Share

Bab 61

Sepupuku itu sontak menoleh. Namun, buru-buru membuang pandangan ke arah lain barangkali karena tak ingin aku melihat wajahnya yang memerah, juga basah karena air mata.

Hanya saja, walaupun ia susah payah menyembunyikan tangis, tapi ak tak tuli. Jelas-jelas, tadi aku mendengar isakannya. Bahkan, tubuhnya yang saat ini terlihat kurus itu pun sedikit terguncang.

Tidak mungkin kam terguncang tanpa sebab?

Pelan, aku mendekati Alana. Harap-harap cemas kalau kali ini tak mendapatkan penolakan seperti yang lalu-lalu. Di mana, dia seolah tak mau melihatku, sampai menganggap diri ini sebagai penyebab luka hati dan batinnya.

Padahal, jika ditelisik, aku lebih terluka karena ulahnya. Tapi, ah sudahlah! Aku tak ingin membahas masalah itu lagi.

Sekarang, aku sudah sangat bahagia bersama Nizar. Dan sudah kututup perihal Adrian dari hidup ini sedari ia berkhianat tanpa belas kasih.

“Alana, apa yang kau lakukan di sini sendirian?” tanyaku s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status