Share

247. Kita Ngapain?

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-20 16:38:22

Vina mengikuti langkah panjang sang suami. Mereka masuk ke dalam kamar. Dylan kemudian meminta Vina berdandan.

“Kita pergi sekarang?” Vina bertanya heran. “Sudah dapat kabar? Cepat sekali.”

Dylan tidak menjawab pertanyaan sang istri. Ia memberikan gaun biru muda yang panjangnya selutut yang feminim.

“Pakai ini, Chagiya.”

Vina menurut. Cepat, ia mengganti pakaiannya sambil mengamati sang suami yang sedang memilih pakaian.

“Kemeja ini cocok dengan celana apa, Chagiya?” Dylan menunjukkan kemeja lengan panjang berwarna senada dengan gaunnya.

“Celana panjang yang putih saja.”

“Ini?” Dykan menunjukkan celana panjang sport.

Vina terkekeh. “Yang bahannya katun, Sayang.”

Oke.” Dylan mengangguk. “Celana yang slimfit atau gombrong, Chagiya?”

Akhirnya, Vina bangun dari kursi meja rias. Ia memilihkan celana untuk sang suami, lengkap dengan jam tangan dan sepatunya.

“Kamu sudah siap?”

“Belum dandan. Tapi, nggak papa. Kita berangkat sekarang saja.” Vina berkata sambil mengambil tasnya.

“Sini, aku da
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
so sweet, walau lagi sakit tapi tetap manis dan romantis, sayang banyak-banyak
goodnovel comment avatar
happyface
meleleh klo lgi sweet gini. hehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   268. Lega

    “Ada apa, Mimi sayang?”Mimi naik ke pangkuan Brandon. Di tangannya ada secarik kertas gambar. Anak perempuan itu tampak membisiki daddynya.Brandon mengangguk sedikit, lalu melirik Vina. Tampak daddy dan putrinya itu berbincang pelan.Vina sebenarnya sudah resah melihat sikap Mimi. Apalagi saat Brandon menatapnya sekilas. Ia takut ada yang salah yang membuat Mimi tidak nyaman.Hingga akhirnya Clara dan anak-anak lain datang. Dan ini merupakan kesempatan bagus bagi Vina untuk bertanya pada putrinya.“Clara, apa yang terjadi? Mimi kenapa?”Clara menghampiri Vina dan segera menjelaskan. “Tadi kita lagi gambar-gambar. Terus Mimi bilang ia mau gambar kucing dan minta tolong aku. Aku kan nggak bisa. Jadi aku bilang minta tolong sama Mommy Vina aja."Sesaat, Vina mengembuskan napas penuh kelegaan. Mimi hanya merasa malu untuk bicara dengannya. Vina tersenyum pada Mimi.“Sini, Mimi. Coba Auntie lihat kertas gambarnya.” Vina menjulurkan tangan ke arah Mimi.Brandon terlihat berbisik pada sang

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   267. Mulai Tertarik

    “Mimi nggak papa?” Vina bertanya pada Kelly sambil melirik Mimi yang berada di pangkuan Brandon dan seperti tidak mau lepas dari sang daddy.Tentu sebagai nyonya rumah Vina khawatir, tamu ciliknya tidak nyaman. Apalagi sejak datang, Mimi yang terlihat paling menjaga jarak.Kelly menoleh menatap putrinya lalu tersenyum. “Nggak papa. Memang begitu. Mimi itu mirip Brandon. Introvert.”Vina tersentak sedikit. “Introvert?”“Iya. Gen Brandon. Sementara anak-anak kami yang lain berbeda sifatnya.”Vina mengangguk pelan. Ia tidak ingin berdebat lebih lanjut. Meskipun dalam hati, Vina tidak setuju anak sekecil Mimi sudah dilabeli sebagai seorang introvert.Bukankah anak-anak terkadang memang pemalu dan lebih nyaman bersama orang tuanya dibanding orang yang baru ia temui?Selesai makan, semua masuk ke dalam mansion. Anak-anak berkumpul di kamar Clara dan bermain sedangkan orang-orang dewasa mengobrol di ruang keluarga.“Aku pamit lebih dulu. Tadi kemari hanya mau minta tanda-tangan Brandon. Tapi

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   266. Jarang Memuji

    Dari ruang desain, akhirnya mereka menuju taman belakang. Terdapat ruang outdoor dengan meja panjang dengan berbagai makanan yang telah tersedia secara prasmanan.Chef menunduk santun pada Brandon dan Vina. Bahkan Vina membalas dengan lambaian tangan dan senyum ramah.“Apa kabar, chef?” Kelly bertanya.“Baik, Nyonya Kelly, Tuan Brandon. Senang bertemu dengan Anda berdua lagi.”Kelly mengangguk, lalu berkata pada Vina dan Dylan. “Kalian tidak salah pilih chef. Dia salah satu chef terbaik yang menyiapkan hidangan pada pesta pernikahan kami.”“Benar. Aku juga selalu puas dengan masakan beliau.” Dylan setuju dengan pernyataan Kelly.Saat menunggu para istri mengambil makanan untuk anak-anak, Dylan mengobrol dengan Brandon. Di tengah obrolan, Brandon meminta waktu sejenak karena ponselnya bergetar.Lelaki itu menjauh sedikit untuk bicara pada ponselnya. Tak lama, Brandon kembali pada Dylan.“Apa kamu keberatan kalau Ian – asisten pribadiku bergabung?”Dylan menggeleng. “Tidak. Tentu saja t

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   265. Tamu Triyulner

    Vina menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan saat Juan berkata keluarga Brandon sudah datang. Ia tampak tegang menerima tamu keluarga triyulner.Clara dan Reino sudah ia breifing berkali-kali. Anak-anak Brandon masih berumur tiga tahun sehingga bermain dengan mereka harus hati-hati.Mungkin hanya Dylan yang tampak sangat santai. Vina melihat Dylan sudah akrab dengan Brandon dan menyukai cara berpikirnya yang jenius.“Be nice!” Vina mengingatkan Clara dan Reino sekali lagi saat mereka mendengar langkah-langkah kaki mendekat.“Brad!” Dylan lebih dulu menyambut dengan kedua tangan terbuka lebar.Vina melihat suaminya dan Brandon berpelukan secara maskulin. Kemudian ia menunduk santun pada Kelly yang malah menghampirinya dan mencium pipi kiri dan kanan.“Terima kasih undangannya.” Kelly berkata manis. “Aku bawa sesuatu untuk kalian.”Satu orang datang mendekat dan menyerahkan nampan berisi dua kotak.“Parfum untuk kamu dan Dylan.” Kelly memberikan kotak mewah tersebut.“Waahh,

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   264. Clara Kangen Mommy

    "Masa anak-anak triyulner dikasi spagetti?" Vina merengut menatap sang suami."Lhoo ... spagetti kamu enak banget, Chagiya. Beda dari spagetti lain. Chef kita aja ngakuin kok."Vina terdiam. Memang selama ini yang mencoba spagetti buatannya selalu memberi pujian. Akhirnya, Vina mengangguk.Pagi-pagi sekali, Vina sudah bangun dan mempersiapkan bahan-bahan spagetti. Chef juga bersiap menghidangkan makanan istimewa.Selesai urusan dapur, Vina bergegas ke ruang bayi. Ia menyusui si kembar lalu membangunkan Clara untuk pergi les."Pagi ini mommy nemenin Daddy latihan koreografi, ya. Nanti siang kalau Daddy sudah selesai, Mommy jemput Ara.""Ara pulang sama Uncle Marcel aja. Mommy harus temenin Daddy terus. Jagain jangan sampe Daddy sakit.""Nggak papa?""Nggak papa. Kan Ara nanti langsung pulang."Vina mengelus kepala sang putri. Anak sekecil Clara harus menjadi pengertian pada kondisi daddynya dan ia terharu."Makasii, ya, Nak. Maaf, Mommy jadi jarang nemenin Clara karena ngurus adik kemba

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   263. Lagu Baru

    “Mommyy, daddy sudah bangun.” Clara berteriak memanggil Vina.Vina menghampiri dengan senyum mengembang. “Iya, mommy sudah liat.”Sampai di samping Dylan, Vina mencium dahi sang suami dan mengusap sayang kepalanya.“Bagaimana, Sayang?”“Sudah nggak lemas.” Dylan balas tersenyum. “Sekarang, aku lapar, Chagiya.”“Oke. Kita ke ruang makan, yuk.”“Sebentar dulu.” Clara menahan orang tuanya. “Mommy dengerin lagu baru Ara dulu.”Vina menatap Dylan yang langsung mengangguk. “Katanya Clara bikin lagu saat ulang tahun Rachel kemarin.”“Oh ya?” Kedua alis Vina terangkat tinggi. “Beneran?”Clara tidak menjawab. Ia segera memainkan alunan musik dengan tablet lalu bersenandung.Lagu itu berlirik ceria. Tentang kesenangan seorang putri di pesta. Menari dengan pakaian bagus dan makan makanan enak.Lagu yang bertema sangat anak-anak. Clara bahkan mulai dapat membuat musiknya sendiri, meski Vina melihat Dylan mengarahkan putrinya.“Wah, mommy jadi insecure sama Clara. Tambah pintar nyanyi dan main mus

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status