Share

16. Dioperasi

Lukman mengarahkan kamera pada Agung yang berbaring tanpa pergerakan di ranjang pasien. Beberapa alat penunjang kesehatan dipasang di tubuh pria itu. Matanya terpejam.

“Ya Allah, anakku!” Nurul menjerit histeris.

Nawa memeluk tubuh Nurul sambil menahan diri agar tidak ikut meledak tangisnya. “Tante, yang tenang, sabar.”

Bunyi suara mesin kehidupan di seberang sana membuat Nawa kian merinding.

“Agung, Nak. Buka matamu. Sapa ibumu ini, panggil 'Buu' seperti kemarin.” Nurul kembali tergugu.

Nawa menatap dalam Agung lewat layar ponsel Nurul. Suara pria itu masih bisa didengarnya tadi malam. Sekarang, hanya alat bantu yang mewakili suaranya. Tanda bahwa ia tidak berdaya. Sesekali air mata Nawa menitik, lekas diseka.

“Agung kena tembakan dan pukulan di kepalanya. Dia kehilangan banyak darah dari tembakan itu. Sementara pukulan di kepalanya itu yang ditengarahi menjadi pemicu koma. Kepalanya memang tidak berdarah, tapi darah justru menggumpal di dalam, tidak bisa keluar. Dia akan segera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
lanjut lagi Nawa...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status