Share

Bab 25. Meminta Waktu

Author: Saraswati_5
last update Last Updated: 2025-06-30 06:59:27
Keesokan harinya, Ayu bersiap untuk berangkat kerja seperti biasa. Ia membuka pintu rumah dan tiba-tiba disuguhkan dengan pemandangan satu buket bunga mawar di hadapannya.

Ayu mengerjapkan mata kaget. Ia kemudian menjulurkan ke samping, berusaha melihat seseorang di belakang buket bunga tersebut dan menemukan Ashraf tersenyum mempesona di depannya.

“Bunga cantik untuk perempuan cantik,” ucap Ashraf dengan menggoda.

Ayu seketika memasang wajah datar. Ia menatap buket bunga itu dan Ashraf secara bergantian kemudian bersedekap.

“Untuk apa kamu membawa bunga? Hari ini bahkan bukan hari ulang tahun saya.” Ucap Ayu sinis.

“Apa memberi bunga harus di hari ulang tahun?” Tanya Ashraf.

Ayu memutar bola matanya, “Ya ... enggak. Cuma rasanya aneh aja kamu datang sambil bawa bunga.”

“Nggak ada yang aneh, Ayu. Karena mulai sekarang saya akan selalu membawa bunga untuk kamu.”

Mulut Ayu menganga seketika. Ia menggeram kemudian berkata kesal, “Nggak usah ngibul!”

“Terserah kamu mau percay
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi Sultan   Bab 74

    Mia berdiri di pantry lantai sebelas, menggenggam secangkir kopi yang baru saja ia siapkan. Tangannya memasukkan satu tetes cairan bening dari botol kecil ke dalam cangkir—obat penenang ringan yang bekerja cepat, namun tak akan menimbulkan kecurigaan medis.Wajahnya tenang, penuh perhitungan."Aku cuma perlu satu momen... satu kesan... dan Ayu akan hancur dengan sendirinya," gumam Mia sambil mengaduk pelan kopi tersebut.Tak lama kemudian, ia turun ke lantai utama, dengan langkah percaya diri. Ia menghampiri meja Ayu.“Bu Ayu, ini kopi untuk Pak Ashraf. Katanya lagi banyak tekanan, jadi saya inisiatif buatkan,” ucap Mia dengan senyum ramah palsu.Ayu menatapnya curiga. “Kenapa kamu yang bawain?”“Saya cuma membantu, Bu. Saya tahu saya sudah bukan sekretaris lagi, tapi saya masih peduli sama performa kantor ini.”Tanpa menunggu respons Ayu, Mia langsung mengetuk pintu ruang Ashraf dan masuk.---Di dalam ruangan...Ashraf yang saat itu sedang mengecek laporan keuangan, menoleh sejenak.

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi Sultan   Bab 73

    Pagi ketiga Ayu sebagai sekretaris pribadi dimulai dengan suasana yang jauh berbeda.Kantor sedang dalam persiapan menyambut klien besar dari Jepang—calon investor untuk proyek ekspansi Ashraf Group di Asia Tenggara. Semua tim sibuk, termasuk Ayu, yang sejak pagi sudah diminta Arnold untuk menyusun ulang agenda meeting, menyiapkan file presentasi, dan mengecek ulang semua dokumen penting.Ashraf pun bersikap lebih serius hari ini. Tak ada godaan, tak ada pujian-pujian kecil. Ia sibuk dengan rapat internal dan panggilan konferensi.Namun, di balik semua itu, bahaya mulai mengintai.---Di Lantai SebelasMia berdiri di depan lift dengan setumpuk dokumen di tangan. Tapi di antara tumpukan itu, ada satu file yang telah ia ubah diam-diam—berkas presentasi proyek utama yang akan digunakan Ashraf dalam pertemuan dengan investor Jepang sore nanti.Ia menyelipkan versi palsu berisi data yang belum diverifikasi dan beberapa angka manipulatif. Jika dokumen itu dipresentasikan, reputasi Ashraf bi

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi Sultan   Bab 72

    Pagi berlalu dengan atmosfer tegang di kantor Ashraf. Beberapa karyawan yang mengetahui perubahan posisi Ayu hanya bisa saling bertukar pandang, membicarakannya dalam bisik-bisik di balik meja kerja. Mereka tak menyangka Ayu, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala divisi pemasaran, kini duduk tepat di depan ruangan Ashraf sebagai sekretaris pribadi.Namun, Ayu bersikap profesional. Ia membuka laptop, mencatat agenda rapat Ashraf hari itu, dan mulai membaca kembali beberapa dokumen penting yang diberikan oleh Arnold. Tak ada senyum, tak ada gumaman—hanya keseriusan yang terpancar dari wajahnya.Di dalam ruangan, Ashraf sesekali mencuri pandang ke arah Ayu dari balik kaca ruangan yang sedikit terbuka. Ada rasa bersalah yang sulit dihapuskan dari hatinya. Ia tahu Ayu merasa dipaksa, tapi ini satu-satunya cara untuk membuat istrinya tetap berada dalam jangkauannya.Ashraf menekan interkom.“Bisa masuk sebentar?”Ayu mengangguk dan berdiri, masuk ke dalam ruang kerja Ashraf.“Ya, ada yang

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi Sultan   Bab 71

    Keesokan harinya, Ayu mulai bersiap-siap untuk berangkat kerja. Namun, pagi ini tidak sesemangat biasanya. Pagi ini Ayu dengan malas bersiap-siap. Kalian sudah tahu alasannya. Ya, alasannya karena ia harus menjadi sekretaris pribadi suaminya. Ceklek!Pintu kamar mandi terbuka, membuat Ayu menatap ke arah cermin besar di depannya dan melihat keberadaan Ashraf yang baru saja keluar dari dalam sana. Begitu pula dengan Ashraf, ia menatap Ayu yang tengah bersiap-siap. Tatapan mereka berdua bertemu, membuat Ayu dan Ashraf saling tatap untuk beberapa saat sampai akhirnya Ayu memalingkan wajahnya, mengambil anting-anting dan memakainya. Ashraf hendak mendekat ke arah Ayu, tapi terhenti ketika ia mendengar suara pintu kamarnya dan Ayu diketuk. Tok ... Tok ... Tok ... "Ada apa?" tanya Ashraf ketika pintu mobil terbuka dan melihat dara di sekitar gedung kantor Ashraf terasa berbeda bagi Ayu. Tidak seperti biasanya, kali ini ia melangkah dengan hati yang berat menuju kantor sang suami. Mesk

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi Sultan   Bab 70

    Ayu menghentikan mobilnya ketika sudah sampai di perusahaan papanya. Ia memarkirkan mobil di basement tempat biasa ia memarkirkan mobilnya. Dengan waspada Ayu keluar dari mobil, melihat ke sekeliling takut jika di sana sudah ada dua bodyguard yang ditugaskan Ashar. Namun, ia bisa bernapas lega ketika tidak ada tanda-tanda dari kedua bodyguard itu. Ayu masuk ke lobby. Sesekali ia tersenyum dan membalas sapaan dari beberapa karyawan papanya. "Selamat pagi, Bu Ayu.""Pagi," jawab Ayu sembari tersenyum ramah. Di sisi lain, Nathan yang sedang berbicara dengan rekan kerjanya menoleh saat mendengar suara Ayu. Ia tersenyum ketika melihat wajah Ayu yang mengukir senyum ramah pada setiap orang. Dengan segera, ia berpamitan pada rekan kerjanya dan berjalan menyusul Ayu yang sudah berdiri di depan pintu lift yang masih tertutup. "Selamat pagi, Ayu." Sapaan dari arah belakang membuat Ayu yang sedang menunggu pintu lift terbuka menoleh dan melihat Nathan yang sedang berjalan ke arahnya dengan s

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi Sultan   Bab 69

    Ayu berhasil sampai ke pintu darurat yang mengarah ke parkiran basement. Napasnya nyaris habis, keringat membasahi pelipisnya. Dengan panik, ia menoleh ke kanan dan kiri, mencari celah untuk kabur. Matanya menangkap sebuah pintu keluar kecil di sisi kiri.“Semoga saja…” gumamnya sambil berlari ke arah pintu itu.Tangannya gemetar saat menarik handle pintu. Namun sebelum sempat membukanya sepenuhnya, sebuah tangan besar menarik lengannya dengan keras, membuat tubuhnya terhentak ke belakang.“Aaah!” jerit Ayu, tubuhnya berbalik paksa dan menabrak dada bidang seseorang yang begitu familiar.Ashraf.Napasnya memburu, rahang mengeras, dan matanya penuh amarah yang berusaha ia kendalikan. Wajahnya begitu dekat dengan Ayu hingga ia bisa merasakan hembusan napasnya.“Kenapa lari, Ayu?!” suaranya berat, tertahan, namun jelas dipenuhi emosi.“Aku… aku harus pulang!” Ayu mencoba meronta, menarik lengannya yang digenggam kuat. “Lepaskan, Ashraf!”Namun genggamannya semakin kuat. Dengan satu gerak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status