Share

Kalian Memang Mirip

Di luar dugaan, Arman terlihat santai menanggapi kata-kata mengerikan yang meluncur dari bibir suamiku. Terlihat oleh sepasang mataku, sepupu Resti tersenyum menyeringai bahkan saat Darren berjalan semakin dekat dengan napasnya yang memburu.

"Bukankah kau akan bertunangan tidak lama lagi? Lantas, kenapa harus bermimpi menjadikan istri orang untuk dijadikan pasanganmu, hm?" ejek Darren yang masih saja ditanggapi dengan ekspresi santai lelaki 25 tahun tersebut. Sepupu Resti itu tetap terlihat tenang dan tak menunjukkan rasa takut barang sedikit pun.

"Dasar laki-laki tidak tahu malu!" cibir suamiku sambil menatap sengit laki-laki berusia sebaya dengannya.

Lagi-lagi, Arman tampak tak menunjukkan perubahan ekspresi saat menanggapi makian yang dilontarkan suamiku. Dia tetap terlihat tenang dan santai. Seperti sebelumnya.

Laki-laki yang kurang lebih sama tingginya dengan Darren, mendengus pelan sebelum bersuara.

"Lalu, apa kau pikir kalau kau lebih baik dariku, hm? Setelah menghancurkan hidu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status