Share

60. Bukan Lano

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-28 20:30:22

“Lano itu Daddy Dylan?” Clara mengerutkan kening saat Dylan bicara jujur pada putrinya.

Saat Dylan dan Vina mengangguk berbarengan, Clara masih menampakkan wajah tak percaya. Sepertinya mereka bertiga butuh bicara lebih serius.

“Clara kenal Lano dari mana?” Dylan bertanya sambil tetap fokus menyetir.

“Dari Auntie Rere. Auntie kan denger lagu Lano teruss. Di kamar Auntie juga banyak foto-foto Lano.”

Dylan terkekeh sambil menggeleng. “Foto di kamar Auntie Rere sama kan seperti daddy.”

Clara terdiam. Anak perempuan itu tampak berpikir keras, lalu menggeleng. “Ara nggak mau daddynya Lano, maunya Daddy Dylan.”

“Lho, kok gitu?”

“Kata Auntie Rere, Lano itu sulit digapai. Nggak real.” Clara berkata dengan meniru nada dan mimik Rere.

“Astaga.” Dylan tergelak, sementara Vina menepuk dahinya.

Pembicaraan itu terhenti karena mereka telah sampai di rumah. Dylan membuka pintu untuk Vina dan Clara. Lalu, dengan satu tangan mengangkat Clara dalam gendongannya.

“Clara sudah empat tahun. Nggak perlu ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
G-tweet
Lanjuttttttttttt thor……
goodnovel comment avatar
uvuvwevwevwe osas
emang Vina nin tipe2 janda idaman kali yaaa
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
haaaa brti istrimu menarik di mata duda" dylan,,kamu hrus jaga dia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   158. Tes Ulang

    "Kenapa kamu jadi marah?" Vina membalas sewot. "Aku sedang menyampaikan kabar bahagia yang kamu tunggu-tunggu sejak lama, lho."Melihat istrinya kesal, Dylan segera memeluk Vina. Wanita itu meronta sedikit, namun Dylan hanya mengeratkan pelukan tanpa berkata apa-apa.Lalu, Vina mendengar Dylan terisak pelan. Ia melepaskan pelukan dan menatap mata Dylan telah berair membuat Vina bingung."Kamu jahat, Chagiya. Aku menunggu saat-saat di mana aku merasa berdebar saat mengecek kehamilanmu. Tapi kamu melakukannya sendiri tanpaku."Kini, Vina yang gelagapan. "Eh, itu... tadi bangun tidur aku mau pipis. Dan spontan menampung air seni karena akhir-akhir ini.... ""Stop!" Dylan mencegah Vina melanjutkan kalimatnya. "Kita ulang lagi. Berdua! Anggap aku belum tau!""Ulang? Gimana?" Vina menggeleng dengan raut kebingungan.Dylan menarik pelan tangan Vina ke kamar mereka. Tepatnya ke kamar mandi. Lelaki itu menarik sebuah laci dan mengeluarkan satu box kecil alat tes kehamilan."Ayo, pipis lagi. Ak

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   157. Cocok Jadi Kakak

    “Yaaahh... kok daddy dimarahi?” Dylan kini ikut memberengut. “Asal kamu tau ya, mommy tuh yang nggak ngabari daddy kalau pindah rumah. Daddy jadi sulit ketemu mommy dan Clara.”“Hah?” Clara menatap sang mommy. “Mommy kok jahat sama daddy? Kasihan kan daddy cari-cari kita.”“Soalnya, mommy dulu marah sama daddy.”Clara beralih menatap Dylan. “Oo... daddy dulu nakal, ya. Nggak boleh gitu lagi, ya.”“Iya, nggak. Daddy sudah baik kok sekarang.” Dylan terkekeh karena diomeli putrinya.“Bagus!” Clara menatap mommynya. “Mommy juga nggak boleh kabur-kabur nggak kasih kabar sama daddy lagi.”“Iya, nggak.”“Huffttt... Ara tenang sekarang kalau mommy daddy baik-baik aja.”Rasanya sepuluh hari tidak bertemu Vina melihat sang putri lebih dewasa. Vina dan Dylan mengantar putri mereka ke kamar untuk tidur.“Mommy daddy nggak usah nemenin Ara tidur. Ara kan sudah besar.” Clara naik ke ranjang dan menyelimuti dirinya sendiri.“Ya, sudah. Selamat tidur, Clara.”Vina dan Dylan bergantian mencium Clara.

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   156. Pulang

    Dylan menyewa pesawat pribadi untuk perjalanan pulang mereka. Vina disambut Fanny -- tetangganya."Ya ampun, Kak Vina." Fanny mencium pipi kiri dan kanan. "Aku kangen banget sama Ara."Vina terkekeh. "Kangen Clara atau daddynya?""Huss." Dengan wajah malu, Fanny melirik Dylan.Dylan malah dengan sengaja melambai dan tersenyum ramah pada Fanny. Vina tergelak saat Fanny terlihat salah tingkah.Tetapi, setelahnya Fanny bisa langsung bekerja secara profesional.Vina mendapat ucapan selamat ulang tahun dari kru pesawat dan selamat hari pernikahan untuk Vina dan Dylan.Bahkan ada beberapa sudut pesawat dihias dengan buket bunga cantik. Setelah lima tahun, akhirnya Vina merasa bahagia pada hari kelahiran sekaligus hari pernikahannya.Karena menggunakan pesawat pribadi, mereka tiba lebih cepat. Dylan dan Vina juga tidak harus melewati pintu kedatangan karena mobil mereka sudah terparkir di lapangan parkir pesawat.Jam dua siang, Vina dan Dylan sudah sampai di rumah. Tampak depan, rumah sepi.

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   155. Paling Istimewa

    Bulan madu hari terakhir. Pagi-pagi sekali, Vina menggeliat karena mendengar suara musik dari ruang tamu. Ia segera menoleh ke sisi ranjang yang kosong.Secarik kertas dengan satu kotak cukup besar berada di sisi tempat biasanya Dylan tidur. Vina mengambil dan membaca catatan tersebut.“Akh... permainan apa lagi ini.” Vina mendengus dan menggeleng samar setelah membaca pesan dari Dylan.Meski begitu, Vina menuruti apa yang tertulis pada kertas itu. Dylan memintanya berdandan cantik dengan gaun yang ia siapkan.Tak butuh waktu lama, Vina siap. Gaun yang dikenakannya berwarna navy elegan berpotongan dada rendah. Panjangnya hanya selutut menambah kesan feminim.Setelah puas dengan penampilannya, Vina keluar dari kamar. Ia membuka pintu dan tertegun sejenak.Ruang tamu di depannya sudah disulap dengan dekorasi mewah. Bunga-bunga hidup dipajang di berbagai sisi. Hidangan pun tersaji cantik di meja.Dylan muncul dengan pakaian jas lengkap berwarna senada dengan gaun Vina. Ia melangkah mende

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   154. Bermalas-Malasan

    “Kamu mau aku jadi Goldies?” Vina mengerutkan keningnya.“Iya, dong. Kamu harus menjadi penggemar setiaku, yang mendukung dan bersamaku hingga akhir masa karir bermusikku.” Dylan mengangguk.“Tetapi, penggemar setiamu sudah banyak. Dari berbagai belahan bumi.”Dylan berpikir sejenak. Ia menenggak lagi air mineral dingin lalu duduk di samping Vina. Tubuhnya ia sandarkan di sofa.“Sia-sia dong aku konser di depanmu.”Vina terkekeh. “Jadi Goldies atau tidak, aku akui penampilanmu mempesona barusan. Aku menyukainya. Selama ini, aku tidak pernah fokus melihatmu saat tampil.”“Benaran?” Dylan menoleh dan menatap istrinya.Kepala Vina mengangguk tegas. “Iya. Lagipula, kamu kan nggak mau nikah sama Goldies.”Dylan jadi memikirkan ucapan Vina barusan. Benar juga. Dulu ia memang bilang begitu karena tidak mau memilih salah satu Goldies menjadi istrinya karena akan melukai Goldies lain.Menjadi Goldies itu sulit karena ketika idola mereka menikah, mungkin patah hati. Tetapi bagi Dylan, lebih sul

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   153. Konser Pribadi

    Dylan garuk-garuk kepala mendengar permintaan sang putri. Lalu, ia mendapat jawaban tepat di otaknya."Daddy kan lagi nggak ada. Kamu minta tanda tangan sama siapa?""Daddy tanda tangan sekarang terus kirim ke rumah. Bisa kan?""Jualan yang lain aja, deh, ya.""Jualan apa dong? Kalau ada mommy, Ara juga bisa jualan spagetti." Wajah Clara terlihat memberengut. "Tapi kan mommy juga nggak ada."Vina dan Dylan saling melirik. Setelah beberapa hari mereka pergi, akhirnya Clara kesal juga karena tidak ada orang tuanya."Gini, deh. Clara pernah buat gelang dari manik-manik di ruang kerja mommy, kan? Clara ingat cara buatnya?"Clara mengangguk mendengar pertanyaan sang mommy."Clara jualan gelang aja. Nanti teman-temannya bisa pilih sendiri manik-manik yang mereka mau. Bisa?"Clara terlihat berpikir sejenak lalu mengangguk-angguk. "Oke, mommy. Clara mau jualan gelang aja.""Oke. Mommy minta pelayan kirim semua manik-manik ke rumah Reino, ya.""Boleh semuanya dijual?""Boleh. Sekarang, Clara t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status