Beberapa hari kemudian, Ayu sudah mulai menjalani aktivitas seperti biasanya. Ia tidak ingin larut dalam kesedihannya terus menerus. Dan untuk kejadian malam itu Ayu akan lupakan, ia akan menganggap jika itu hanyalah angin lalu. "Pagi, Sayang," sapa Ratna —mama Ayu— dengan senyum lembut terukir di bibirnya. Ia sekarang sedang sarapan bersama suaminya. "Pagi, Ma, Pa," jawab Ayu sembari duduk di kursi, meja makan. "Mau sarapan pakai apa? Nasi goreng atau roti?" tanya Ratna ketika Ayu sedang meminum susu yang sudah ada di atas meja. Ayu mengusap mulutnya, membersihkan sisa susu yang mungkin tertinggal di sana. "Nggak usah, Ma. Aku sarapan nanti di kantor aja," tolak Ayu, "kalau begitu aku berangkat ya, Ma, Pa," lanjut Ayu sembari mencium pipi kedua orang tuanya, lalu pergi. Galih dan Ratna menatap kepergian putri mereka. Ada tatapan sedih di sorot mata Ratna saat melihat putrinya seperti itu. Setelah itu, ia mengalihkan tatapannya pada sang suami. "Pa, apa Papa udah putusin sem
Terakhir Diperbarui : 2025-05-07 Baca selengkapnya