author-banner
Saraswati_5
Saraswati_5
Author

Novels by Saraswati_5

Istri Kecil Om Dingin

Istri Kecil Om Dingin

Emily Valerie, harus menerima takdir pahit dengan menjadi yatim piatu ketika kedua orang tuanya dikabarkan tewas dalam kecelakaan. Hal ini juga akhirnya yang memaksa Emily untuk tinggal bersama keluarga tantenya yang tidak menyukai dirinya. Keluarga tantenya justru memanfaatkan Emily untuk mendapatkan 1 miliar dengan menikahkan Emily dengan seorang pria kaya yang dikabarkan memiliki kelainan orientasi seksual. Meski telah menjadi Istri Axel, selama satu bulan pertama Axel tidak pernah datang menemui Emily. Akankah Emily mempertahankan pernikahannya bersama Axel?
Read
Chapter: Bab 144. Terima Kasih
Bab 144. Terima Kasih—oOo—Emily merasa seperti sedang berada di dalam mimpi saat melihat Raihan berdiri di tengah-tengah pesta yang diadakan oleh Axel. Pria itu tampak begitu tampan dengan jas yang dipakainya, menunjukkan postur tubuh yang atletis.Selama lima tahun ini, Raihan telah menjadi teman yang setia bagi Emily, selalu ada di sisinya baik dalam suka maupun duka. Walaupun sering kali Emily menolak perasaan Raihan karena Emily hanya menganggap Raihan sebagai seorang sahabat, tetapi pria itu tidak marah dan pergi meninggalkannya. Emily teringat saat mereka berdua merawat Devan, anaknya bersama Axel. Ketika dia sedih dan hampir putus asa karena menduga Axel berselingkuh dengan Chelsea. Raihan selalu ada untuk menghiburnya dan mendukungnya, membuatnya merasa tidak sendirian. "Raihan ...," gumam Emily pelan, tak mampu menyembunyikan perasaan terharu dan takjubnya. Emily menatap Raihan dengan mata yang mulai berkaca-kaca.Perlahan, Emily turun dari panggung dan berjalan menuju Rai
Last Updated: 2024-03-20
Chapter: Bab 143. Emily Valerie, Istri Saya.
Bab 143. Emily Valerie, Istri Saya. —oOo—Emily menatap gedung megah di depannya, tempat acara pesta yang akan mereka datangi bersama Axel. Hatinya tiba-tiba tidak karuan, dia merasa akan ada sesuatu yang terjadi di dalam pesta tersebut. Namun, dia juga tidak tahu apa itu. "Ayo," ajak Axel sambil tersenyum. Dia mengulurkan tangannya untuk digandeng oleh Emily. Emily menghela napas. Dia kemudian melingkarkan tangannya di lengan kiri Axel, sementara tangan kanan Axel, dia gunakan untuk menggendong DevanSedangkan Devan yang berada di gendongan Axel terlihat begitu bahagia bisa diajak Axel ke acara ini.Begitu memasuki gedung, seketika semua mata tertuju pada Axel yang tampil gagah bersama Emily dan Devan. Para tamu yang hadir, terutama para wanita, tidak bisa menahan rasa penasaran mereka. Mereka saling bertanya-tanya di antara bisikan, "Siapa gerangan wanita bercadar yang bersama Axel? Dan siapa anak kecil yang digendongnya?" tanya salah satu tamu undangan. "Entahlah, aku juga baru p
Last Updated: 2024-03-19
Chapter: Bab 142. Kembali Ke Mansion
Bab 142. Kembali Ke Mansion—oOo—Sudah dua hari Emily dan Axel berada di villa. Mereka semua menikmati kebersamaan mereka. Seperti saat ini, Emily dan Chrisa tengah menatap Devan yang tengah membakar ikan yang mereka pancing bersama Axel dan Maxime. Kebetulan kesehatan Tuan Del Piero sudah lebih baik, jadi mereka bisa di villa hingga beberapa hari. Senyum terpancar di bibir Emily kala melihat Devan yang terlihat bahagia bersama Axel. Devan terlihat sangat menikmati kebersamaannya dengan Papanya. "Mama!" Devan melambaikan tangannya pada Emily. Emily tersenyum lalu membalas lambaian tangan putranya. "Devan terlihat sangat bahagia ya?" ucap Chrisa yang terus menatap ke arah Devan. "Iya.""Setelah ini rencana kamu apa? Apa kamu dan Devan akan kembali ke Singapura?" tanya Chrisa menoleh dan menatap Emily. Emily mengembuskan napas berat. "Aku juga tidak tahu, Kak."Chrisa yang melihat Emily mengembuskan napas mengusap baju Emily. "Aku tahu lima tahun lalu kamu kecewa dengan Tuan Muda.
Last Updated: 2024-03-18
Chapter: Bab 141. Bikin Anak
Bab 141. Bikin Anak—oOo—"Bagaimana?" tanya Axel pada bodyguard yang membukakan pintu mobil untuknya. "Semuanya aman, Tuan Muda.""Bagus." Axel kemudian memberi kode pada bodyguard itu untuk pergi dari sana. Sementara Emily yang melihat Axel dengan bodyguard tadi menautkan alisnya dan betanya di dalam hati. "Apa yang Om Axel bicarakan pada bodyguard tadi? Kenapa bisik-bisik," gumam Emily pelan. Axel berbalik, menatap Emily. Dengan segera Axel bejalan mendekat ke arah istri kecilnya. "Ayo," ajak Axel sambil menggandeng tangan Annisa. "Tadi Om bicara apa sama dia?" Emily memberanikan diri untuk bertanya. Ya, lebih baik dia bertanya bukan? Daripada dia penasaran. "Bukan hal penting, sebaiknya sekarang kita ke sana.""Jika itu bukan hal penting, kenapa Mas bicara dengan dia. Bukannya bisa bicara sama Kak Maxime saja, ya?" Emily tidak mau kalah. Axel mengembuskan napa panjang. "Karena itu—""MAMA!!" Axel bernapas lega saat mendengar teriakan Devan. Karena teriakan itu, dia tidak per
Last Updated: 2024-03-16
Chapter: Bab 140. Menyusul Devan
Bab 140. Menyusul Devan —oOo— "Jadi gimana?" tanya Axel sambil menatap istri kecilnya. "Om denger sendiri tadi," jawab Emily membuat Axel memicingkan matanya. "Kamu bilang apa tadi?" Emily menutup mulutnya, menyadari akan kesalahannya tadi. Dia kemudian langsung mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya ke atas dan membentuk dua jarinya itu menyerupai huruf 'v'. "Maaf, Mas." Axel mendengkus. Ingin marah, tetapi dia tidak tega dan pada akhirnya membuat Axel memalingkan wajahnya ke arah lain. "Jadi sekarang kita mau makan di mana?" tanya Axel. "Terserah Mas aja, aku udah nggak berselera," ucap Emily sedih, pasalnya dia tidak bisa makan siang bersama Devan. Bukan karena Devan tidak ingin makan siang bersama dia, tetapi Emily yang tidak tega jika harus membuat Devan menunggu sekitar dua jam agar mereka bisa makan bersama, mengingat saat ini Devan berada di Villa yang berada di Puncak Bogor. Alhasil Emily menyuruh Devan untuk makan siang bersama Chrissa dan Maxime saja. Axel m
Last Updated: 2024-03-15
Chapter: Bab 139. Kegilaan Axel
Bab 139. Kegilaan Axel —oOo— Emily menatap Axel yang kini tengah mengemudikan mobilnya. Dia menatap Axel tidak percaya, tidak percaya dengan apa yang telah Axel lakukan. Dia mengingat kejadian beberapa saat yang lalu, di mana dia tengah menatap Marcel yang berada di taman. "Kenapa Om lakukan itu sama Kak Marcel?" tanya Emily saat sudah duduk di dalam mobil. Axel berbalik, memposisikan dirinya untuk berhadapan dengan Emily. Detik selanjutnya dia menatap manik mata Emily dengan lekat. "Karena ...." "Karena apa?" "Karena dia sudah berani ingin menyentuh sesuatu yang sudah menjadi milikku." Emily mengerutkan dahinya, dia merasa tidak paham dengan apa yang baru saja Axel katakan. Maksudnya apa coba? Menyentuh sesuatu yang sudah menjadi miliknya? "Maksud, Om, apa?" Axel menyentuh pipi Emily yang terhalang niqab dan mengusap lembut pipi istri kecilnya. "Dia sudah berani menyentuh kamu satu hari sebelum kamu ke mansion." Emily melebarkan kedua matanya, dia tidak menyangka jika Axel
Last Updated: 2024-03-14
Dikhianati Tunangan, Dinikahi Sultan

Dikhianati Tunangan, Dinikahi Sultan

Merasa frustasi dan kecewa mendapati sang tunangan berselingkuh, Ayu menghabiskan malam dengan mabuk-mabukan di klub malam. Niat hati untuk menenangkan diri, ia yang sudah mabuk malah menarik seorang pria yang ia anggap seorang pria penghibur untuk mereka menghabiskan malam bersama. Namun, siapa sangka jika pria yang ia anggap gigolo itu ternyata bukanlah seorang gigolo! Ashraf ternyata seorang presdir di sebuah perusahaan ternama. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Ashraf adalah laki-laki pilihan papanya untuk menggantikan tunangannya yang sudah selingkuh.
Read
Chapter: Bab 20. Kepergok Calon Mertua
Ayu dan Ashraf saling menatap, dalam dan cukup lama. Mata Ayu masih menyimpan kemarahan, tapi juga ada kebingungan dan keraguan. Di hadapannya, Ashraf menatap dengan tatapan yang tidak biasa. Tatapannya tidak arogan dan tidak menggoda seperti sebelumnya, tapi tulus dan penuh penyesalan. Tidak ada kebohongan di sana, yang ada hanya kesungguhan. Untuk pertama kalinya, Ayu merasa hatinya bergeser sedikit. Sorot mata Ashraf bukan lagi sekadar permainan. Pria itu terlihat bersungguh-sungguh. Ia tidak sedang bermain-main. Ayu bisa melihat luka di balik ketenangannya, dan entah kenapa … itu justru membuat dadanya terasa sesak.“Ayu, saya mohon maafkan saya,” ucap Ashraf lagi, seakan tidak bosan mengulangi kata maaf pada Ayu. Namun, sebelum Ayu sempat membuka suara atau menarik tangannya dari genggaman Ashraf, suara pintu terbuka memecah momen hening itu.Ceklek.Ayu dan Ashraf spontan menoleh ke arah pintu. Di mana di sana berdiri dua orang pria paruh baya dengan tatapan kaget dan bingung
Last Updated: 2025-06-26
Chapter: Bab 19. Pertengkaran
Ayu menatap ke arah pintu ruangannya. Ia sedikit terkejut. Ia tidak menyangka kehadiran Ashraf siang itu. Begitu juga dengan Tania dan Nathan, mereka menoleh nyaris bersamaan ke arah pintu di belakang mereka. Keduanya sama-sama kaget, melihat orang yang sudah lama tidak mereka lihat kehadirannya di sana. Tanpa mengucap sepatah kata pun, Ashraf berjalan ke arah Ayu dengan langkah mantap. Di tangannya ada kantong kertas berisi makan siang. Dengan santai, ia mengusap puncak kepala Ayu dengan lembut lalu mencium pipi Ayu di depan Tania dan Nathan. “Halo, sayang. Aku bawain makan siang, nih. Pasti kamu belum makan 'kan?”Ayu membelalakkan matanya. Ia sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Ashraf. Apalagi laki-laki itu melakukannya di depan Nathan dan Tania. Ashraf bersikap santai, seolah tidak peduli pada ekspresi terkejut Ayu. Ia juga tidak peduli dengan kedua orang yang duduk di seberang meja kerja Ayu. Ashraf meletakkan bungkusan makan siang di atas meja lalu menatapnya sambil b
Last Updated: 2025-06-26
Chapter: Bab 18. Hilang
Keesokan harinya, matahari sudah naik tinggi ketika Ayu turun ke ruang makan. Ia mengenakan blouse putih bersih dipadukan dengan jas hitam dan rok kerja pastel. Wajahnya terlihat segar. Namun, sorot matanya masih menyimpan sisa-sisa luka yang belum benar-benar sembuh. Di meja makan, sarapan telah tersaji rapi. Ratna sudah duduk di sana, ditemani oleh Galih yang sedang membaca koran. “Pagi, Ma, Pa,” sapa Ayu sambil menarik kursi. “Pagi, sayang,” jawab Ratna lembut, memperhatikan putrinya. Ayu duduk, menyendok nasi goreng yang masih mengepul di piringnya, tapi matanya sesekali melirik ke arah jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.15, lebih lambat dari kemarin. Kemarin, di jam seperti ini Ashraf sudah datang dan tengah sarapan dengan kedua orang tuanya. Tapi pagi ini … Ashraf tidak ada. Dan tidak ada kabar sama sekali. Galih melipat korannya dan menatap Ayu. “Oh iya, Ayu, Ashraf nggak bisa jemput kamu hari ini,” ucapnya singkat, seolah sudah membaca isi kepala putrinya.
Last Updated: 2025-06-25
Chapter: Bab 17. Bimbang
Suasana di dalam mobil terasa begitu menyesakkan. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Ashraf ataupun Ayu. Hanya deru pelan mesin mobil yang menemani keheningan yang menggantung berat. Ayu menatap ke luar jendela sepanjang perjalanan, membiarkan lampu-lampu kota yang mulai menyala melintas jadi pengalih dari luka yang baru saja tertoreh dalam. Ashraf, yang duduk di belakang kemudi, sesekali melirik Ayu, namun segera mengalihkan pandangannya kembali ke jalan. Ia bisa merasakan perubahan sikap Ayu yang sangat jelas menjadi dingin, menjauh, dan penuh dinding tidak terlihat. Tapi ia tak tahu harus berkata apa. Ia sadar telah melampaui batas. Mobil berhenti di depan rumah keluarga Ayu. Ayu segera membuka pintu tanpa menunggu Ashraf berbicara. Ia turun dan menutup pintu dengan pelan, namun langkahnya cepat, seperti ingin secepat mungkin menjauh dari pria itu. Namun saat ia baru berjalan beberapa meter, langkahnya terhenti ketika Ratna muncul dari samping rumah, membawa s
Last Updated: 2025-06-25
Chapter: Bab 16. Hukuman (Lagi)
Ashraf melangkah mendekat, langkahnya tenang namun penuh intensitas. Senyum yang tadi mengembang di wajah Ayu perlahan memudar. Nathan, yang melihat perubahan di wajah Ayu, ikut menoleh dan memandang laki-laki yang sedang berjalan ke arahnya dan Ayu dengan dahi sedikit berkerut. Ada sesuatu dalam sorot mata laki-laki itu yang membuatnya merasa terintimidasi. “Sudah mau pulang?” Tanya Ashraf lembut saat tiba di hadapan mereka, meskipun nada lembut itu menyimpan tekanan yang sulit dijelaskan. Ayu mengangguk singkat, “Iya.” Ia lalu beralih menatap Nathan dan tersenyum kecil. “Aku duluan ya, Nath. Sampai ketemu besok," pamitnya. Nathan mengangguk pelan, “Iya, Yu. Hati-hati di jalan, ya.” Tanpa memberi kesempatan lebih jauh, Ashraf meraih tangan Ayu dan menggenggamnya erat. Ayu mengerutkan alis bingung, tapi tidak mengatakan apa-apa ketika melihat wajah Ashraf mengeras. Apakah ia kesal karena pekerjaannya? Batin Ayu bertanya-tanya. Tidak menyadari Nathan menatap adegan itu tanpa
Last Updated: 2025-06-23
Chapter: Bab 15. Bertemu Teman Lama
Tania ikut masuk ke dalam lift, berdiri di samping Ayu dengan antusias. Tatapannya penuh rasa ingin tahu, sementara Ayu hanya diam menatap angka-angka di panel lift yang naik perlahan. “Yuu …,” panggil Tania pelan, menyeret nada suaranya seperti anak kecil yang merengek. “Jawab dong. Masa kamu nggak ngerasa apa-apa si sama dia?” Ayu menghela napas, masih dengan wajah datar. Matanya menatap bayangan dirinya sendiri di pintu lift yang terbuat dari baja mengilat. “Nggak,” jawab Ayu singkat. Tania mengernyit. “Enggak?” ulangnya, tidak puas. Ayu akhirnya menoleh pelan ke arahnya. “Iya. Nggak ada yang aku rasain ke dia, Tan." "Tapi soal malam itu gimana?" tanya Tania dengan suara pelan, sangat pelan sampai terdengar seperti bisikan. Ayu menghela napas panjang, "Soal itu 'kan aku lagi nggak sadar, Tan." Ting! Pintu lift berbunyi pelan sebelum terbuka di lantai tempat divisi mereka bekerja. Ayu segera melangkah keluar tanpa menunggu tanggapan Tania. “Yaaa ... oke deh,” gumam Tan
Last Updated: 2025-06-23
You may also like
Istri Jahat Presdir
Istri Jahat Presdir
Romansa · Queen Moon
1.0M views
Nafsu si perkasa
Nafsu si perkasa
Romansa · Blacksugar
990.2K views
Gadis Penari Sang Presdir
Gadis Penari Sang Presdir
Romansa · juskelapa
984.5K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status