi tidak pernah ada dari mereka yang memiliki profesi peneliti.” Marcel mendesah. “Apa kalian sesama dokter juga tidak bisa memiliki akses?”“Kami sudah mencoba email ke badan penelitian pusat.”“Sudah mendapat balasan?”Dokter memperlihatkan email yang ia kirim ke badan penelitian. Marcel membaca balasan bahwa pertemuan dengan peneliti-peneliti senior harus melalui prosedur ketat dan saat ini mereka masuk dalam daftar antrian.“Kabarnya antrian tersebut bisa berbulan-bulan baru direspon.”Marcel menghela napas panjang

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   241. Ujian Rumah Tangga

    Vina tersenyum pada sang suami. Ia meraih tangan Dylan dan mengajaknya berjalan ke kamar anak-anak.“Sudah waktunya menyusui.” Vina berkata.“Tunggu!” Dylan berhenti dan menahan langkah Vina. “Jelaskan dulu, kamu kenapa? Obat apa yang kamu minum?”Dengan embusan napas panjang, Vina menjawab, “Itu obat dari psikiater. Anti depresan.”“Hah? Kamu .... “ Dylan tidak melanjutkan kalimatnya. Tangannya meraih tubuh sang istri dan menenggelamkan wajahnya di rambut Vina dalam-dalam.“Kamu pasti stress karena aku. Maafkan aku. Ya Tuhan ... ini sebabnya aku tidak mau cerita tentang pengobatan ini padamu, Chagiya.” Dylan berkata lirih.Vina segera mengurai pelukan Dylan. Kedua tangannya menangkup wajah sang suami.“Kamu lihat aku. Apa menurutmu aku seperti orang stress?”Kepala Dylan menggeleng. “Stress itu bukan hanya yang terlihat. Tapi pikiran dan hatimu yang merasakan.”“Oke.” Vina tidak menampik pernyataan tersebut. “Kamu benar. Tapi, sejak dulu aku memang suka overthinking, kamu tau itu.”“

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   240. Solusi Sementara

    Esok harinya, tim dokter kembali datang. Mereka melaporkan hasil tes darah Dylan. Perkembangan yang baik di dapat dengan data sel – sel sehat yang berkembang lebih banyak.“Jadi, boleh dibilang terapi pengobatan yang anda jalani cukup berhasil, Tuan.”Dylan mendengus pelan. “Lalu, gejala kemarin itu bagaimana?”“Sepertinya, sel-sel baru itu masih beradaptasi dan menimbulkan efek yang berbeda.”“Maksudku apa ada cara untuk menahan atau mengetahui serangannya?” Dylan tampak tidak puas dengan jawaban dokter.“Kami belum dapat memberikan solusi terbaik selain tidur setelah menjalani pengobatan, Tuan.”“Bagus!” Dylan memicingkan mata pada dokter lalu bertepuk tangan kencang. “Solusi kalian persis seperti yang aku pikirkan kemarin dan hasilnya, jika istriku tidak tau aku pingsan, aku akan mati, bukan?”Para dokter terdiam dan menunduk sedikit mendengar kalimat sarkas Dylan. Tampak sekali lelaki itu kesal.“Dan jika aku tidak menemukan bagaimana tubuhku ini memberi alarm bahaya, aku bisa pin

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   239. Efek Pengobatan Baru

    “Tolooong!!”Vina membuka pintu lebar-lebar sambil berjalan ke satu sisi kamar. Juan masuk tergopoh dan menatap ranjang.“Ada apa, Nyonya? Kenapa Tuan Lano?”“Dylan pingsan. Tolong cek nadi!” titah Vina.Beberapa detik kemudian, Vina naik kembali ke ranjang membawa satu botol kecil aromaterapi. Botol yang terbuka itu ia dekatkan ke hidung Dylan.Vina menepuk-nepuk sisi pipi suaminya. “Sayang? Dylan! Bangun!”“Nadinya lemah, Nyonya.” Juan memberi laporan, lalu merogoh saku mengambil ponsel. “Saya telepon dokter.”“Apa kita langsung bawa ke rumah sakit saja?” Vina mulai panik.Tapi, kemudian terdengar erangan Dylan. Lelaki itu siuman. Vina lalu kembali mengajak suaminya bicara.“Sayang? Kamu bisa dengar aku? Bisa buka mata?” Dengan nada khawatir, Vina memanggil-manggil sang suami.“Dokter dalam perjalanan, Nyonya. Beliau bilang sebaiknya Tuan jangan dipindahkan dalam keadaan seperti ini.”“Lalu, bagaimana? Aku nggak mau nunggu mereka datang. Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Mata Dy

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   238. Menerima Tawaran

    “Kamu mau aku tampil di konser finalmu?”Erick mengangguk tegas. “Kita nyanyikan lagu yang kamu ciptakan untukku. Ayolah, untuk mengenang masa-masa kita masih bisa berkarya bersama.”Dylan menoleh pada Marcel yang saat ini menjadi managernya. Kakak Dylan itu tampak berpikir.“Kamu memang tidak ada kegiatan karena sedang pemulihan. Tetapi, kamu sendiri bagaimana? Bisa tampil di panggung?”Tentu saja maksud Marcel berkaitan dengan kesehatan Dylan. Meskipun suara Dylan tidak berubah, tetapi fisiknya belum tentu kuat untuk suatu pertunjukan.“Iya, Kak Marcel benar. Aku bahkan sepertinya belum bisa bermain piano penuh satu lagu itu.”“Nyanyi saja. Aku yang main piano.” Erick tetap memaksa.Kini, Dylan menatap istrinya. “Bagaimana, Chagiya?”Belum sempat Vina menjawab, Erick sudah merayu kembali.“Kalian bisa bawa semua keluarga. Aku yang siapkan resortnya. Panorama Resort akan aku booking untuk kalian.”“Hah? Panorama Resort? Mauuu!” Terdengar Reino berteriak histeris.Resort yang sedang d

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   237. Semangat Sembuh

    Esok paginya, dengan pakaian gombrong dan masker, Dylan masuk ke ruang pengobatan rumah sakit. Sengaja Vina tidak pergi berbarengan agar tidak menimbulkan perhatian.Halaman rumah sakit masih banyak wartawan yang berkumpul. Beberapa juga sibuk mondar-mandir di lobi.Setelah jeda satu jam, Vina masuk ke rumah sakit namun menuju ruang perawatan Reino. Ia membuka maskernya saat telah berada di dalam.“Haii, anak ganteng.” Vina menghampiri Reino dan mencium dahinya.“Ara nggak ikut, Auntie? Sekolah, ya?” Reino terlihat kecewa karena sepupunya tidak ikut.“Iya. Sebentar lagi, Reino juga bisa sekolah, ya.”Kepala anak lelaki itu mengangguk-angguk. Matanya menatap layar nintendo dan kembali sibuk bermain. Vina menghampiri Linda.“Kak, aku ke ruang pengobatan Dylan, ya. Tadi sengaja ke sini dulu biar nggak kelihatan wartawan.”“Kenapa takut? Aku sudah ancam mereka kalau sampai beritain gosip nggak bener, aku black list medianya.” Dengan emosi, Linda membalas.“Sabar, Kak.” Vina terkekeh dan m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status