Share

11. Sakit Kedua Kali

"Aku berangkat dulu!"

Tak berniat menanggapi perkataan ibunya, Devan memilih untuk berangkat ke kantor. Tak peduli sarapannya masih utuh di piring. Maupun anaknya yang mungkin saja tengah bersedih saat ini.

Hatinya terlalu sakit jika ada yang menyebutkan nama Syakila. Adegan pelukan itu kembali terlihat bagai film yang terus diputar berulang-ulang dalam benaknya.

Andai ia tak mempunyai rasa lebih pada gadis itu, mungkin rasa perih tak lagi ia rasakan.

***

Di ruang keluarga, Yumna dan Bu Sundari tengah menyusun rencana.

"Yumna yakin rencana kita akan berhasil, Ma."

"Kamu benar. Tak apalah menumbalkan Kamil sementara waktu."

"Mama tenang saja. Gak akan lama kok. Setelah wanita itu berhasil kita singkirkan, Kamil segera kita jauhkan darinya. Lagian, Yumna juga gak rela, Ma, kalau Kamil kepincut lagi sama cewek kampung itu!"

"Ya sudah. Nanti kalau Kamil sudah pulang, Mama yang akan ngomong. Tugasmu mengumpulkan bukti sebanyak mungkin. Oke!"

"Siap, Ma. Tenang saja."

Lalu keduanya tertawa p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Desi Solo
emng di kios gk ada cctv ap ko devan gk ada inisiatif nya ngecek kebenaran itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status